Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sosok Dampo Awang, Tokoh Masyarakat Rembang yang Terkenal

Mengenal Sosok Dampo Awang, Tokoh Masyarakat Rembang yang Terkenal Dampo Awang. ©Sejarahcirebon.id

Merdeka.com - Di Rembang, Jawa Tengah, ada sebuah tempat wisata terkenal bernama Pantai Dampo Awang. Dinamakan “Pantai Dampo Awang” karena di sana, terpendam sebuah jangkar raksasa yang konon berasal dari berabad-abad silam, masyarakat sekitar biasa menyebutnya “Jangkar Dampo Awang”.

Di masyarakat pesisir Jawa Tengah, legenda tentang Dampo Awang telah diceritakan secara turun temurun. Ada yang bilang dia merupakan nama lain dari Laksamana Cheng Ho, pelaut Cina yang melakukan ekspedisi ke Nusantara pada abad ke-15, ada pula yang menyebutnya sebagai seorang sakti yang mampu menerbangkan kapalnya hingga di saat mendarat, kapal itu kemudian berubah menjadi sebuah gunung.

Pembahasan soal sosok Dampo Awang-pun ditemukan dalam berbagai literasi-literasi kuno dan juga cerita rakyat. Lalu siapa sebenarnya sosok legenda masyarakat pesisir utara Jawa Tengah itu?

Legenda Anak Durhaka

dampo awang

©anandamanaloka.com

Dalam masyarakat Rembang, sosok Dampo Awang dinarasikan dalam sebuah legenda yang berlatar di tahun 1500-an. Dulu di daerah itu, hiduplah seorang janda bernama Mai Lae yang memiliki tiga orang anak bernama Dampo Awang, Dampo Awung, dan Dampo Awing. Mereka hidup serba kekurangan sehingga membuat si anak sulung, Dampo Awang memilih merantu dan berambisi menjadi orang kaya.

Dua puluh tahun kemudian, Dampo Awang kembali ke Rembang dan sudah menjadi sosok yang kaya raya. Saat itu, Mai Lae yang telah berumur 60 tahun pun bahagia dan menyambut kedatangan putranya di pelabuhan. Sampai di dermaga, Mai Lae langsung memeluk Dampo Awang. Namun Dampo Awang justru menghindar dan menghina Mai Lae.

“Ibuku telah mati. Aku tidak mungkin memiliki ibu jelek sepertimu,” kata Dampo Awang.

Melihat sikap angkuh Dampo Awang, Mai Lae murka dan mengutuk anak sulungnya itu. Setelah peristiwa itu, Dampo Awang memutuskan pulang. Saat perjalanan pulang, kapal yang dia tumpangi pecah karena hataman ombak dan dia-pun tewas tenggelam.

Juru Mudi Laksamana Cheng Ho

dampo awang

©Qureta.com

Selain legenda tersebut, ada pula yang menyebut kalau Dampo Awang adalah adalah seorang juru mudi kapal sekaligus pengikut Laksamana Cheng Ho bernama Wang Ching Hong. Pada saat hendak berlabuh di daerah Semarang, Wang Ching Hong tiba-tiba sakit parah sehingga dia harus menjalani pengobatan di sebuah bukit bergua, tak jauh dari pelabuhan.

Di dekat gua itu, Laksamana Cheng Ho dan pengikutnya mendirikan sebuah pondok untuk merawat Wang Ching Hong. Setelah sembuh, Cheng Ho melanjutkan perjalanan sementara Wang Ching Hong dan beberapa pengikutnya tetap tinggal di tempat itu.

Di tempat itu, Wang Ching Hong dan beberapa orang lainnya giat berkebun dan bersawah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka juga kawin dengan penduduk setempat hingga akhirnya Wang meninggal pada usia 87 tahun. Dalam bukunya yang berjudul “Semarang Riwayatmu Dulu”, Amen Budiman menyebut bahwa Dampo Awang adalah nama Jawa dari Wang Ching Hong.

Tokoh Dampo Awang dalam Tradisi Jawa

dampo awang

©Sejarahcirebon.id

Tak hanya di Rembang, cerita rakyat soal Dampo Awang juga muncul di berbagai tempat. Di beberapa daerah, Dampo Awang digambarkan sebagai seorang pedagang besar yang memiliki kapal besar. Tak hanya di Pantura, tokoh Dampo Awang juga hadir dalam reog Ponorogo. Bahkan dalam permainan topeng di Kediri, Jawa Timur, Dampo Awang ditampilkan sebagai sosok berhidung panjang merah dan bersenjata cambuk.

