Ilmuwan temukan spesies manusia baru di Afrika
Apakah fosil itu berasal dari nenek moyang manusia yang hilang?
Sejak lama, nenek moyang manusia diketahui berasal dari satu jenis manusia purba (hominin) Australopithecus afarensis (disingkat A. afarensis) yang juta tahun silam mendiami kawasan Afrika, tepatnya Ethiopia. Namun, baru-baru ini ilmuwan menemukan bukti keberadaan jenis manusia baru yang dulu juga hidup di Afrika.
Yohannes Haile-Selassie dan timnya menemukan beberapa serpihan tengkorak dan rahang manusia purba itu di situs penggalian Afar, Ethiopia, tahun 2011 lalu. Tempat itu hanya berjarak 22 mil dari tempat ditemukannya 'Lucy', fosil nenek moyang manusia dari spesies A. afarensis yang paling terkenal.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Setelah melakukan penelitian selama empat tahun, Yohannes menyatakan bila fosil manusia yang mereka temukan berasal dari manusia purba jenis baru yang berbeda dari A. afarensis.
Fosil manusia baru itu lalu diberi nama Australopithecus deyiremeda. Dan berdasarkan penelitian dan penanggalan karbon, fosil itu berumur antara 3,3-3,5 juta tahun.
Salah satu hal yang membedakan manusia A. deyiremeda dan A. afarensis adalah bentuk gigi dan rahang. Perbedaan itu diyakini terjadi akibat proses evolusi yang terpisah karena keduanya memiliki jenis makanan yang berbeda, Gizmodo (29/05).
Sebelumnya, ilmuwan sangat yakin bila sekitar 3 juta tahun yang lalu hanya ada satu jenis nenek moyang manusia, yakni A. afarensis. Keberadaan satu jenis nenek moyang manusia membuat penelusuran asal usul manusia menjadi lebih mudah dan jelas.
Masalah baru pun menghinggapi ilmuwan. Jika ada dua atau lebih jenis nenek moyang manusia hidup di tempat yang sama (Afrika) 3 atau 4 juta tahun lalu, sulit ditentukan spesies manusia mana yang mampu bertahan hidup dan menghasilkan keturunan manusia modern yang hidup saat ini.
Baca juga:
Mengapa keju Swiss bisa dipenuhi lubang?
2 Hal ini jadi tanda terlalu narsis di Facebook
Ribuan ubur-ubur raksasa beracun serbu pantai Inggris
Salah satu burung paling langka menampakkan diri di Australia
Realitanya, jadi istri Hawking itu berat
Ini rupa ular pertama dalam sejarah