China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!
Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!
-
Di mana es di Bulan terbentuk? Ketika Bulan berada di luar ekor magnet, permukaan Bulan terkena angin surya. “Di dalam ekor magnet, hampir tidak ada proton angin surya dan pembentukan air diharapkan turun hampir menjadi nol,” ungkap dia.
-
Dimana lokasi peluncuran roket China yang membawa satelit Mesir? Melansir laporan dari Phys.org dan SpaceNews, Selasa (19/12), baru-baru ini Badan Administrasi Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) telah menandatangani perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman dengan Badan Antariksa Mesir (EGSA) untuk berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Riset Lunar Internasional. Nota kesepahaman ini menguatkan kerjasama keduanya yang baru-baru ini terlihat melalui peluncuran sebuah roket Tiongkok yang mengirimkan satelit Mesir ke orbit dari pusat peluncuran di Gurun Gobi.
-
Kapan China meluncurkan roket pembawa Y7? China selangkah lebih maju dalam pengembangan teknologi 6G. Setelah peluncuran roket pembawa Y7 pada bulan Agustus lalu, negara ini akhirnya mengabarkan bahwa mereka telah berhasil menguji perangkat yang dapat meneruskan sinyal cahaya dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa mengkonversinya menjadi sinyal listrik.
-
Kapan China berencana untuk memulai pembangunan pangkalan di Bulan? China telah mengumumkan rencana mereka untuk memulai pembangunan pangkalan di Bulan pada tahun 2028, meski rencana ini belum difokuskan pada pangkalan terowongan lava di Bulan.
-
Apa yang ditemukan di lokasi peluncuran roket? Saat dilakukan persiapan untuk melakukan uji coba mengirim roket kecil, nampak terlihat adanya kuarsa mengkilap dan batu granit raksasa.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
China memiliki rencana untuk meluncurkan dua roket yang dapat digunakan kembali di 2025 dan 2026 sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Peluncuran ini akan menjadi bagian dari program bulan baru yang diperkenalkan oleh China Aerospace Science and Technology Corp.
CASC, sebuah perusahaan milik negara yang merupakan kontraktor utama dalam program luar angkasa China. Program ini dianggap sebagai kunci bagi Tiongkok dalam mengirim astronaut ke bulan di 2030.
Lain halnya dengan roket yang digunakan China di masa lalu, roket ini akan sepenuhnya dapat digunakan kembali.
Hal tersebut tidak hanya membuatnya lebih berkelanjutan, tetapi juga lebih hemat biaya karena tidak perlu dibangun dari awal untuk misi di masa depan.
Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
Roket yang lebih besar mungkin merupakan varian dari rencana Long March 10, sebuah kendaraan peluncuran yang memiliki kapasitas untuk mengirim 27 ton ke orbit translunar.
Long March 10 juga akan bertanggung jawab untuk mengirimkan kapsul pesawat ruang angkasa generasi berikutnya, Mengzhou, ke bulan di 2030.
Uji coba peluncuran Long March 10 yang potensial dapat membawa kapsul awak generasi berikutnya ke orbit Bumi segera setelah 2025.
Detail tentang pesawat ruang angkasa kedua yang dapat digunakan kembali dan peluncurannya di 2026 belum diumumkan.
Meskipun beberapa perusahaan Tiongkok saat ini sedang mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali, kendaraan peluncuran baru dari CASC milik negara diharapkan dapat meningkatkan pilihan Tiongkok untuk peluncuran dan akses ke luar angkasa.
Hal ini menjadi persaingan dengan berbagai perusahaan roket komersial di negara tersebut.
Sebagai persiapan untuk peluncuran yang potensial di 2025, CASC telah berhasil melakukan uji coba lepas landas dan pendaratan vertikal, serta mencapai terobosan teknologi penting dalam pengembangan roket yang dapat digunakan kembali di 2023.
Perwakilan dari CASC mengatakan bahwa kemajuan keseluruhan proyek roket tersebut berjalan lancar.