Ilmuwan Jepang temukan oksigen pertama di alam semesta
Oksigen ini berbeda dari oksigen yang kita hirup sekarang
Oksigen adalah gas yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup di Bumi, dan hasil penelitian ilmuwan terbaru berhasil menemukan tempat oksigen pertama kali terbentuk.
Menggunakan teleskop radio ALMA di Chili, ilmuwan National Astronimical Observatory of Japan dan beberapa astronomer dari universitas-universitas di Jepang berhasil menemukan galaksi SXDF-NB1006-2 empat tahun lalu. Nah, berdasarkan hasil penelitian lanjutan, tahun ini mereka menemukan jejak pertama oksigen di galaksi itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang bekas luka astronot dari luar angkasa? Penelitian menemukan bahwa telomer, pelindung ujung kromosom, memanjang secara dramatis ketika tiba di luar angkasa. Namun, telomer kembali ke panjang semula dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi.
-
Kenapa para ilmuwan sedang berupaya keras untuk menemukan cara mencuci pakaian astronot di luar angkasa? Pertanyaan ini masih dicari jawabannya oleh ilmuwan. Terlebih misi Artemis III ke Bulan akan dilangsungkan pada 2025. Oleh sebab itu, para ilmuwan kini sedang bekerja keras menciptakan solusinya demi kenyamanan dan kesehatan astronot.
Terbentuk setelah Big Bang
Galaksi SXDF-NB1006-2 terletak sekitar 13,1 miliar tahun cahaya dari Bumi. Hal ini menjadikan oksigen di galaksi SXDF-NB1006-2 adalah yang terjauh sekaligus paling awal terbentuk (tidak lama setelah 'Big Bang').
Ilmuwan menambahkan bila oksigen di galaksi SXDF-NB1006-2 sangat kecil jumlahnya, sekitar satu per sepuluh oksigen yang ada di matahari kita. Namun kecilnya jumlah oksigen ini justru menjadi bukti bila oksigen ini sangat tua.
"Sedikitnya jumlah oksigen ini sudah diprediksi karena saat itu alam semesta sangat muda dan belum ada banyak gugusan bintang ketika itu," ujar Naoki Yoshida, pimpinan penelitian dari Universitas Tokyo.
Tidak bisa dihirup
Selain itu, oksigen pertama di alam semesta yang ada di galaksi SXDF-NB1006-2 tidak bisa dihirup oleh manusia. Alasannya, oksigen ini tergolong kumpulan atom oksigen, bukannya molekul oksigen yang ada di Bumi. Sehingga bisa dikatakan bila oksigen di galaksi SXDF-NB1006-2 lebih sederhana dari oksigen di Bumi.
Meski tidak bisa dihirup, oksigen galaksi SXDF-NB1006-2 membantu ilmuwan dalam menjawab di mana dan kapan oksigen pertama muncul di alam semesta.
"Atom oksigen yang kami temukan adalah oksigen pertama yang terbentuk di alam semesta, karena oksigen tidak ada saat Big Bang," lanjut Naoki.
Baca juga:
Benarkah plastik 'biodegradable' cepat terurai oleh lingkungan?
Karl Landsteiner, ilmuwan 'penemu darah' di Google Doodle hari ini
Paling berbahaya, ini 7 superhero terkuat pilihan ilmuwan!
Kecanduan Instagram justru bikin orang lebih bahagia?
4 Kisah hebat Phoebe Snetsinger, si wanita 'burung' di Google Doodle