Intip Tradisi Seba Masyarakat Baduy, Berdoa Agar Kehidupan Damai dan Rukun
Merdeka.com - Setiap tahun, masyarakat adat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merayakan ritual tradisi Seba. Tahun ini, tradisi Seba atau berkunjung ke rumah pejabat daerah dilakukan pada Jumat (28/4/2023) malam.
Sejumlah tokoh Badui bersilaturahim kepada Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya. Adapun tujuan tradisi Seba ialah untuk mendoakan agar kehidupan masyarakat damai dan rukun.
"Jika terwujud kehidupan yang damai dan rukun maka dipastikan masyarakat bahagia juga aman serta tenteram," terang tokoh Badui Dalam Ayah Mursyid di Lebak, Sabtu (29/4).
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Apa ritual adat Seblang Bakungan? Seblang Bakungan dikenal sebagai ritual tarian yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran.
-
Apa Tradisi Bada Riaya itu? Tradisi itu dinamakan Bada Riaya. Tradisi itu dilaksanakan setelah mereka melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan.
-
Kenapa tradisi Tabot di Bengkulu dilakukan? Tradisi ini juga untuk mengenang kepahlawanan serta wafatnya cucu Nabi Muhammad, Husein bin Ali Abu Thalib.
-
Siapa yang memulai tradisi Mauludan di Bangka Belitung? Tradisi ini mulai hadir semenjak kedatangan guru besar, Syekh Abdurrahman Siddiq di Pulau Bangka tahun 1898 silam.
Makna Tradisi Seba
©©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Antonov Roman
Tradisi Seba memiliki makna untuk menjalin silaturahim demi memperkuat persatuan dan persaudaraan. Menariknya, tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam.
Perayaan Seba menjadi bukti kesetiaan, kepatuhan, serta kecintaan terhadap Pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten beserta aparat penegak hukum. Hubungan antara masyarakat dengan otoritas pemerintah yang terjalin baik dinilai akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat Badui.
Pada pelaksanaannya, masyarakat Badui membawa hasil komoditas pertanian ladang untuk diserahkan kepada Bupati Lebak dan Gubernur Banten sebagai ungkapan rasa syukur.
"Jika tidak melaksanakan perayaan Seba dikhawatirkan terkena musibah bencana alam," jelas Mursyid, dikutip dari Antara.
Masyarakat Badui yang terdiri dari sekitar 11.600 jiwa tersebar di 58 perkampungan. Menariknya, belum pernah terjadi konflik maupun perpecahan di antara masyarakat adat tersebut.
Selain itu, hingga kini belum ditemukan sikap masyarakat Badui yang merugikan orang lain, seperti melakukan kriminal maupun kejahatan.
Pesan untuk Elit Politik
Liputan6 ©2021 Merdeka.com
Mursyid mengungkapkan, pada perayaan Seba kali ini ia berpesan agar tahun politik 2024 dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Dengan demikian, semua anak bangsa hidup bersatu, rukun, damai, aman dan tenteram.
“Kami berpesan agar tahun politik 2024 dengan adanya pemilihan presiden dan wakilnya juga kepala daerah, legislatif dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) berjalan lancar, damai, aman dan tenteram," ungkapnya.
Ayah Mursyid pun meminta para elit politik memberikan contoh baik kepada masyarakat agar tercipta iklim kondusif. Elit politik yang kalah dalam proses demokrasi, kata dia, harus berjiwa legowo, negarawan dan dewasa untuk lebih mencintai persatuan dan kesatuan.
“Jangan sampai para elit politik yang kalah dalam pertarungan politik menjadi provokator memecahkan belah anak bangsa, sehingga bisa merugikan masyarakat," pintanya.
Tokoh Badui lainn, Jaro Tanggungan 12 Saidi Yunior mengatakan hal serupa. Pada tahun politik 2024, masyarakat harus mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tidak terjadi perpecahan dan konflik antarpendukung maupun simpatisan.
"Kita sesama saudara tentu hidup harus saling berdampingan dengan toleransi sehingga pesta demokrasi tahun 2024 benar-benar penuh kerukunan dan kedamaian," ungkapnya.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah ritual doa kepada Tuhan sebagai ritual tolak bala yang dilaksanakan setiap bulan Sya'far atau setiap hari Rabu terakhir pada penanggalan Hijriah.
Baca SelengkapnyaSebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Baca SelengkapnyaSetelah tujuh hari, tanah kuburan sudah bisa digunakan kembali untuk berladang.
Baca SelengkapnyaTradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaIni tercermin dari mudahnya menemukan ikon khas adat Sunda seperti seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi
Baca SelengkapnyaTradisi tersebut telah diwariskan secara turun-temurun selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaMengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.
Baca SelengkapnyaFestival Erau sudah dikenal sebagai festival rutin yang dilaksanakan Suku Kutai di Kutai Kartanegara.
Baca SelengkapnyaSuku Baduy Dalam berusaha kuat menjaga tradisi dan aturan budaya yang telah dijalankan leluhur mereka.
Baca Selengkapnya