Sebelum Ada Crane, Begini Cara Orang Yunani dan Mesir Kuno Memindahkan Batu Besar
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan orang Yunani kuno bisa memindahkan batu berat yang digunakan untuk membangun kuil sebelum derek (crane) ditemukan.
Hal ini dibuktikan dengan adanya garis aneh pada batu penyangga di Kuil Corinth dan Isthma.
Dilansir dari Greek Reporter, derek merupakan penemuan terpenting orang Yunani kuno dalam teknologi bangunan. Derek mulai digunakan sekitar 2.500 tahun lalu, atau sekitar akhir abad keenam SM.
-
Dimana penemuan bangunan kuno di Yunani itu? Situs ini digunakan untuk stasiun radar untuk melayani bandara baru yang sedang dibangun di dekat kota Kastelli.
-
Kapan bangunan kuno di Yunani itu dibangun? Kementerian tersebut mengatakan bangunan tersebut terutama digunakan antara tahun 2000-1700 SM, dan didirikan pada saat istana-istana pertama di Kreta sedang dibangun, termasuk di Knossos dan Phaistos.
-
Apa temuan penting di Yunani? Sampel tersebut berasal dari tahun 4200 SM dan menjadi kunci yang mengungkap cara hidup manusia pada Zaman Neolitikum.
-
Kapan mekanisme Antikythera ditemukan? Mengutip Futurism, Jump (12/7), pada tahun 1901, peneliti menemukan apa yang sekarang dikenal sebagai mekanisme Antikythera di bangkai kapal yang tenggelam, sebuah artefak kuno yang berasal dari abad kedua SM, menjadikannya 'komputer tertua di dunia.'
-
Mengapa bangunan kuno di Yunani itu ditemukan? Penemuan arkeologis ini berisiko mengganggu proyek bandara besar di pulau wisata Yunani.
Namun, batu untuk bangunan kuil Yunani diketahui dibangun 150 tahun sebelum derek digunakan di negara tersebut.
Lalu, mesin apa yang digunakan untuk memindahkan dan mengangkat batu-batu besar itu?
Ahli menduga batu tersebut dipindahkan menggunakan mesin pengangkat primitif yang terbuat dari tanah atau bata lumpur. Alat ini dianggap mirip dengan yang digunakan oleh orang Mesir kuno dan Asiria berabad-abad sebelumnya.
Alat tersebut mungkin jadi pendahulu dari mesin derek orang Yunani.
Balok seberat 200-400 kilogram
Menurut makalah asisten profesor arsitektur Universitas Notre Dame, Alessandro Pierattini, alat tersebut mampu mengangkat balok ashla yang beratnya bisa mencapai 200 hingga 400 kilogram.
Alat ini awalnya ditemukan oleh orang Korintus. Fungsinya digunakan untuk membuat kapal dan menurunkan sarkofagus (peti mati)ke dalam lubang makam.
Alat ini tidak bekerja seperti derek yang mengangkat beban mengandalkan katrol. Sebagai gantinya, pembangun mengalihkan kekuatan beban dengan menggunakan tali yang melewati bingkai.
Bukti penggunaan alat ini terukir di bawah batu kuil Corinth dan Isthmia. Terdapat dua alur tali paralel memotong yang muncul di salah satu ujungnya.
Dengan bukti ini, Pierattini menemukan alat ini dapat berfungsi ganda, yaitu untuk mengangkat balok dan memposisikannya sejajar dengan balok lain.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dapat Petunjuk dari Lukisan, Ilmuwan Akhirnya Paham Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
Baca SelengkapnyaBangsa Yunani Kuno terkenal karena kemajuan peradabannya dan peninggalannya yang hebat-hebat.
Baca SelengkapnyaTemuan ini masih harus diuji coba untuk membuktikan hipotesis para peneliti ini benar adanya.
Baca Selengkapnya5.700 Tahun Lalu Manusia Bisa Angkat Batu Raksasa dengan Cara Ini
Baca SelengkapnyaPenelitian Terbaru Ungkap Piramida Mesir Dibangun dengan Sistem Hidrolik, Begini Caranya
Baca SelengkapnyaPermainan kelereng sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Yunani kuno gemar melakukan olahraga angkat beban, yang dimulai sejak abad keenam sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaPenemuan menarik ini dimulai ketika radar Amerika Serikat tiba-tiba mendeteksi struktur aneh di dasar Danau Huron.
Baca SelengkapnyaArsitek Temukan Bukti Panggung Teater Yunani 2.000 Tahun Lalu Bisa Dipindahkan dengan Cara Ini
Baca SelengkapnyaIni merupakan contoh roda paling awal yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan bukti nenek moyang manusia sudah mengarungi lautan sekitar 130.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan arkeologi ini dapat mengancam keberlanjutan pembangunan bandara.
Baca Selengkapnya