Sosok Teungku Muhammad Daud Beureueh, Gubernur Militer yang Jadi Pemimpin Pemberontakan DI/TII di Aceh
Beureueh yang tersemat di namanya itu diambil dari nama sebuah kampung Beureueh yang menjadi tanah kelahirannya.
Beureueh yang tersemat di namanya itu diambil dari nama sebuah kampung Beureueh yang menjadi tanah kelahirannya.
Sosok Teungku Muhammad Daud Beureueh, Gubernur Militer yang Jadi Pemimpin Pemberontakan DI/TII di Aceh
Salah satu tokoh besar yang berperan penting dalam pembentukan negara Islam di Aceh yaitu Teungku Muhammad Daud Beureueh. Lahir pada 23 September 1899, ia hidup di keluarga ulama dan mendapatkan gelar 'Teungku' atau sebutan orang yang dihormati. (Foto: Wikipedia) Melansir dari situs luk.staff.ugm.ac.id, Beureueh yang tersemat di namanya itu diambil dari nama sebuah kampung Beureueh yang menjadi tanah kelahirannya. Kampung Beureueh sendiri terkenal dengan kampung tokoh-tokoh Islam.
Lantas, seperti apa profil dari Teungku Muhammad Daud Beureueh dari Aceh? Simak rangkuman informasinya yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Masa Pendidikan
Melansir dari esi.kemdikbud.go.id, Daud Beureueh memperoleh pendidikan dari lembaga tradisional (sejenis pesantren). Ia mulai belajar di Pesantren Titeue selama 1,5 tahun. Lalu, ia memutuskan pindah ke Pesantren Iie Leumbeue.
-
Siapa tokoh ulama di Aceh yang dikenal gigih melawan Belanda? Perjuangan untuk melawan penjajah di Aceh melibatkan banyak tokoh ulama. Mereka tak segan untuk terjun ke medan perang melawan penjajah Belanda. Salah satunya adalah Teungku Peukan yang menjadi sosok penting di balik perjuangan masyarakat Aceh.
-
Kapan Muhammad Toha ditemukan? Kedatangannya pada 20 April 2024 lalu membawa keharuan pada keluarga.
-
Siapa saja ulama yang dimakamkan di Karimunjawa? Salah satu alim ulama yang dimakamkan di Karimunjawa adalah Mbah Amir Hasan alias Sunan Nyamplung. Ada dua versi yang mengungkapkan siapa Sunan Nyamplung ini. Versi pertama mengatakan kalau dia adalah putra Sunan Muria. Versi kedua mengatakan kalau dia adalah putra Sunan Kudus.
-
Dimana Masjid Ats Tsauroh berada? Letaknya persis di Jalan Veteran 43, Lingkungan Pegantungan, RT01/RW07, Kecamatan Serang, Kota Serang.
-
Siapa yang memimpin pasukan Aceh bersama Teuku Umar melawan Belanda? Panglima Polem bersama dengan 400 pasukannya memutuskan untuk bergabung dengan Teuku Umar untuk melawan tentara Belanda.
-
Bagaimana kaum Tsamud menentang seruan Nabi Saleh? Mendengar seruan yang telah dikumandangkan oleh Nabi Saleh A.S, para kaum Tsamud malah marah dan menjawab,"Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Sesungguhnya, kami ragu dan khawatir terhadap agama yang kamu serukan kepada kami,." (QS Hud ayat 62).
Setelah empat tahun di Pesantren Iie Leumbeue, Daud Beureueh dinyatakan lulus dan menjadi ulama tulen yang dihormati. Kemudian, ia menikah dengan Teungku Halimah di Kampung Usi Meunasah Dayah.
Daud juga menikahi dua wanita lainnya yaitu Hajjah Asma, janda dari Kampung Paleu Kabupaten Pidie dan Hajjah Asiah.
Membentuk Madrasah
Tahun 1930, Daud Beureueh membentuk Jamiah Diniyah sekaligus mendirikan Madrasah Sa'adah Abadiah di Blang Paseh, Sigli. Kemudian, pada tahun 1939, ia bersama para ulama pembaharu dari Aceh mendirikan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).
Ia yang terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi itu menghimpun ulama aktif di Aceh dalam program pengembangan sekolah-sekolah agama yang lebih modern sekaligus meningkatkan kualitas sekolah Islam di Aceh.
Selama menjabat sebagai Ketua PUSA, Daud Beureueh juga turut andil dalam melawan penjajahan Belanda. Hal ini turut memperkuat pengaruh dan otoritanya sebagai Ketua PUSA.
Atas perjuangannya tersebut, Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia mengangkat Daud Beureueh sebagai Gubernur Militer untuk wilayah Aceh, Langkat, dan Tanah Karo.
Pembaharuan Islam
Dalam pandangan Daud, Aceh ketika berada di bawah kepemimpinan ulama sangatlah sejahtera. Di saat itu, hanya orang-orang dengan pendidikan dan berpengetahuan tinggi yang mampu menjadi ulama.
Setelah melihat peluang untuk memulai pembaharuan ini setelah terbentuknya sistem politik Islam yang pupus dan janji-janji Soekarno atas negara Islam pun tidak ditepati, maka jiwa jihadnya semakin memuncak.
- Peringati Maulid Nabi, Pj Gubernur Aceh Ajak Masyarakat Kompak Bersinergi dalam Membantu Pemerintah
- Tueng Bila, Cara Masyarakat Aceh Menuntut atas Kerugian yang Dideritanya
- Jadi Kawasan Penyangga Ekosistem Leuser, Intip Fakta Menarik Gunung Seulawah Agam di Aceh Besar
- Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Lalu, Daud menjadikan Aceh sebagai Negara Bagian Aceh-Negara Islam Indonesia atau NBA-NII dan berjuang hingga tahun 1946 di Tanah Rencong.
Akhir Hayat
Perjuangan jihadnya untuk membentuk negara Islam di Aceh terhenti ketika memasuki era Orde Baru. Sikapnya ini pun memicu pemerintah untuk bergerak dan melumpuhkannya secara sistematis.
Ia wafat pada tahun 1987. Beureueh dimakamkan secara sederhana serta tanpa adanya penghormatan terakhir yang layak dari orang-orang Aceh.