Restoran Cepat Saji Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno, Ini Jenis Makanan yang Dijual
Restoran cepat saji di zaman Romawi kuno biasanya dikunjungi orang yang tidak punya waktu untuk memasak.
Restoran Cepat Saji Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno, Ini Jenis Makanan yang Dijual
Restoran Cepat Saji Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno, Ini Jenis Makanan yang Dijual
Di zaman modern ini, salah satu tempat makan yang populer adalah restoran cepat saji atau fast food. Berbagai merek restoran cepat saji waralaba bertebaran di kota-kota besar. Restoran cepat saji ternyata tidak hanya ada di dunia modern, tetapi di zaman kuno, restoran cepat sajin pun telah ada.
Dilansir Ancient Pages, orang-orang Romawi menyukai makanan lezat tapi mereka kerap malas mempersiapkan makan malam. Karena itulah mereka memilih makan di restoran cepat saji.
-
Kapan roti tertua di dunia ditemukan? Penemuan ini menunjukkan arkeologi modern saat ini juga mempelajari arkeologi makanan.
-
Kapan panci Romawi Kuno dibuat? Panci ini berasal dari antara abad pertama masehi dan pertengahan abad kedua masehi.
-
Dimana penemuan roti tertua di dunia ditemukan? Arkeolog menemukan roti berusia 8.600 tahun di Çatalhöyük, sebuah pemukiman Neolitikum di Turki tengah.
-
Mengapa manusia purba di Zaman Neolitikum memasak dengan berbagai cara? Penelitian ini membuktikan betapa beragam cara manusia purba Holstein Timur mempersiapkan makanan mereka 5.000 tahun lalu.
-
Apa jenis makanan yang dikonsumsi manusia purba? 'Kerak makanan tersebut mengandung sisa jaringan biji-bijian emmer dan bulir barley, juga biji-bijian dari goosefoot putih, tanaman liar seperti gulma dan ruderal (sejenis gulma) serta menghasilkan banyak biji bertepung,' jelas ketua penelitian, Profesor Wiebke Kirleis.
-
Makanan apa yang dikonsumsi manusia purba? Dikutip dari Greek Reporter, Rabu (1/5), para peneliti meneliti tanda-tanda kimia pada tulang dan gigi tujuh manusia dan beberapa gigi yang terpisah. Tulang dan gigi ini berasal dari sekitar 15.000 tahun lalu dan ditemukan di gua dekat desa Taforalt, Maroko. Orang-orang ini berasal dari kebudayaan Iberomaurusian. Dengan meneliti bentuk-bentuk berbeda dari berbagai elemen seperti karbon, nitrogen, zinc, sulfur, dan strontium pada gigi dan tulang tersebut, para peneliti bisa mengenali jenis tumbuhan dan daging yang mereka konsumsi.
Bukan KFC atau McDonald, juga bukan Burger King. Nama restoran cepat saji terkenal di zaman Romawi kuno adalah Thermopolium.
Restoran Cepat Saji Romawi Kuno
Di Thermopolium, pelanggan bisa memesan makanan hangat dan juga beragam minuman. Orang-orang yang sedang kelaparan bisa mendatangi cabang Thermopolium dan segera mendapatkan makanan yang diinginkan.
Kata "thermopolium" (bentuk jamaknya thermopolia) berasal dari bahasa Yunani, artinya: tempat yang menjual makanan panas. Foto: Thermopolium di kota kuno Pompeii/Wikipedia
Bentuk thermopolium atau desainnya itu biasanya berupa konter berbentuk L dan di atasnya ada lubang-lubang untuk meletakkan wadah makanan. Biasanya orang menikmati makanannya di luar ruangan karena dianggap sebagai salah satu aspek penting dalam sosialisasi. Foto: Public Domain
Makanan yang Dijual
Di thermopolium, harga makanan juga relatif murah. Jenis makanan yang dijual biasanya ikan atau keju yang dinikmati dengan roti. Sebagai makanan pencuci mulut, tersedia madu dan minumannya anggur pedas.
Untuk Kalangan Miskin
Thermopolium utamanya ditujukan untuk kalangan miskin. Karena tidak semua orang Romawi punya waktu untuk memasak di rumah. Banyak orang miskin Romawi tidak memiliki atau tidak mampu membangun dapur di rumahnya. Hal negatif dari thermopolium adalah banyak pengunjung yang teler dan mengabaikan tugas-tugasnya.
Orang dari kalangan menengah atas Romawi kerap menganggap buruk orang yang mengunjungi thermopolium. Tempat ini kerap diasosiasikan dengan gelandangan.
Arkeolog telah menemukan bekas thermopolia yang masih utuh di Pompeii dan Herculaneum. Foto: Wikipedia
Di Thermopolium di Asellina, Pompeii, arkeolog juga menemukan teko atau kendi dan sisa-sisa makanan, juga kendi yang masih berisi air. Arkeolog juga menemukan toples yang penuh koin atau uang logam yang diperkirakan hasil penjualan di thermopolium selama dua hari. Sumber: Ancient Pages