Pertikaian di Bar Picu Penembakan Massal, 10 Orang Terbunuh Termasuk Dua Anak-Anak
Pelaku tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pertikaian di sebuah bar di Montenegro memicu penembakan massal, menewaskan 10 orang dan empat lainnya terluka pada Rabu (1/1). Polisi mengidentifikasi pelaku bernama Aco Martinovic (45).
Menteri Dalam Negeri Montenegro, Danilo Saranovic mengatakan, insiden ini menewaskan pemilik bar di Kota Cetinje, bersama dengan anak-anak dan anggota keluarganya.
Saranovic juga mengonfirmasi kepada lembaga penyiaran negara RTCG, pria bersenjata tersebut meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah berusaha melarikan diri dan melakukan bunuh diri, seperti dikutip dari The Guardian pada Kamis (2/1).
"Tingkat kemarahan dan kekejaman ini menunjukkan bahwa terkadang orang-orang seperti ini ... bahkan lebih berbahaya daripada anggota geng kriminal terorganisir," ungkapnya.
Menurut laporan RTCG, pelaku pulang ke rumahnya untuk mengambil senjata sebelum kembali ke bar tempat dia melepaskan tembakan, menewaskan dan melukai sejumlah orang. Setelah itu, dia melanjutkan ke lokasi lain, di mana dia membunuh anak-anak pemilik bar dan seorang perempuan. Pihak kepolisian menegaskan, tidak ada tanda-tanda adanya konflik antara geng kriminal dalam insiden ini.
Komisioner polisi Lazar Scepanovic menjelaskan, Martinovic berada di bar sepanjang hari dan terlibat dalam pertengkaran sebelum akhirnya pulang, mengambil senjata, dan mulai menembak sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Dia menewaskan empat orang di bar dan kemudian melanjutkan penembakan di tiga lokasi lainnya.
"Dia berusaha membunuh empat orang lagi, lalu melarikan diri menggunakan kendaraan yang telah kami temukan," jelas Scepanovic.
Scepanovic menyampaikan, pelaku sebelumnya pernah dijatuhi hukuman penjara yang ditangguhkan pada tahun 2005 karena perilaku kekerasan dan saat ini sedang mengajukan banding atas vonis terbarunya terkait kepemilikan senjata ilegal.
Insiden Penembakan Kedua
Presiden Jakov Milatovic menyatakan rasa syoknya atas tragedi ini.
"Alih-alih merayakan liburan ... kami justru diliputi kesedihan akibat kehilangan nyawa yang tidak berdosa," tulis Milatovic melalui platform media sosial X.
Perdana Menteri Milojko Spajic juga dilaporkan telah mengunjungi rumah sakit tempat para korban dirawat dan mengumumkan tiga hari berkabung.
"Ini adalah tragedi yang mengerikan yang mempengaruhi kita semua," kata Spajic.
"Semua tim polisi dikerahkan ke lapangan."
Montenegro, yang memiliki sekitar 620.000 penduduk, terkenal dengan budaya kepemilikan senjatanya. Penembakan terbaru ini merupakan insiden penyerangan bersenjata kedua yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun di Cetinje. Sebelumnya, pada Agustus 2022, seorang penyerang telah membunuh 10 orang, termasuk dua anak, sebelum dia ditembak mati oleh seorang pejalan kaki.