Ilmuwan Sydney Ciptakan AI yang Bisa Baca Pikiran Manusia
Penelitian ini diklaim bisa membaca pikiran manusia.
Penelitian ini diklaim bisa membaca pikiran manusia.
Ilmuwan Sydney Ciptakan AI yang Bisa Baca Pikiran Manusia
Para peneliti dari Pusat Kecerdasan Buatan, Universitas Teknologi Sydney (UTS), untuk pertama kalinya mengembangkan teknologi AI berbasis sistem portable dan non-invasif, yang dapat menerjemahkan isi pikiran manusia ke dalam teks.
Penelitian ini dipimpin oleh Profesor CT Lin, Direktur GrapheneX-UTS HAI Centre, Yiqun Duan dan Jinzhou Zhou dari Fakultas Teknik dan IT UTS.
-
Robot humanoid apa yang dibuat oleh Figure AI? Didirikan pada tahun 2022, Figure AI telah merancang robot serbaguna bernama Figure 01 yang memiliki kemampuan untuk bergerak dan berperilaku seperti manusia.
-
Robot humanoid apa saja yang sudah diluncurkan? Beberapa perusahaan telah meluncurkan humanoid yang menjanjikan. Berikut beberapa humanoid yang telah diluncurkan dilansir dari Freethink, Kamis (2/5). 1X Technologies: EvePerusahaan Norwegia 1X Technologies telah menghadirkan "Eve", humanoid yang memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai penjaga keamanan di lokasi industri.
-
Bagaimana robot bisa berjalan seperti manusia? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia. Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang membuat robot bisa berjalan seperti manusia? Analisis intensif terhadap sirkuit saraf ini, khususnya yang mengendalikan otot-otot pada fase mengayun kaki, mengungkap elemen penting dari strategi efiisiensi energi.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
Mereka menjadikan teknologi AI sebagai alat bantu komunikasi bagi orang-orang yang tidak dapat berbicara karena sakit seperti stroke atau lumpuh.
Mengutip Techxplore, Jumat, (15/12), gelombang EEG ini nantinya akan menangkap karakteristik dan pola tertentu dari otak manusia.
Sehingga model AI yang disebut DeWave ini akan menerjemahkan EEG menjadi kata dan kalimat dari hasil mempelajari data EEG yang terekam.
Ketika sinyal tersebut terbaca, maka nantinya akan terjadi komunikasi yang lancar seperti pengoperasian lengan bionik atau robot.
“Penelitian ini menjadi pelopor dalam menerjemahkan gelombang EEG menjadi kalimat, dan sebagai tanda bagi terobosan signifikan di bidang ini,”
Direktur GrapheneX-UTS HAI Centre, Yiqun Duan
Akan tetapi, penelitian ini masih dalam tahap uji coba lebih lanjut. Peneliti di UTS nantinya akan melibatkan 29 partisipan untuk melihat perbedaan gelombang EEG yang dihasilkan dari masing-masing individu.
“Kami pikir ini karena ketika otak memproses kata-kata yang mirip secara semantik mungkin menghasilkan pola gelombang otak yang serupa. Meskipun ada tantangan, model kami memberikan hasil yang berarti, menyelaraskan kata kunci dan membentuk struktur kalimat yang serupa,”
Direktur GrapheneX-UTS HAI Centre, Yiqun Duan.
Oleh karena itu, para peneliti sedang berupaya meningkatkan penerjemahan bahasa sampai dengan ke pengenalan suara yaitu mendekati 90%. Sebab, penelitian ini merupakan salah satu bagian dari kerjasama UTS dengan Angkatan Pertahanan Australia untuk menggunakan gelombang otak sebagai penggerak robot berkaki empat.