Diwariskan Turun-temurun, Begini Keunikan Desa Kerajinan Rajut di Klaten
Merdeka.com - Ada sebuah dusun di Kabupaten Klaten yang ternyata menjadi pusat kerajinan rajutan yang telah berlangsung sejak lama. Namanya Dusun Pengkol yang berada di Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan.
Hampir 90 persen warga di sana bekerja sebagai pengrajin rajut. Keahlian merajut para warga di sana ternyata telah diwariskan secara turun-temurun.
“Kalau kerajinan ini sudah turun-temurun. Saya sendiri tidak tahu generasi ke berapa. Sekarang bahannya kenur, kalau dulu dari benang wol,” kata Slamet, Ketua RW 20 Dusun Pengkol, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (19/10). Berikut selengkapnya:
-
Siapa yang biasanya mewarisi keahlian menenun Songket Pandai Sikek? Keahlian wanita di Pandai Sikek dalam menenun songket ini pada umumnya diwariskan secara turun-temurun dalam sebuah keluarga. Biasanya mereka sudah mendapat ilmu menenun sejak usia tujuh sampai delapan tahun.
-
Gimana perajin tahu di Dusun Kanoman olah tahu? Para perajin di Dusun Kanoman begitu telaten dalam membuat tahu. Setelah tahu jadi, mereka mengolahnya lagi jadi tahu kempong dan tahu kepal. 'Kalau tahu kempong itu bisa dibuat tahu isi. Kalau untuk tahu kepalnya bisa dibuat bacem,' kata Hendro.
-
Apa bukti keahlian pengrajin kuno? Celana ini, yang usianya telah mencapai lebih dari 3.200 tahun, merupakan bukti yang sangat kuat akan kompleksitas dan tingkat keahlian luar biasa yang dimiliki oleh pengrajin kuno dalam menciptakan pakaian yang sangat fungsional dan inovatif.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun di Kampung Tenun? Selain itu, Anda juga bisa merasakan pengalaman membuat kain tenun sendiri dengan menggunakan alat didampingi oleh para pengrajin profesional.
-
Apa yang dibuat di desa pengrajin genteng? Di desa itu, banyak warga yang berprofesi sebagai perajin genteng, bahkan saat usianya telah lanjut
-
Siapa yang melatih warga Sojiwan membuat batik? Mereka mendapat pelatihan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Cara Pembuatan Masih Manual
©YouTube/Liputan6
Jika dulu kerajinan rajut itu dibuat menggunakan benang wol, kini warga memilih menggunakan benang kenur karena karena dinilai lebih kuat dan tahan lama. Cara pembuatannya pun masih manual. Pengrajin yang rata-rata merupakan ibu-ibu itu telah menjadikan produk rajutan sebagai penambah penghasilan keluarga.
“Dari dulu memang kerjaannya seperti ini. saya inisiatif saja, saya menjual bisa menambah penghasilan. Tetangga saya juga dapat penghasilan dari hasil rajut,” kata Anjani, salah seorang pengrajin rajut di Dusun Pengkol.
Produk yang Dibuat
©YouTube/Liputan6
Ada berbagai produk yang dibuat dari teknik rajut. Produk-produk itu antara lain tas, dompet, topi, tempat ponsel, dan beragam produk lainnya sesuai permintaan pasar.
“Ya dibikin paspor, jinjing, silang, serut, bunderan, dompet. Dibikin macam-macam. Nanti kalau ada pesanan topi juga bisa, songkok juga bisa. Kalau konsumen minta songkok ya dikasih, minta topi ya dibikinkan. Gitu saja,” kata Suhanti, salah satu pengrajin rajut dikutip dari YouTube Liputan6.
Dalam sehari, rata-rata pengrajin bisa menghasilkan 5 tas ukuran sedang dan 10 tas ukuran kecil. Harganya bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp50.000 tergantung pada model dan ukuran rajutan. Produk rajutan itu pun telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Surabaya, Semarang, Purwokerto, Jakarta, hingga Kalimantan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaUsaha regenerasi pembuat keris di Dusun Banyusumurup penting dilakukan agar keberadaan mereka tidak hilang ditelan zaman
Baca SelengkapnyaSebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaSensasi manisnya lelehan gula aren bercampur aroma pandan di dalam mulut, menjadi ciri khas ketika mencicipi nikmatnya klepon.
Baca SelengkapnyaPara perajin payung lukis di Juwiring sudah banyak yang meninggal. Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan kain lurik khas Klaten ini, ada semangat memanusiakan manusia
Baca SelengkapnyaPara perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Baca SelengkapnyaAda satu aturan atau sumpah yang harus dipatuhi oleh masyarakat yaitu kepandaian bertenun hanya boleh diwariskan kepada anak cucu.
Baca SelengkapnyaResep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaPerajin tembaga di Desa Tumang sedang mengalami krisis regenerasi. Para pemudanya dinilai tidak mau repot belajar membuat kerajinan dengan kualitas tinggi.
Baca Selengkapnya