Seni Gegel Jubleg Asal Cisewu Garut Pernah Bikin Belanda Ketar-Ketir, Ini Sebabnya
Merdeka.com - Gegel Jubleg merupakan kesenian tradisional Garut yang berkembang di Kecamatan Cisewu. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara tertentu yang menyangkut kebudayaan Sunda. Menariknya, Gegel Jubleg dulu dipakai warga Cisewu untuk mengusir penjajah.
Nama kesenian ini berasal dari bahasa Sunda yakni Gegel yang artinya menggigit, dan Jubleg yang berarti tempat untuk menumbuk padi maupun rempah.
Gegel Jubleg termasuk atraksi ekstrem karena penampilnya akan menunjukkan kebolehan dengan menggigit jubleg kayu yang memiliki berat hingga 30 kilogram. Berikut informasi selengkapnya yang dilansir Merdeka dari berbagai sumber.
-
Dimana Kesenian Kutukuprak di Sumedang dulunya sering dipentaskan? Sebelumnya, kesenian ini lahir dan dirawat oleh warga di wilayah Jatigede dan sekitarnya yang sering dipentaskan.
-
Apa itu Geguduh? Geguduh adalah kuliner khas Lampung yang memiliki cita rasa manis. Makanan ini secara umum mirip pisang goreng, hanya saja pisangnya dihancurkan sampai halus.
-
Apa itu Tari Guel? Mengutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Guel adalah perpaduan dari seni sastra, seni musik, dan seni tari itu sendiri.
-
Apa itu Tradisi Cikibung? Dahulu, tradisi Cikibung lazim dilakukan oleh ayah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk melindungi anaknya. Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari. Warga setempat juga menyebutnya sebagai kasidah air, lantaran pemainnya yang merupakan ayah dan anak laki-laki menepuk-nepuk air hingga menghasilkan nada tertentu mirip kasidahan.
-
Bagaimana tradisi Ngerawun di Gegesik dilakukan? Salah satu cara mitigasi bencana dalam bidang pertanian adalah dengan mengusir hama menggunakan metode pembakaran daun-daun yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Daun-daun yang digunakan adalah daun sukun, daun kelor, dan daun bambu.
-
Mengapa Tari Petake Gerinjing penting bagi budaya Indonesia? Kemudian, tarian ini bukanlah hanya sekedar seni tradisional saja, tetapi juga menjadi sarana menyampaikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan pesan moral.
Dimainkan untuk Menakuti Belanda
Kesenian Gegel Jubleg Cisewu ©2022 Laman Resmi Disparbud Garut/Merdeka.com
Seperti diwartakan laman Jabar Quick Respons, kesenian ini dahulu banyak ditampilkan oleh masyarakat Cisewu ketika ada acara hajatan kampung. Para pemain Gegel Jubleg yang sudah disiapkan sesepuh akan didoakan dan menari sembari menggigit Jubleg dengan kuat.
Suara kendang tradisional, serta tarompet Sunda akan nyaring terdengar untuk mengiringi penari yang sudah mengenakan atribut berupa pakaian tradisional dan totopong alias blangkon ikat.
Atraksi menggigit benda berat ini ternyata mampu membuat para penjajah urung memasuki wilayah Cisewu karena warganya dianggap kuat.
Terbentuk Secara Tidak Sengaja
Mengutip laman Disparbud Kabupaten Garut, kesenian ini pertama kali diciptakan oleh seorang seniman Cisewu bernama Ukri yang lahir sebelum kemerdekaan RI. Ketika itu, Ukri berupaya menggali potensi kesenian pemuda agar berkembang.
Disebutkan jika Gegel Jubleg tercipta secara tidak sengaja. Saat itu dirinya tengah berada di tengah hutan untuk mencari kayu bakar. Sesampainya di sana, ia dikejutkan oleh seekor babi besar yang menggigit sebatang kayu sembari digoyang-goyangkan.
Dari kejadian tersebut, Ukri berniat menciptakan sebuah jenis seni tradisi baru yang atraktif dan fenomenal. Dalam mengembangkannya, Ukri bereksperimen dengan memakai Jubleg. Kesenian ini kemudian berkembang hingga terbentuk wadah bernama Kelompok Seni Giri Mekar Sewu.
Diperlukan Keterampilan Khusus
Tentu saja untuk memainkan kesenian Gegel Jubleg dibutuhkan teknik tertentu dan keahlian khusus. Sebab tidak mudah mengangkat Jubleg yang memiliki bobot hingga puluhan kilogram. Apalagi dalam aksinya, Jubleg juga harus digoyang-goyang sembari berjalan dan mengikuti iringan lagu.
Karena dianggap berhasil dalam mengembangkannya, atraksi ini mulai ditampilkan di berbagai pementasan hajatan maupun hari besar kemerdekaan. Dengan tradisi seperti itu dan melihat respons baik dari penonton, tercetuslah sebuah nama seni “Gegel Jubleg” hingga saat ini.
Pementasan seni Gegel Jubleg juga kerap diiringi kesenian lain, seperti reog Sunda, angklung, bahkan kendang pencak. Tak jarang juga dicampuri atraksi gesrek atau debusan, dengan kondisi para pemain yang kesurupan.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.
Baca SelengkapnyaKesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.
Baca SelengkapnyaKesenian ini unik, dan pernah jadi media mata-mata Sunan Gunung Jati ke Kerajaan Pajajaran.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaPerkembangan musik gejog lesung telah mengalami modifikasi dan sentuhan-sentuhan kreatif dari para musisi perdesaan agar tetap punya daya tarik.
Baca SelengkapnyaKarena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.
Baca SelengkapnyaSetiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Baca SelengkapnyaGulat tradisional ini jadi kesenian unik di Ujungberung, Bandung
Baca SelengkapnyaKemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca SelengkapnyaCiri khas dari tarian ini adalah gerakannya yang diubah, dalam artian ada yang maju, mundur, ke kiri, atau ke kanan.
Baca SelengkapnyaTarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Baca Selengkapnya