Orang Mesir Kuno Berlayar di Samudera Atlantik Jauh Sebelum Columbus Tiba di Amerika
Merdeka.com - Ada bukti yang menunjukkan orang Mesir kuno menyeberangi Samudera Atlantik 3.000 tahun lalu, jauh sebelum Columbus pada tahun 1492.
Pada 1976, Dr. Michelle Lescott dari Museum of Natural History di Paris, Prancis, menerima sampel sisa-sisa mumi Firaun Ramses yang Agung untuk diteliti. Dengan menggunakan mikroskop elektron, Lescott menemukan remahan tembakau menempel di serat perban mumi tersebut.
Ada pihak yang mengatakan remahan tembakau itu "kontaminasi dari sumber modern". Ada juga yang beranggapan itu berasal dari arkeolog yang menghisap pipa rokok di sekitar mumi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir temukan sisa-sisa bangunan kuno di Kafr El Sheikh yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk mengamati langit dan bintang-bintang.
-
Bagaimana para arkeolog mempelajari daratan kuno? Namun, sebelum Norman dan timnya melakukan penyelidikan, para arkeolog hanya mampu berspekulasi tentang sifat lanskap pra-Zaman Es yang tenggelam ini, dan ukuran populasinya.
-
Apa penemuan terbesar Mesir kuno? Dilansir dari laman Interesting Engineering, Sabtu (25/8), peradaban Mesir Kuno adalah salah satu peradaban dengan penemuan-penemuan yang paling banyak di antara yang lainnya. Berikut penemuan terhebat dari peradaban Mesir Kuno.
-
Siapa yang mengkonfirmasi rute migrasi manusia purba? Tim penelitian dari University of Southampton, bekerja sama dengan ilmuwan dari seluruh dunia, mengklaim mereka telah mengkonfirmasi teori sebelumnya yang menyatakan jalur darat ini digunakan oleh beberapa migran pertama dari Asia.
Tembakau pertama kali datang ke Eropa dari Amerika Selatan pada masa Columbus, 2700 tahun kemudian, mengesampingkan kemungkinan tembakau hadir pada masa pemerintahan Ramses sekitar tahun 1213 SM.
Beberapa tahun kemudian, Dr. Svelta Balabanova, ahli toksologi forensik dari Jerman menindaklanjuti temuan Dr. Lescott dengan bukti yang lebih menarik.
Balabanova memperoleh sampel jaringan usus Ramses, bukan dari lapisan luar kulit dan kain, dan yang mengejutkannya dia menemukan jejak ganja, koka, dan tembakau dalam sel tubuhnya.
Kemudian pada 1992, tujuh mumi Mesir dikirim dari Museum Kairo ke Munich, Jerman untuk analisis lebih lanjut. Balabanova melakukan serangkaian tes kromatografi gas pada sampel tujuh mumi, salah satunya adalah sisa-sisa mumi Henut Taui, pendeta wanita yang hidup pada masa pemerintahan Dinasti ke-21. Mesir kuno sekitar 1000 SM.
Hasilnya, ditemukan adanya jejak nikotin dan kokain pada mumi tersebut. Hasil ini dianggap kredibel, seperti dikutip dari Ancient Origins, Kamis (27/4).
"Oleh karena itu, mungkin tersirat bahwa Mesir memperoleh tanaman ini dalam perdagangan dengan urbanitas yang jauh dari seluruh dunia kuno," tulis peneliti Dr. Alexander Sumach.
Profesor Martin Bernal, seorang sejarawan di Universitas Cornell, mengakui adanya hubungan perdagangan kuno lintas samudera di masa lalu.
John L. Sorenson dan Carl L. Johannessen meneliti bukti dari sumber arkeologi, sejarah dan linguistik, seni kuno, dan penelitian botani konvensional, mengungkapkan "bukti konklusif hampir 100 spesies tanaman, mayoritas merupakan tanaman budidaya, ada di Belahan Timur dan Barat sebelum pelayaran pertama Columbus ke Amerika."
Makalah penelitian mereka 'Bukti Ilmiah untuk Pelayaran Lintas Samudera Pra-Columbus' menjelaskan bahwa banyak spesies tanaman, lebih dari setengahnya terdiri dari flora asal Amerika yang menyebar ke Eurasia atau Oseania, hanya dapat didistribusikan ke pantai asing melalui pelayaran lintas samudera yang dipimpin oleh orang-orang kuno dan pelaut.
"Distribusi ini tidak mungkin hanya karena mekanisme perpindahan alami, juga tidak dapat dijelaskan oleh migrasi manusia kuno ke Dunia Baru melalui rute Selat Bering," tulis mereka.
"Satu-satunya penjelasan yang masuk akal untuk temuan ini adalah bahwa sejumlah besar pelayaran lintas samudera di kedua arah melintasi kedua samudera utama diselesaikan antara milenium ke-7 SM dan zaman penemuan Eropa."
Adanya peta anomali hanya berfungsi untuk memperkuat gagasan bahwa perjalanan lintas samudera terjadi ribuan tahun lebih awal dari yang diterima saat ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jejak kaki manusia yang ditemukan di New Mexico, Amerika Utara, mengungkapkan fakta menarik bahwa manusia telah menghuni benua ini selama periode Zaman Es.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan bukti nenek moyang manusia sudah mengarungi lautan sekitar 130.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPeneliti temukan kapal kargo kuno zaman Kanaan 3.400 tahun lalu di kedalaman laut Mediterania.
Baca SelengkapnyaBenua Atlantis disebut legenda belaka, tapi menurut ilmuwan Yunani, ternyata benua yang misterius itu benar-benar pernah ada.
Baca SelengkapnyaPenjelajah Eropa, Christopher Columbus sejak lama disebut sebagai penemua benua Amerika. Namun temuan bukti baru ini membantah gagasan tersebut.
Baca SelengkapnyaTimah di dalam kapal karam ini digunakan dalam kehidupan komersial sekitar 3.600 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang disampaikan dalam surat tersebut adalah laporan pertama dari sebuah pelayaran yang benar-benar mengubah dunia.
Baca SelengkapnyaRobot Bawah Laut Temukan Bangkai Kapal Berumur 3.300 Tahun, Isinya Bejana-Bejana Raksasa
Baca SelengkapnyaAwalnya arkeolog mengira situs itu adalah tempat persinggahn para pelaut Portugis.
Baca SelengkapnyaHomo sapiens diperkirakan mengikuti "koridor yang tergenang air" yang terbentuk oleh saluran sungai yang kini telah kering
Baca SelengkapnyaPenemuan menarik ini dimulai ketika radar Amerika Serikat tiba-tiba mendeteksi struktur aneh di dasar Danau Huron.
Baca SelengkapnyaTengkorak ini ditemukan terjepit di dinding teratas Gua Apidima di Yunani.
Baca Selengkapnya