Arkeolog Temukan Cincin Emas Motif Ular Berusia Hampir 1.000 Tahun di Saluran Pembuangan, Masih Utuh dan Berkilau
Cincin ini ditemukan saat arkeolog melakukan penggalian di lokasi pembangunan rumah susun.
Para arkeolog dari Oxford Archaeology (OA) menemukan sebuah cincin emas bermotif ular saat melakukan penggalian di lokasi pembangunan rumah susun di Gibbs Crescent, dekat Botley Road.
Penggalian tersebut rampung pada September selalu, khususnya di bagian selatan Biara Oseney, sebelum pembangunan blok rumah susun baru dimulai.
Cincin tersebut ditemukan di sebuah saluran pembuangan penuh lumpur di bekas biara tersebut, seperti dikutip dari laman Oxford Mail, Rabu (4/12).
Juru bicara OA, Maria Bellissimo mengatakan cincin abad pertengahan yang berasal dari tahun 1050-1300 M itu berbentuk sanggurdi.
Selain cincin, ditemukan juga tembikar berlapis kaca abad pertengahan, ubin, tulang hewan, batu olahan, dan juga gigi manusia di salah satu saluran air biara kuno.
“Saya sangat senang bahwa pada akhirnya kami mampu melindungi sisa-sisa arkeologi di situs ini, tetapi juga sangat menggembirakan melihat pekerjaan arkeologi yang terarah menghasilkan wawasan baru yang penting tentang tata letak dan pengembangan biara,” jelas manajer proyek senior di OA, Carl Champness.
Ular Bertudung
Hewan dengan mulut menganga membentuk bahu cincin jari, seperti ular bertudung, dipisahkan dari lingkaran oleh kerah kecil bertabur ganda. Ular-ular itu memiliki manik-manik dan rusuk di 'tudung' dan mata memanjang dengan cekungan kecil untuk pupil.
Mulut mereka yang terbuka memiliki beberapa tonjolan kecil di sepanjang tepinya dan mungkin dimaksudkan sebagai gigi.
Penggalian tersebut juga menemukan sisa-sisa serangkaian bangunan batu dan dinding pembatas yang berhubungan dengan kompleks biara yang lebih luas.