Dilansir dari Budaya-tionghoa.net, ahli sejarah asal Cirebon, Pangeran Suleman Sulendraningrat menyebut bahwa Dampo Awang adalah pedagang asal Cina yang kaya raya. Dulunya ia identik dengan nama Sam Po Kong atau Sam Po Loa Tang atau Sam Po Toa Jin atau Sam Po Bo.

Fakta Seputar Jangkar Dampo Awang

dampo awang

©Sejarahcirebon.id

Di Rembang, ada sebuah jangkar raksasa yang oleh masyarakat sekitar dinamakan Jangkar Dampo Awang. Dilansir dari Wikipedia.org, konon dulunya saat Sam Po Kong berlayar di Laut Jawa, kapalnya diterjang gelombang besar hingga rusak berat.

Rantai jangkar itu terlepas dan terdampar di Rembang, sementara layarnya tertiup angin topan yang kemudian jatuh di Pantai Bonang. Demi mengingat peristiwa itu, Pemerintah Kabupaten Rembang menjadikan jangkar tersebut sebagai semangat bahari.

Pada tahun 2003, jangkar yang dulunya berada di tengah-tengah pantai kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Kini, Jangkar Dampo Awang berada di dalam sebuah monumen megah yang dilengkapi dengan pelindung kaca, letaknya sekitar 20 meter dari garis pantai. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah,  Profesi Warganya Jadi Sorotan
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah, Profesi Warganya Jadi Sorotan

Rumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.

Baca Selengkapnya
Kisah Hasjim Ning, Konglomerat Asal Padang yang Dijuluki Raja Mobil Indonesia
Kisah Hasjim Ning, Konglomerat Asal Padang yang Dijuluki Raja Mobil Indonesia

Hasjim juga ikut berjuang demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Oei Tiong Ham, Orang Kaya Pemilik Istana Gergaji yang Kini Jadi Kantor OJK Jawa Tengah di Semarang
Kisah Oei Tiong Ham, Orang Kaya Pemilik Istana Gergaji yang Kini Jadi Kantor OJK Jawa Tengah di Semarang

Estimasi kekayaan Oei mencapai 200 juta gulden atau sekitar USD1,5 miliar atau Rp24,21 triliun pada nilai saat ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Tjoa Tjwan Djie, Crazy Rich Sidoarjo sebelum Indonesia Merdeka
Mengenal Sosok Tjoa Tjwan Djie, Crazy Rich Sidoarjo sebelum Indonesia Merdeka

Prosesi pemakamannya tak kalah dengan kemeriahan pesta pernikahan

Baca Selengkapnya
Jual Es Batu dan Kulit Hewan, Pria Ini Jadi Crazy Rich dan Disegani Belanda
Jual Es Batu dan Kulit Hewan, Pria Ini Jadi Crazy Rich dan Disegani Belanda

Pria ini adalah salah satu legenda bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tasripin, si Tuan Tanah Asal Semarang di Era Hindia Belanda
Mengenal Tasripin, si Tuan Tanah Asal Semarang di Era Hindia Belanda

Warga Semarang, Jawa Tengah mungkin tidak banyak yang mengenal nama Tasripin. Namun nama Kampung Kulitan di Semarang menjadi wujud betapa kayanya Tasripin.

Baca Selengkapnya
Mengenal Dinasti Gipo Keluarga Crazy Rich Surabaya, Berawal dari Santri Jadi Menantu Saudagar Cina
Mengenal Dinasti Gipo Keluarga Crazy Rich Surabaya, Berawal dari Santri Jadi Menantu Saudagar Cina

Keluarga ini sering menyambut para ulama Jawa Timur yang ziarah ke makam Sunan Ampel

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Kota Tua Gresik Kampungnya Para Crazy Rich, Banyak Rumah Megah Bergaya Eropa dan China
Menjelajahi Kota Tua Gresik Kampungnya Para Crazy Rich, Banyak Rumah Megah Bergaya Eropa dan China

Rumah-rumah ini rata-rata berusia 50 hingga 100 tahun

Baca Selengkapnya
Rumah Ong Boen Tjit, Peninggalan Saudagar Tionghoa di Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata
Rumah Ong Boen Tjit, Peninggalan Saudagar Tionghoa di Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata

Selain bangunan yang bernilai sejarah tinggi, rumah Ong Boen Tjit juga menjadi saksi bisu perkembangan Kota Palembang dari waktu ke waktu.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab

Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit

Baca Selengkapnya
Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai
Mengintip Istana Peninggalan Konglomerat Raja Gula Asia Tenggara, Kini Temboknya Dipenuhi Lumut Tak Terawat dan Terbengkalai

Ternyata dulunya bangunan ini merupakan istana peninggalan seorang konglomerat ternama se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya