Temuan-temuan Arkeolog di Seluruh Dunia yang Menggegerkan, Ada Benda Sudah Terkubur Selama Ribuan Tahun
Ada banyak temuan arkeologi yang tersebar di seluruh dunia. Tak jarang, temuan itu mengungkap rahasia peradaban manusia di masa lalu.
Temuan-temuan Arkeolog di Seluruh Dunia yang Menggegerkan, Ada Benda Sudah Terkubur Selama Ribuan Tahun
Beberapa peninggalan kerajaan kuno besar di dunia seperti Romawi hingga Mesir belum sepenuhnya terungkap.
Adapun temuan tersebut bisa berupa fraktur, batu, maupun candi yang terpendam jauh di bawah tanah dan berusia ribuan tahun.
Sebagian temuan arkeolog berikut ini bisa menjadi gambaran betapa kayanya situs arkeologi yang masih terpendam di bawah tanah. Apa saja?
Makam Pejabat Militer Romawi Abad 1 Masehi
Arkeolog di Pompeii, Italia berhasil menemukan makam seorang pejabat militer penting yang bertugas di masa kaisar Augusttus (27 SM - 14 M).
Menurut dugaan, pejabat militer itu gugur saat perang untuk menaklukan Spanyol.
Saat ditemukan, para Arkeolog tengah melakukan pekerjaan untuk menciptakan ruang udara fungsional guna mengeluarkan kelembaban dari ruang bawah tanah gedung San Paolino, markas baru perpustakaan Taman Arkeologi Pompeii.
Penampakan makam tersebut dilengkapi sebuah tulisan yang menjabarkan karier militer sang pejabat yang cukup cemerlang.
Makam ini terdiri dari bangku batu tuf vulkanik berbentuk setengah lingkaran dengan ujung berbentuk cakar singa.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba di Zaman Batu Sudah Mulai Bertani 5.400 Tahun Lalu, Ada Lumbung Sampai Sisa Tanaman
- Arkeolog Temukan Mata Tombak Berusia 50.000 Tahun Terbuat dari Tulang Kuda, Ini Spesies Manusia yang Membuatnya
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Menurut informasi, makam itu sangat tua dan terabaikan ketika letusan Guung Vesuvius terjadi pada 79 M sehingga monumen tersebut terkubur hingga ke bangku.
Profesor Penuh Bahasa dan Sastra Latin di Universitas Naples Federico II, Maria Chiara Scappaticcio, dan Profesor Penuh Sejarah Romawi di Université Bordeaux Montaigne Alberto Dalla Rosa, mengungkap isi dari tulisan itu.
"Untuk Numerius Agrestinus, putra Numerius, Ksatria Terhormat, tribune militer, prefek Autrygoni, prefek insinyur, dua kali Duumvir oleh yurisdiksi (yaitu, pemegang magistrasi tertinggi di kota Pompeii), tempat pemakaman diberikan oleh keputusan dewan kota," isi tulisan di prasasti.
Mata Panah Bangsa Viking
Temuan kedua adalah artefak milik bangsa Viking di sebuah pegunungan bersalju di Pegunungan Jotunheimen, Norwegia.
Temuan terjadi saat para peneliti tengah melakukan proyek "Secrets of the Ice" di situs es Jotunheimen.
Secrets of the Ice merupakan program arkeologi gletser yang mempelajari petak es glasial yang berisi artefak dan objek yang diawetkan.
Saat tengah melakukan ekspedisi, para peneliti berhasil menemukan mata panah era Viking di antara tumpukan puing dan es yang masih lengkap dengan kulit kayu birch yang masih melilit.
Konon mata panah itu sudah berusia ribuan tahun dan terawetkan alami di bawah es.
Pahatan Batu Firaun Mesir di Sungai Nil
Arkeolog gabungan dari Prancis dan Mesir berhasil menemukan benda peninggalan zaman Mesir Kuno saat menyelam di Aswan.
Temuan itu berupa pahatan batu kuno dan prasasti hieroglif saat melakukan ekspedisi penyelaman di Sungai Nil.
Pahatan batu tersebut menggambarkan beberapa firaun Mesir yang pernah berkuasa.
Menurut informasi, artefak kuno itu tenggelam akibat banjir yang terjadi pada tahun 1960 dan 1970.
Kala itu UNESCO juga sempat memimpin upaya komprehensif untuk mendokumentasikan dan merelokasi banyak harta arkeologi dari wilayah tersebut.
Namun banyak artefak yang ditemukan tertinggal dan kemudian tenggelam.
Menurut informasi dari Sekjen Dewan Tertinggi Arkeologi, Mohamed Ismail Khaled, pahatan tersebut belum pernah diteliti sebelumnya. Bahkan kondisinya dalam keadaan utuh.
Dikutip dari laman Archaeology Magazine, Rabu (24/7), tim arkeolog menemukan gambar firaun ternama seperti Amenhotep III (1390-1352 SM), Thutmose IV (1400-1390 SM), Psamtik II (595-589 SM), dan Apries. (589-570 SM). Para firaun ini berkuasa selama Dinasti ke-18 dan 26 Mesir Kuno.
Petilasan Tribhuwana Tunggadewi
Situs arkeologi juga ditemukan di Indonesia, tepatnya di Mojokerto, Jawa Timur.
Candi Bhre Kahuripan dipercaya sebagai petilasan atau tempat persembahan untuk Ratu Kerajaan Majapahit, Tribhuwana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Candi tersebut dikenal luas dan diperkirakan mencapai 190x123 atau 23.370 meter persegi.
Di area dalam pagar terdapat candi seluas 14 x 14 meter persegi berbahan batu andesit. Pada bagian tengahnya terdapat sebuah batu yoni.
Ukurannya cukup besar dengan panjang 191 cm, lebar 184 cm dan tinggi 121 cm yang salah satu sisinya terdapat cerat yang disangga oleh pahatan bermotif naga.
Badan yoni dihiasi dengan pahatan yang sangat kaya, seperti pada bagian pelipit, berhias pola geometris, sulur dan daun-daun lotus.
Salah satu sisi yoni terdapat bingkai kecil berisi pahatan angka Jawa kuno tahun 1294 saka atau 1372 masehi.