Jarum Batu Berusia 9000 Tahun Ditemukan di Dataran Tinggi Tibet, Diduga buat Jahit Pakaian & Usir Roh Jahat
Di zaman modern ini, perlahan demi perlahan peninggalan-peninggalan zaman kuno dulu berhasil ditemukan.
Di zaman modern ini, perlahan demi perlahan peninggalan-peninggalan zaman kuno dulu berhasil ditemukan.
Jarum Batu Berusia 9000 Tahun Ditemukan di Dataran Tinggi Tibet, Diduga buat Jahit Pakaian & Usir Roh Jahat
Enam artefak batu aneh ditemukan oleh para arkeolog yang sedang melakukan penggalian di dekat tepi Danau Xiada Co di Dataran Tinggi Tibet Barat pada 2020 lalu. Masing-masing artefak batu itu mempunyai ujung runcing dan bukaan seperti mata pada ujung lainnya.
Para arkeolog menggambarkan temuan tersebut sebagai jarum dan mengakui bahwa itu adalah jarum jahit batu tertua di dunia.
-
Bagaimana arkeolog mengetahui tanda "like" purba itu? Gambar-gambar gua ini sudah ada sebelum munculnya media sosial sekitar 17.000 tahun yang lalu. Para arkeolog menyebutnya sebagai penemuan “sekali seumur hidup”. Mereka menyebut temuan ini bukti paling awal dari “like” di bagian gua yang belum dijelajahi sebelumnya.
-
Siapa yang memimpin penggalian arkeologi yang menemukan batu unik ini? Penggalian ini dilaksanakan Universitas Glasglow, dipimpin Profesor Stephen Driscoll.
-
Siapa arkeolog pertama di dunia? Teks-teks kuno mengungkapkan, Raja Babilonia dari abad ke-6 adalah arkeolog pertama di dunia.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah batu naga? Sebuah penemuan arkeologi mengungkap batu setinggi 3,5 meter yang berasal dari abad ke-16 SM, digunakan oleh masyarakat prasejarah yang disebut Armenia untuk mengubur dua bayi baru lahir dan seorang wanita dewasa di bawahnya.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Kenapa penemuan meterai batu ini penting bagi para arkeolog? Menurut para arkeolog, artefak itu merupakan "mata rantai yang hilang" dalam perkembangan motif populer yang muncul dalam Alkitab dan mitologi Yunani.
Terbaru, dalam penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Archaeological Science: Reports", Yun Chen, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Sichuan, dan rekan-rekannya mengklaim bahwa artefak tersebut memang jarum jahit batu dan telah berusia 9.000 tahun.
Demikian dikutip dari arkeonews.com, Senin (1/7/2024)
Jika bersandar pada hasil penelitian itu, maka penemuan ini secara signifikan mengubah garis waktu sejarah jarum suntik.
Namun, masih belum ada kesepakatan umum bahwa benda-benda batu yang ditemukan di Tibet itu digunakan untuk menjahit.
Benda-benda batu tersebut panjangnya hanya sekitar satu inci, dengan bukaan seperti mata di salah satu ujungnya dan ujung runcing di ujung lainnya. Artefak-artefak batu itu berasal dari tahun 7049 hingga 6568 SM dan terdiri dari bahan seperti bedak, aktinolit, serpentin, dan tremolit.
"Jarum tersebut pernah digunakan sebagai jarum dan oleh karena itu kemungkinan merupakan jarum jahit batu tertua yang pernah ditemukan," kata penulis penelitian.
Para peneliti melihat jarum batu 1 untuk mencari tahu apakah mereka dapat meniru produksi jarum menggunakan teknik kuno.
Peneliti menduga benda itu terbentuk setelah dikikis karena adanya lekukan yang dalam di sisinya.
Mereka mengambil lembaran tremolit dan obsidian serta meniru proses pengikisan, penggilingan, dan pengeboran yang biasa digunakan orang zaman dahulu.
Mereka menemukan meski memungkinkan untuk meniru jarum batu, termasuk ciri khas bekas penggilingannya, prosesnya jauh lebih memakan waktu dibandingkan membuat jarum dari tulang yang lebih lunak.
Artinya, jarum mungkin digunakan oleh masyarakat Tibet kuno untuk tugas yang lebih sulit, seperti menjahit tenda.
- Larangan Berjudi Sudah Ada Sejak 650 Tahun Lalu, Ini Buktinya
- Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
- Permen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya
- Bukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai
Bukti lebih lanjut bahwa jarum tersebut mungkin memiliki makna keagamaan atau spiritual berasal dari bekas cat merah pada jarum tersebut.
"Orang Tibet kuno mengira warna merah dapat mengusir roh jahat dan memberi "kehidupan dan energi" pada peralatan batu," kata para ilmuwan yang berbicara kepada Science.
Seperti diketahui, jarum tertua terbuat dari tulang. Para arkeolog telah menggali Gua Denisova di Rusia, yang berusia sekitar 50.000 tahun.
Namun sejauh ini jarum batu tertua baru berusia 2.700 tahun dan ditemukan di provinsi Henan, China.
Penemuan baru ini mendorong munculnya jarum batu lebih dari 6.000 tahun yang lalu.
Namun, tidak semua orang yakin bahwa benda yang ditemukan di Tibet adalah jarum. Seperti yang dilaporkan Science, para peneliti yang tidak terkait dengan studi baru ini telah meragukan hal tersebut.
Beberapa orang berpendapat bahwa jarum tersebut "terlalu tumpul" untuk menjahit dan malah menganggap bahwa jarum tersebut adalah "hiasan pribadi". Yang lain bertanya-tanya apakah jarum tersebut digunakan untuk membuat jaring ikan karena ditemukan di dekat danau.