Permen Karet Zaman Batu Berusia 5.700 Tahun Ungkap Sosok Manusia Pengunyahnya
Merdeka.com - Permen karet zaman modern yang mengandung plastik polyethylene ternyata bisa bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun dan mungkin bisa lebih lama lagi jika tersimpan dalam kondisi yang tepat.
Sejumlah permen karet pertama yang terbuat dari getah pohon kayu birch dan tanaman lainnya yang terawetkan selama ribuan tahun, termasuk yang berusia 5.700 tahun belum lama ini ditemukan di Denmark. Permen karet itu diketahui berasal dari Zaman Batu.
Bagi arkeolog, permen karet itu bisa memuat informasi tentang bagaimana kehidupan manusia di masa lalu. Permen karet kuno yang baru ditemukan itu ternyata memiliki cukup DNA untuk merekonstruksi genom manusia yang mengunyah benda itu serta mengidentifikasi mokroba yang hidup di dalam mulutnya, bahkan mengungkap menu makanan di zaman prasejarah.
-
Mengapa orang zaman batu mengunyah permen karet? Getah pohon damar digunakan sebagai lem di Zaman Batu.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Bagaimana arkeolog meneliti makanan manusia purba? Dengan meneliti bentuk-bentuk berbeda dari berbagai elemen seperti karbon, nitrogen, zinc, sulfur, dan strontium pada gigi dan tulang tersebut, para peneliti bisa mengenali jenis tumbuhan dan daging yang mereka konsumsi.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Di mana permen karet Zaman Batu ditemukan? Dikutip dari IFL Science, ditemukan tiga sisa gumpalan permen karet yang terbuat dari getah pohon damar di situs Huseby Klev, Swedia barat.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
"Permen karet dari getah birch ini cukup istimewa dalam hal memuat DNA yang terawetkan. Ini mengejutkan kami," kata Hannes Schroeder, antropolog molekular di Universitas Copenhagen, Denmark, seperti dilansir laman Smithsonianmag.
Getah pohon birch yang didapat dengan memanaskan kulit pohonnya cukup banyak digunakan di seantero Skandinavia sebagai perekat zaman prasejarah untuk melekatkan peralatan zaman batu. Ketika ditemukan, permen karet itu masih menyimpan bekas gigitan. Ilmuwan menduga ada beberapa alasan mengapa orang terdahulu mengunyahnya: agar menjadi lunak setelah ditiriskan, menjadi obat pereda sakit gigi karena mengandung antiseptik, membersihkan gigi, meredakan rasa lapar, atau karena mereka hanya ingin menikmatinya.
Permen karet itu ternyata memang memuat banyak informasi tentang siapa sosok yang mengunyahnya 5.700 tahun silam. Dia diketahui seorang perempuan, usianya tidak diketahui, kemungkinan masih anak-anak karena permen karet lain yang ditemukan di daerah itu kerap menyimpan bekas gigitan gigi anak-anak.
Dari DNA itu, peneliti bisa memperoleh gambaran seperti apa sosoknya.
"Kami menyimpulkan dia punya campuran warna kulit gelap, rambut gelap, dan matanya biru," kata Schroeder.
©Tom Björklund
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.
Baca SelengkapnyaDi Yunani kuno, masyarakat mengunyah damar dari pohon mastic yang berasal dari Turki.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaArtefak itu ditemukan saat penggalian di Raja Ampat.
Baca SelengkapnyaBekas luka sayatan pada fosil tulang kering manusia ungkap kemungkinan nenek moyang kita dulu kanibal
Baca SelengkapnyaKapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Baca SelengkapnyaTemuan biji tembakau di dekat perapian kuno menunjukan bukti manusia pertama yang menggunakan tembakau sebagai rokok.
Baca SelengkapnyaPercobaan Jadi Manusia Purba, Arkeolog Bikin Replika Kapak Batu dan Memakainya, Ternyata Begini Hasilnya
Baca SelengkapnyaIni adalah informasi genetik tertua yang pernah ditemukan dari hominid mana pun.
Baca SelengkapnyaMahasiswa arkeologi dari Universitas Bournemouth, Inggris, menemukan pemakaman Zaman Perunggu ketika sedang menggali lokasi pemukiman prasejarah.
Baca SelengkapnyaStudi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.
Baca Selengkapnya