Sejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah
Wilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.
Wilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.
Sejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah
Secara letak geografis, Kecamatan Sei Rampah cukup strategis yaitu berada di sepanjang jalur transportasi darat Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan dengan wilayah yang ada di Sumatera Utara. Selain itu, terdapat Sungai Rampah yang bagian pinggirnya dihuni oleh masyarakat perkampungan yang sangat ramai. Kondisi ini tak lepas dari tanah yang subur dan datar serta memiliki kandungan air yang cukup untuk ditanami berbagai macam tumbuhan.
Pada zaman dahulu, Sei Rampah dikenal sebagai salah satu wilayah dengan ragam tumbuhan rempah-rempah. Simak ulasan sejarah Kecamatan Sei Rampah yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Ekspansi Perkebunan
Ketika berdirinya Kerajaan Bedagai, pihak kolonial Belanda melakukan ekspansi besar-besaran di sektor perkebunan. Dalangnya yaitu J.Nienhuys dan J.F Van Leewen Co yang membuka lahan perkebunan kare di Labuhan Deli pada tahun 1863. Perusahaan ini terus berkembang sampai ke Sergai.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Di mana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
-
Di mana Beji Sirah Keteng berada? Saat ini, Beji Sirah Keteng dikelola oleh empat RT di Desa Bedingin, Kecamatan Sampit, Kabupaten Ponorogo.
-
Siapa yang mengungkapkan kekagumannya terhadap Semarang? Sementara itu Prapan Disyatat mengaku terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai Rumah Dinas Gubernur Jateng Puri Gedeh.
Mengutip dari mediacenter.serdangbedagaikab.go.id, pada masa itu pula telah dibuka beberapa Onderneming khususnya untuk komoditi karet pada tanah konsesi di Simpang Empat Tanah Raja, Sungai Bamban dan Sungai Parit. Sungai Rampah menjadi jalur penting untuk transportasi laut yang membawa hasil perkebunan dari Onderneming.
Seiring berjalannya waktu, banyak para pedagang yang menetap di pinggir Sungai Rampah sehingga wilayah ini semakin ramai penduduk. (Youtube/Jojo Hutagalung)
Banyak Tumbuhan Rempah
Kata 'Sei Rampah' diambil dari kata 'Sei' yang artinya Sungai sementara 'Rampah' diartikan sebagai rempah-rempah. Penggunaan kata Sei Rampah ini tak lepas dari sungai yang berfungsi sebagai jalur transportasi pedagang rempah-rempah.
Konon, di pinggiran Sungai Rampah banyak sekali tumbuh berbagai macam rempah, mulai dari kemiri, pala, lada, hingga cengkeh. Tanahnya yang sangat subur membuat warga setempat tak pernah kesulitan untuk mencari pekerjaan, mereka cukup menunggu tanaman itu panen lalu menjualnya.
Mayoritas pedagang yang mampir di Sungai Rampah ini berasal dari Persia, Gujarat, Mesir, Cina, dan Malaka. Terjadinya proses perdagangan ini tak lepas dari interaksi sosial, warga setempat pun saling bertukar informasi dengan mereka. Dari sinilah, para penduduk memiliki pola pikir yang maju khususnya terkait pengetahuan tentang penanaman pohon rempah.
- Menilik Sejarah Batam, Dulunya Pulau Kosong Tak Berpenghuni
- Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya
- Sejarah Kabupaten Kuningan, Salah Satu Daerah Tertua di Jawa Barat yang Sudah Ditinggali sejak 3500 SM
- Sejarah Kirab Tedhak Loji, Unjuk Kewibawaan Raja Tanah Jawa Terhadap Rezim Kolonial
Hidup Berdampingan dengan Binatang Liar
Kehidupan masyarakat Sei Rampah tak lepas dari ekosistem alam di sekitarnya termasuk satwa-satwa liar seperti Gajah, Beruang, dan Harimau. Warga setempat sebenarnya telah hidup berdampingan tanpa ada niat untuk berburu atau takut dimangsa hewan buas tersebut.
Namun suatu ketika, datanglah sebuah kapal dari India yang khusus memburu satwa liar untuk diambil gadingnya, bahkan hingga kuku dari beruang sekali pun.
Mereka pun mengiming-iming upah yang besar kepada penduduk untuk memburu satwa tersebut.
Dari situlah, ada sebagian masyarakat yang tergiur, sementara sebagian lagi menolak keras adanya perburuan. Sampai akhirnya terjadi perpecahan antara dua kubu yang berbeda pandangan ini.
Kubu yang pro terhadap perburuan ini hidup dengan makmur tapi kondisi alamnya begitu gersang. Suatu ketika, musim hujan tiba dan mengikis wilayah tersebut karena tak ada pepohonan. Wilayah tersebut lantas hancur oleh terjangan air rob yang tak lagi terbendung.
Mereka pun akhirnya menyadari dan menyesali perbuatan tersebut. Akhirnya mereka kembali bergabung dengan penduduk kampung Hulu lalu melanjutkan menanam tumbuhan di hutan sehingga wilayah ini dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.