Kisah Hidup Syekh Nasher dari Sragen, Wali yang Anti dengan Pesinden
Merdeka.com - Desa Kandangsapi yang berada di Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen memiliki sebuah mitos sakral yang hingga kini masih dipegang teguh oleh warga sekitar. Di desa tersebut, ada sebuah kampung bernama Singomodo. Kampung itu terkenal dengan sebutan “kampung anti sinden”.
Keberadaan kampung itu sering kali dikaitkan dengan sosok Eyang Singomodo yang memiliki nama asli Syekh Muhammad Nasher. Saat menyebarkan ajaran Islam di desa itu, Syekh Muhammad Nasser dikenal karena ketidaksukaannya terhadap pesinden.
Berikut selengkapnya:
-
Mengapa Syekh Nurjati menyebarkan Islam? Setelah ilmunya dirasa cukup, ia kemudian memulai misinya untuk mengenalkan ajaran Islam.
-
Bagaimana Syekh Siti Jenar menyebarkan ajarannya? Setelah itu ia tinggal di Jepara dan mendirikan pondok pesantren.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14. Ia bergerak mengenalkan Islam ke wilayah barat pulau Jawa melalui semenanjung Malaka hingga ke pelabuhan Nagari Singapura yang saat ini merupakan wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Mengapa ajaran Syekh Siti Jenar menjadi kontroversial? Perbedaan penafsiran Al-Qur’an di mana di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan ini kemudian menimbulkan polemik.
-
Di mana Mbah Soleh Semendi menyebarkan ajaran Islam? Mengutip dari kanal YouTube @Ceritaislami836, Mbah Soleh Semendi diakui sebagai salah satu ulama legendaris di pulau Jawa, khususnya di daerah Pasuruan.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
Sosok Syekh Nasher
©istimewa
Dikutip dari Liputan6.com, Syekh Nasher merupakan salah satu tokoh agama Islam keturunan Kasunanan Surakarta pada masa Pakubuwono II. Disebutkan saat itu ia tiba di Jenar menggunakan getek dengan menyusuri Sungai Bengawan Solo. Sesampainya di Jenar, ia langsung didatangi segerombolan harimau hutan.
Namun dengan kekuatan yang ia punya, Syekh Nasher mampu menjinakkan gerombolan harimau tersebut. Karena inilah kemudian Syekh Nasher dijuluki Mbah Singomodo.
Kedatangan Syekh Nasher di Jenar adalah menyebarkan ajaran Islam. Di sana ia langsung mendirikan gubuk untuk mengajarkan ajaran Islam.
Ajaran Syekh Nasher
©2022 Merdeka.com
Pada awalnya, jumlah santri Syekh Nasher berjumlah 90 orang. Setelah para santrinya menguasai ilmu yang diajarkan Syekh Nasher, mereka diminta untuk berkelana mengajarkan ilmu agama tersebut. Dikutip dari Alif.id, Syekh Nasher juga mengajarkan akulturasi Islam dan budaya Jawa.
Bagi Syekh Nasher, ngaji dan salat merupakan salah satu obat dari ketenangan jiwa dan raga. Selain itu ia juga memiliki banyak ilmu seperti ilmu sabda, ilmu raga sukma, dan lain sebagainya. Ragam dakwah Islam pluralis ini yang kemudian berkembang dalam lingkup pedesaan.
Melarang Adanya Sinden
Suatu hari, Syekh Nasher mengajak lima pengikutnya untuk membuat rumah. Pada saat itu, hanya tersisa lima orang yang bekerja memasang atap. Sementara satu pengikutnya lagi tergoda untuk melihat acara sinden keliling.
Karena melanggar, akhirnya pengikut beserta sang sinden dipanggil Syekh Nasher. Keduanya ditawari untuk menikah saja lalu memisahkan diri. Satu pengikut dan sinden itu kemudian diminta tinggal ke barat batas jalan yang sudah dibuat, sementara Syekh Nasher dan pengikutnya ada di timur batas jalan.
“Nah sejak saat itulah Syekh Nasher melarang pengikut yang tinggal di wilayah dalam batas timur jalan untuk mendengarkan atau membunyikan apa pun yang ada suara sinden, lalu dilarang menggelar hajatan atau hiburan yang mengundang sinden atau penyanyi wanita. Barang siapa melanggar, risikonya ajal,” kata Mbah Slamet, juru kunci makam Syekh Nasher dikutip dari Liputan6. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok ulama dari Tanah Minangkabau ini begitu taat dalam menegakkan ajaran-ajaran Islam dan memicu adanya gerakan Paderi.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq memulai jenjang awal pendidikannya di Pesantren Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso.
Baca SelengkapnyaTrah Kiai Ageng Muhammad Besari yang sudah menyebar ke berbagai daerah. Di antaranya Gontor, Gandu, Coper, Joresan, Lirboyo, Ploso, Jampes, Tremas.
Baca SelengkapnyaSosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.
Baca SelengkapnyaKarena kiprahnya, sosok KH Sochari diabadikan menjadi sebuah jalan di Kota Serang, Banten.
Baca SelengkapnyaSeorang ulama pernah diutus untuk berdakwah pada para penganut ilmu hitam di kampung itu
Baca SelengkapnyaKakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
Baca SelengkapnyaSosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon
Baca SelengkapnyaPangeran keturunan Majapahit ini lebih senang dekat dengan warga biasa. Bahkan, ia menyembunyikan identitasnya sebagai bangsawan di hadapan warga.
Baca SelengkapnyaWali yang terkenal dengan dakwah melalui kesenian ini ternyata pernah berdakwah pakai cara kekerasan.
Baca SelengkapnyaSunan Kudus merupakan salah seorang tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa yang sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaKeilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca Selengkapnya