Misteri Genosida Tragis dalam Sejarah Manusia Terdahulu Terkuat, Ini Penyebabnya
Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia.
Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia.
Misteri Genosida Tragis dalam Sejarah Manusia Terdahulu Terkuat, Ini Penyebabnya
Pertanian yang muncul pada Zaman Batu akhir di Eropa ternyata tidak selalu membawa transisi damai dari gaya hidup pemburu-pengumpul.
Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Apa temuan DNA kuno yang mengungkapkan proses kawin silang antar manusia purba? Dengan menggunakan genom Neanderthal dan Denisovan sebagai acuan, para ilmuwan dapat membandingkannya dengan genom manusia modern untuk mencari potongan-potongan DNA yang serupa. Dalam proses ini, mereka menemukan jejak-jejak persilangan yang jelas.
-
Siapa yang melakukan analisis DNA purba pada sisa-sisa manusia di Tell Qarassa? "Dengan tujuan memeriksa komunitas pertanian paling awal di wilayah tersebut, kami melakukan analisis DNA purba pada sisa-sisa 14 individu," kata ahli arkeogenetik Cristina Valdiosera dari Universitas Burgos, Spanyol, yang memelopori penelitian ini.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan dalam DNA organisme bersel tunggal? Para ilmuwan menemukan sisa-sisa genom yang ditinggalkan virus raksasa purba di dalam DNA organisme bersel tunggal yang nenek moyangnya sama dengan organisme kompleks seperti kita.
-
Apa yang ditemukan dari data genetik manusia purba yang berusia 2 juta tahun? Sejauh ini, ini adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun. Para peneliti mengekstraksi data genetik dari fosil gigi milik spesies manusia purba yang hidup lebih dari 2 juta tahun lalu di Afrika Selatan. Data tersebut membantu para ilmuwan memahami bagaimana makhluk yang telah lama punah ini cocok dengan silsilah keluarga manusia.
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Siapa yang menggunakan sidik jari DNA? Sidik jari DNA adalah metode yang digunakan oleh ahli forensik untuk menentukan paternitas. Ini juga digunakan untuk mengidentifikasi penjahat.
Temuan ini mengungkap fakta mengerikan bahwa populasi di bagian selatan Skandinavia mengalami pergantian sepenuhnya oleh pendatang baru hanya dalam dua kali per 1000 tahun, di mana sisa-sisa mereka hampir tidak meninggalkan jejak dalam profil DNA yang dianalisis oleh tim peneliti internasional.
"Transisi ini sebelumnya digambarkan sebagai transisi yang damai, namun penelitian kami menunjukkan hal sebaliknya. Selain kematian akibat kekerasan, kemungkinan besar patogen baru dari hewan ternak juga menghabisi banyak pengumpul.”
Melalui penggunaan teknik pengurutan senjata, tim peneliti menganalisis sampel DNA dari 100 jenazah manusia yang ditemukan di Denmark dengan rentang waktu dari 7.300 tahun yang lalu hingga zaman perunggu awal.
Fokus studi ini pada wilayah tertentu memungkinkan mereka untuk memetakan aliran gen antar populasi serta perubahan vegetasi yang mencerminkan cara manusia memanfaatkan lahan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sekitar 5.900 tahun yang lalu, populasi petani menggantikan populasi pemburu, penjelajah, dan nelayan yang sebelumnya menghuni Skandinavia. Mereka menebang hutan dan mengubahnya menjadi lahan pertanian.
Dominasi petani pertama ini ternyata hanya berumur pendek, karena sekitar 1.000 tahun kemudian, gelombang pendatang baru dari Stepa timur menggantikan mereka.
Pendatang baru ini membawa nenek moyang mereka dari Yamnaya, suku penggembala ternak yang berasal dari Rusia selatan.
Kejadian ini menyebabkan pergantian populasi yang cepat, dengan hampir tidak ada keturunan dari penduduk sebelumnya yang tersisa. Profil DNA petani pertama yang menetap di Denmark bahkan telah terhapus dari populasi Denmark modern.Penelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia, dengan harapan dapat mengungkap penanda genetik dalam DNA kuno yang dapat menjelaskan pola kesehatan modern. Dengan begitu, hasil studi ini dapat memberikan kontribusi penting dalam penelitian medis di masa depan.