Dikira Cuma Batu Biasa Berkilau, Seorang Pensiunan Temukan Cincin Berusia 1.000 Tahun di Pinggir Pantai
Seorang sukarelawan penggalian menemukan cincin berusia 1.000 tahun di pinggir pantai Skotlandia.
Baru-baru ini, seorang arkeolog amatir menemukan cincin menajubkan yang berasal dari 1.000 tahun lalu di dekat Pantai Burghead, Skotlandia.
John Ralph, seorang pensiunan insinyur, yang sedang memanfaatkan waktu luang di rumah kakaknya di Burghead.
-
Dimana batu cincin ditemukan? Harta kaun mungil itu ditemukan di struktur Ksenedochion (bangunan penginapan) di Reruntuhan Assos di distrik Ayvacık, Çanakkale.
-
Bagaimana cincin batu akik itu ditemukan? Cincin itu ditemukan dengan jarak hanya sekitar 150 meter dari tempat ditemukannya amphorae, sejenis toples yang digunakan untuk menyimpan anggur dan berada di tengah sisa-sisa gudang.
-
Dimana cincin itu ditemukan? Cincin tersebut, diperkirakan berusia sekitar 1.800 tahun dan tampaknya terbuat dari perunggu, ditemukan di Khirbet Shalala (juga dikenal sebagai Khirbet Oren) di tengah hutan di punggungan Gunung Carmel, yang pernah menjadi tempat pemukiman dan pertanian pada periode Romawi akhir.
-
Siapa yang menemukan cincin itu? Seorang detektor logam amatir di Denmark, Lars Nielsen, menemukan sebuah cincin emas langka yang diperkirakan berasal dari keluarga kerajaan yang sebelumnya tidak dikenal dan memiliki hubungan dengan Kerajaan Prancis.
-
Dimana cincin emas itu ditemukan? Para arkeolog menemukan cincin emas berusia 2.300 tahun berhias batu mulia di Kota Daud, Yerusalem, Palestina.
-
Di mana cincin emas itu ditemukan? Cincin tersebut ditemukan di sebuah saluran pembuangan penuh lumpur di bekas biara tersebut, seperti dikutip dari laman Oxford Mail, Rabu (4/12).
Ralph menuturkan saat di Burghead ia bergabung dengan tiga tim penggalian yang berbeda masing-masing selama dua pekan.
Daerah yang saat ini sedang digali diperkirakan merupakan pemukiman yang dulunya berfungsi sebagai pusat kekuasaan penting selama kerajaan Pictish antara tahun 500 dan 1.000 M.
Penggalian amatir berujung temuan luar biasa
Awalnya Ralph merasa ia telah menemukan banyak penemuan luar biasa seperti barang-barang berkilau dan peniti tulang, tetapi kemudian ahli yang hadir mengatakan dia hanya menemukan beberapa batu berkilau.
“Saya sangat menikmati semuanya, tetapi antusiasme awal saya terhadap temuan-temuan itu agak berkurang karena saya terlalu bersemangat untuk menemukan kerikil-kerikil yang mengkilap,” ungkapnya kepada BBC Skotlandia.
Namun, hal itu berubah ketika Ralph sedang membersihkan lantai sebuah bangunan di dekat bibir pantai. Awalnya, ia melihat sebuah peniti logam lalu setelah diamati lebih jauh rupanya benda tersebut adalah sebuah cincin berbentuk layang-layang yang ternyata adalah cincin Pictish.
Cincin yang menguak peradaban bangsa Pitch
Gordon Noble, profesor arkeologi dari Universitas Aberdeen selaku pemimpin tim penggalian yang sudah berlangsung selama tiga tahun menuturkan, apa yang Ralph temukan sungguh luar biasa dan sangat menarik karena cincin itu sudah lebih dari 1.000 tahun terkubur di dalam tanah.
Penemuan mengejutkan ini menjadi lebih luar biasa karena sangat sedikit cincin Pictish yang pernah ditemukan dan yang kita ketahui biasanya berasal dari tumpukan yang sengaja ditempatkan di tanah untuk diamankan dengan cara tertentu, kata Noble.
Suku Pitch atau disebut Picti oleh bangsa Romawi berasal dari bahasa Latin yang berarti “yang dilukis” merupakan suku yang mendiami wilayah utara dan membentuk kerajaan terbesar di Skotlandia pada Zaman Kegelapan.
Sebagai pejuang yang hebat, suku Pict berhasil menahan upaya pendudukan bangsa Romawi dan bangsa Angles yang terjadi selama Pertempuran Dun Nechtain.
Melansir dari BBC, Jika saja bangsa Pict kalah dari pertempuran sengit melawan Northumbria Angle maka Skotlandia mungkin tidak akan pernah ada.
Namun, terlepas dari kekuatan militer mereka, suku Pict akan tetap menghilang dari sejarah pada akhir milenium pertama, mereka bisa saja dikalahkan oleh sekelompok bangsa lain, yaitu bangsa Gael.
Dengan ditemukannya cincin Pictish ini, arkeolog bisa menguak lebih jauh lagi mengenai peradaban suku Pict yang pernah hidup di Skotlandia. Untuk keperluan analisis lebih jauh cincin tersebut diserahkan ke Museum Nasional Skotlandia.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti