Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya
Sang Raja Rahat yang melihat patung Sigale-gale bergerak dengan sendirinya merasa patung itu mirip seperti sang anak.
Sang Raja Rahat yang melihat patung Sigale-gale bergerak dengan sendirinya merasa patung itu mirip seperti sang anak.
Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya
Provinsi Sumatra Utara memiliki keanekaragaman tradisi dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu warisan tersebut berada di daerah Samosir yang bernama Patung Sigale-gale.
Melansir dari liputan6.com, Sigale-gale merupakan sebuah patung terbuat dari kayu yang awalnya digunakan dalam pertunjukkan tari untuk ritual penguburan jenazah Suku Batak tepatnya di Samosir.
-
Apa kegiatan budaya yang pernah dilakukan di Hutan Babakan Siliwangi? Hutan Babakan Siliwangi dulunya terbuka bagi masyarakat umum lewat sejumlah kegiatan budaya, salah satunya adu domba.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Apa itu umpasa dalam budaya Batak? Umpasa adalah seni lisan puisi lama berupa pantun dalam masyarakat Batak Toba.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari budaya Batak Toba? Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Patung Sigale-gale ini dikaitkan dengan adanya roh mahluk dari jenazah yang hinggap di tubuhnya sehingga dapat menari-nari dengan sendirinya. Awal mula patung ini berasal dari Tapanuli Utara, kemudian menyebar hingga ke penduduk Samosir.
Pada zaman dulu terdapat sebuah kisah sebelum terbentuknya patung tersebut. Simak sejarah Patung Sigale-gale yang dirangkum oleh merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Raja Rahat
Melansir dari beberapa sumber, pada zaman dulu hidup seorang raja bernama Raja Rahat yang termahsyur di Samosir. Ia dikaruniai seorang anak bernama Raja Manggale.
Suatu ketika telah terjadi penyerangan di kawasan perbatasan kekuasaan mereka sehingga Raja Rahat mengutus anaknya Raja Manggale sebagai panglima perang.
Sayangnya, ketika sedang berada di medan perang, Raja Manggale harus gugur. Mendengar kabar anaknya gugur, Raja Rahat pun dirundung kesedihan hingga jatuh sakit.
Pada suatu hari, datanglah seorang Sibaso atau Datu Perempuan yang mengatakan bahwa sang raja jatuh sakit karena menahan rindu kepada anaknya yang sudah gugur di medan pertempuran.
Dibuatkan Patung
Lantas, Sibaso kemudian menyarankan untuk membuatkan patung yang mirip dengan Raja Manggale yang sudah gugur tersebut. Akhirnya, permintaan Sibaso itu akhirnya dipenuhi.
Dalam proses pembuatannya, ada banyak ritual yang dijalankan. Hingga sampai patung ini telah selesai dibuat, patung ini kerap dijadikan media pemanggilan roh anak Raja Rahat dan dinamakan Patung Sigale-gale.
Kemudian, Datu Sibaso melakukan ritual dengan cara memainkan musik 'Sabangunan' yang bertujuan untuk memanggil arwah anak Raja Rahat ke dalam patung Sigale-gale tersebut.
Sang Raja Rahat yang melihat patung Sigale-gale bergerak dengan sendirinya merasa patung itu mirip seperti sang anak. Kemudian, ia merasa sangat terhibur dengan adanya patung tersebut dan sang raja berhasil pulih dari sakit yang dideritanya.