Ilmuwan Temukan Bukti Manusia Bukan yang Pertama Gunakan Api, Tapi Makhluk Ini
Merdeka.com - Bukti terbaru yang ditemukan di Afrika Selatan membantah pernyataan yang menyebut homo sapien (manusia) sebagai makhluk pertama yang menggunakan api.
Analisis sisa fosil yang ditemukan di Gua Rising Star di Afsel mengindikasikan Homo naledi, spesies yang sudah punah dari hominid (primata kera besar), menggunakan api di dalam ruang di bawah tanah.
Ruang bawah tanah yang ditemukan itu juga memperlihatkan bagaimana naledi mengendalikan api yang mereka nyalakan.
-
Di mana Homo sapiens awal ditemukan? Fosil-fosil dari Maroko menunjukkan hal yang sebaliknya. Para ahli paleoantropologi menemukan fosil manusia purba, peralatan batu, dan tulang-belulang hewan yang telah dipotong di sebuah tambang yang terbengkalai di Maroko.
-
Kapan Homo sapiens awal ditemukan? Selama beberapa dekade, pertanyaan-pertanyaan tersebut telah dijawab berdasarkan penelitian tulang belulang. Tapi semua fosil Homo sapiens awal yang diketahui oleh ilmu pengetahuan dapat dengan mudah kita temui pada museum khusus.
-
Siapa yang menemukan spesies manusia purba ini? Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
-
Kapan Homo sapiens pertama kali muncul? Para peneliti sejauh ini telah menemukan fosil berusia 300.000 tahun yang dikaitkan dengan spesies kita, tetapi beberapa ilmuwan menghubungkan asal-usul manusia modern hingga 1 juta tahun yang lalu.
-
Di mana arkeolog menemukan bukti Homo sapiens menggunakan busur dan anak panah? Bukti batu api yang dijadikan sebagai anak panah ditemukan di gua Prancis.
Penemuan ini disampaikan oleh Profesor Lee Berger dari Universitas Witwatersrand, Johannesburg di Institusi Sains Carnegie di Washington pada Desember lalu.
"Kami cukup yakin dengan kesimpulan dari hipotesis ini yang menyatakan hominid berotak kecil, Homo naledi, yang hidup di waktu yang sama dengan Homo Sapien di Afrika, menggunakan api untuk berbagai keperluan," kata dia, seperti dilansir laman Greek Reporter.
Namun temuan menakjubkan dari spesies hominid yang hidup 200.000-300.000 tahun lalu ini belum dikaji oleh sesama peneliti.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan sisa-sisa fosil homo hominid yang pertama kali ditemukan pada 2013 oleh Berger dan timya di dalam Gua Rising Star.
Sejak itu sejumlah penggalian dilakukan dan ilmuwan menemukan fosil sejumlah sosok baik laki-laki maupun perempuan, remaja, dan dewasa serta bukti praktik ritual pemakaman.
Berger sebelumnya mengatakan saat dia pertama kali masuk ke dalam gua, dia melihat bekas jelaga di dinding gua. Gua itu kedalamannya mencapai ratusan meter dihubungkan oleh lorong-lorong sempit.
"Ketika saya menengadah dan melihat ke langit-langit gua, saya menyadari langit-langit bukanlah murni kalsium karbonat. Atap di atas kepala saya berwarna abu-abu dan ada area yang menghitam di dinding."
"Ada banyak jelaga di permukaan dinding. Keseluruhan langit-langit ruang gua tempat kami tujuh tahun bekerja itu pernah terbakar dan menghitam."
Penyelidikan lebih lanjut di lorong gua membuat peneliti menemukan sejumlah gua lain dan lorong yang ada bekas kayu bakar dan tulang hewan.
"Api tidak sulit dicari. Api ada di mana-mana di gua ini," kata Berger.
Sejumlah bukti yang belum lama ini ditemukan juga menyatakan Neanderthal cukup mahir menggunakan api. Kini kita tahu, ada spesies lain juga yang punya kemampuan itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Baca SelengkapnyaMuncul anggapan sejak dulu bahwa perkakas batu pertama dibuat oleh hominid atau nenek moyang manusia.
Baca SelengkapnyaAda Berapa Banyak Spesies Manusia yang Pernah Hidup di Bumi? Ilmuwan Punya Jawabannya
Baca SelengkapnyaSebelumnya diperkirakan Homo sapiens pertama kali muncul sekitar 195.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTapak kaki ini ditemukan di tempat nenek moyang manusia hidup dan berkembang ratusan ribu tahun lalu.
Baca SelengkapnyaIni adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun.
Baca SelengkapnyaTim peneliti yang menganalisis fosil ini mengatakan Homo Bodoensis merupakan leluhur langsung manusia yang tinggal di Afrika, sebelum digantikan Homo Sapien.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Kenya menemukan fosil tulang rahang dari spesies hominin yang hidup 4,3 juta tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan memaparkan penjelasan dari dua bidang; arkeologi dan biologi.
Baca SelengkapnyaTemuan baru ini membantah keyakinan sebelumnya bahwa manusia pertama yang mampu menggunakan alat atau perkakas adalah manusia purba jenis Homo.
Baca SelengkapnyaSelama beberapa dekade, Afrika Timur dianggap sebagai tempat kelahiran spesies kita. Fosil-fosil dari Maroko menunjukkan hal yang sebaliknya.
Baca SelengkapnyaArtefak itu ditemukan saat penggalian di Raja Ampat.
Baca Selengkapnya