Ilmuwan NASA Temukan Sebuah Pangkalan di Bawah Es Arktik
Data radar terbaru menunjukkan struktur-struktur Camp Century kini mencapai permukaan lapisan es.
Ilmuwan NASA membuat sebuah penemuan mengejutkan selama survei di atas es Arktik di Greenland pada April 2024. Instrumen radar di pesawat Gulfstream III milik NASA mendeteksi adanya "kota di bawah es" yang terlantar, peninggalan dari era Perang Dingin yang pernah digunakan sebagai pangkalan militer oleh Korps Zeni Angkatan Darat AS.
Melansir dari Futurism, Jumat (29/11), pangkalan tersebut yang dikenal sebagai Camp Century, adalah jaringan terowongan besar yang digali ke dalam lapisan es, sekitar 150 mil dari garis pantai. Antara tahun 1959 hingga 1967, lokasi ini digunakan untuk menguji kemungkinan peluncuran rudal nuklir dari Kutub Utara.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Kapan NASA berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir? NASA punya tujuan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir, yang dikenal sebagai DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) pada akhir 2025 atau awal 2026.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak di luar angkasa? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
Data radar terbaru menunjukkan struktur-struktur Camp Century kini mencapai permukaan lapisan es, meski tertutup salju dan es setebal 100 kaki yang telah terhitung selama 56 tahun terakhir.
"Kami mencari lapisan es dan muncullah Camp Century. Awalnya, kami tidak tahu apa itu," kata Alex Gardner, ilmuwan kriosfer dari Laboratorium Propulsi Jet NASA.
Penemuan yang Tidak Terduga
Radar UAVSAR (Uninhabited Aerial Vehicle Synthetic Aperture Radar) yang dipasang di bawah pesawat Gulfstream III mengumpulkan data yang mengungkap detail baru Camp Century.
"Dalam data baru, struktur individual di kota rahasia itu terlihat dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata Chad Greene, ilmuwan NASA yang berada di dalam pesawat selama survei.
Penemuan ini mendorong para ilmuwan untuk memprediksi kapan Camp Century akan terekspos sepenuhnya akibat mencairnya lapisan es, sebuah proses yang dipercepat oleh perubahan iklim. Sebelumnya, para ahli memperkirakan situs ini mungkin mulai muncul pada akhir abad ini, yang dapat memicu dampak lingkungan berbahaya.
- NASA Umumkan Badai Matahari akan Terjadi Hingga Tahun 2025, Bisa Berdampak Pada Komunikasi, Listrik di Bumi
- Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Bakal Pasang Radar Buatan Eropa
- Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Siap Pasang Radar Buatan Eropa
- Cara NASA Memperbaiki Pesawat Luar Angkasa Voyager 1 dari Jarak 15 Miliar Mil
Misalnya, limbah radioaktif dan zat kimia dari pangkalan itu berpotensi mencemari lingkungan sekitar. Penemuan Camp Century bukanlah tujuan utama survei tersebut. Misi ini sebenarnya bertujuan mempelajari dampak perubahan iklim di Arktik.
"Tujuan kami adalah untuk mengkalibrasi, memvalidasi, dan memahami kemampuan UAVSAR dalam memetakan lapisan internal lapisan es," jelas Greene.
"Tanpa informasi rinci tentang ketebalan es, sulit untuk memprediksi bagaimana lapisan es akan bereaksi terhadap pemanasan cepat di samudra dan atmosfer," tambahnya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia