Ada Potensi Bencana, Petani Cirebon Diminta Percepat Masa Tanam Padi di Musim Hujan
Merdeka.com - Petani di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat diminta untuk mempercepat masa tanamnya karena sudah memasuki musim penghujan. Imbauan ini disampaikan oleh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, terkait adanya potensi bencana hidrometeorologi.
Disampaikan Kepala Distan Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas, Minggu, (13/11) percepatan masa tanam sendiri guna mencegah kerugian dari para petani saat kondisi curah hujan tinggi yang telah diprediksi oleh BMKG.
"Saat ini sudah masuk musim hujan, jadi kami meminta agar petani mempercepat masa tanam," katanya, mengutip ANTARA, Senin
-
Bagaimana Sleman percepat tanam di musim kemarau? Upaya berikutnya adalah gerakan percepatan tanam di semua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian dan Perikanan (BP4).
-
Kenapa Kementan minta petani segera tanam setelah panen? “Dilihat dari neraca yan ada, bulan Agustus ini kita masih punya lahan kurang lebih 800.000 hektar yang siap panen. Oleh karena itu kondisi ketersediaan pangan kita secara nasional cukup aman. Tapi begitu selesai saya minta segera tanam karena di bulan ini kita masih punya air“,
-
Kapan awal musim hujan di Banyumas? BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Gimana cara petani di Adipuro percepat masa tanam bawang? Walau masih dilakukan secara tradisional, para petani bawang putih di Desa Adipuro punya metode unik untuk mempercepat masa tanam bawang putih. Sebelum ditanam, suing-siung bawang direndam terlebih dahulu di dalam air.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
Hindari Bencana Banjir di Musim Hujan
Ilustrasi sawah terendam banjir ©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar
Menurut Asep, ketika proses penanaman dilakukan saat puncak musim hujan, dikhawatirkan akan mengganggu pola produksi yang berdampak terhadap gagal panen.
Hal ini karena saat puncak musim hujan, bencana alam seperti banjir dimungkinkan terjadi. Ketika kering, sawah yang teredam akan menjadi puso atau membusuk dan tidak bisa dinikmati hasilnya.
"Untuk menghindari puso, jadi harus segera melakukan percepatan masa tanam," ucapnya
Produksi Padi Capai 492.803 ton
Berdasarkan data yang dimiliki Distan Kabupaten Cirebon, untuk produksi padi lokal pada triwulan III tahun 2022 mencapai 492.803 ton gabah kering giling, atau 315.936 ton setara beras. Ini kemudian dipastikan Asep akan berbuah surplus.
Data tersebut, kata Asep berasal dari 40 kecamatan di wilayah Kabupaten Cirebon, baik di tanah sawah maupun lahan darat.
Hal ini juga akan menunjang konsumsi nasi per tahun yang berada di angka 254.116 ton, dari total populasi penduduk yang kini berada di angka 2 juta jiwa. "Kalau konsumsi beras per tahun itu diperkirakan kurang lebih 254.116 ton, sedangkan hingga triwulan III produksi sudah mencapai 315.936 ton setara beras, sehingga pada tahun 2022 ini dapat dipastikan surplus," tandasnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kecamatan Cibitung, Selasa (21/11).
Baca SelengkapnyaSudaryono mendorong para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah untuk mengoptimalkan percepatan tanam.
Baca SelengkapnyaGernas tanam padi 500.000 hektare (Ha) di 10 provinsi di Indonesia terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengantisipasi El Nino.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi telah mengimbau kepada para petani untuk menunda penanaman komoditas pertanian yang membutuhkan air banyak.
Baca SelengkapnyaBMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi dalam sebulan terakhir. Volume air semakin surut sejak musim kemarau tiba. Inilah penampakannya!
Baca SelengkapnyaBupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaFenomena La Nina yang memicu peningkatan curah hujan ini memiliki dampak yang perlu diwaspadai, terutama pada sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca Selengkapnya