Pendaki Temukan Kereta Bambu Misterius di Gunung Es yang Mencair
Bambu misterius itu muncul setelah gletser di pegunungan Alpen mencair.
Seorang pendaki baru-baru ini menemukan sebuah kereta bambu misterius di jalur gletser yang mencair di pegunungan Alpen.
Kereta itu ditemukan oleh pendaki Sergio Veri pada Sabtu (2/11) di area Splügen Pass, jalur pegunungan Alpen yang menghubungkan lembah Hinterrhein Swiss dan Splügen di kanton Graubünden.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Siapa yang menemukan alat seluncur es kuno itu? Para arkeolog dari kota Přerov, Moravia tengah, Republik Ceko mengumumkan sebuah penemuan unik.
-
Di mana alat seluncur es kuno itu ditemukan? Ketika melakukan penggalian di pusat kota, mereka menemukan alat seluncur es yang terbuat dari tulang hewan berusia 1.000 tahun.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Dimana 'kapal es' itu ditemukan? Berdasarkan video yang dibagikan di YouTube pada tahun 2021, kapal tersebut ditemukan 100 mil di lepas pantai Antartika dan dikatakan berada tepat di bawah Selandia Baru.
-
Apa yang ditemukan pendaki di Pegunungan Alpen? Seorang pendaki di Pegunungan Alpen bagian utara Italia menemukan jejak pertama dari ekosistem prasejarah lengkap, yang menurut para ilmuwan meliputi jejak kaki reptil dan amfibi yang terawetkan dengan baik.
Sergio Veri menemukan kereta bambu tersebut tampaknya dilengkapi dengan dua roda yang terbuat dari batang bambu yang diikat dengan tali.
Dilansir dari laman Heritagedaily, para ahli memperkirakan alat ini dibuat pada abad ke-20 berdasarkan penilaian awal, tetapi asal usul dan fungsinya masih belum jelas. Mengingat bambu bukanlah tanaman asli dari Eropa.
Tanaman ini pertama kali diperkenalkan ke benua biru pada akhir tahun 1700-an atau awal tahun 1800-an, yang menunjukkan bahwa kereta gandeng ini kemungkinan besar dibuat dari sekitar abad ke-20.
Sementara itu, bukti dokumenter menunjukkan bahwa Jalur Splügen telah digunakan sejak zaman dahulu, dan kemungkinan dikenal sebagai Cunus Aureus, seperti yang ditunjukkan pada peta Tabula Peutingeriana, yang disiapkan oleh Agrippa pada masa pemerintahan kaisar Augustus (27 SM hingga 14 M).
Kereta bambu tersebut kemudian diserahkan ke dinas arkeologi Kanton Graubünden untuk diperiksa lebih lanjut asal-usul dan fungsi dari kereta ini.
Kereta bambu ini ditemukan akibat mencairnya gletser, salah satu dari banyak kejadian di mana perubahan iklim telah mengungkap peninggalan dan artefak yang sebelumnya terkubur di bawah salju dan es.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti