Mengenal Syekh Ali Mubin, Sang Wali Pembawa Syiar Islam di Pesisir Selatan Jawa
Merdeka.com - Syaikh Maulana Nadjmudin Ali Mubin atau lebih dikenal dengan nama Syekh Ali Mubin, merupakan seorang ulama dari Gujarat, India. Ia adalah buyut dari wali sekaligus ulama se-jagat raya, yaitu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dengan demikian, Syekh Mubin masih keturunan Nabi Muhammad SAW.
Dia menyebarkan Islam pada tahun 1646 M. Dikutip dari kanal YouTube History Track, Syekh Mubin dikirim oleh sang guru ke Nusantara untuk berdakwah pada masyarakat yang tinggal di antara Sungai Progo dengan Sungai Serayu, yaitu di pesisir selatan Jawa Tengah.
Lalu seperti apa kisahnya? Berikut selengkapnya:
-
Siapa ulama keturunan Sunan Giri di Sidoarjo? Ulama itu adalah Pangeran Lebo bin Sunan Prapen bin Sunan Dalem bin Sunan Giri alias Sayyid Muhammad Ali Muzayyid.
-
Di mana Datuk Mujib menyebarkan ajaran Islam? Setelah kembali ke Indonesia, Datuk Mujib menyebarkan ajaran-ajaran Islam seperti Fikih, Tauhid, Akhlak, dan membacakan Maulid.
-
Dimana Sunan Muria berdakwah? Setelah menuntaskan pendidikannya, Sunan Muria melakukan dakwah Islam di Gunung Muria, daerah yang kini dikenal sebagai Kudus, Jawa Tengah.
-
Dimana Sunan Gunung Jati berdakwah? Sunan Gunung Jati, atau Syarif Hidayatullah, memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa Barat, terutama di Cirebon dan sekitarnya.
-
Bagaimana Syekh Abdul Muhyi berdakwah? Dahulu, jalur ini digunakan oleh Syekh Abdul Muhyi untuk berdakwah, dan memunaikan ibadah di tanah suci.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
Gurunya Para Wali
©istimewa
Dikutip dari kanal YouTube History Track, Syekh Mubin merupakan guru dari para wali di tanah Jawa, termasuk Wali Songo. Dia mempunyai satu murid yang paling disayangi, yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo, yang kemudian menjadi raja di Kerajaan Mataram Islam.
Pada waktu itu, Sultan Agung yang saat itu belum menjadi raja, lari dari lingkungan kerajaan hingga sampai lah di daerah Bulus Pesantren, Kebumen. Di sana ia bertemu Syekh Mubin. Kepada Syekh Mubin inilah Sultan Agung berguru. Kelak Sultan Agung merupakan penantang serius dari pendudukan VOC di tanah Jawa.
Makam Syekh Mubin
©YouTube/History Track
Makam Syekh Mubin berada di Desa Ayam Putih, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen. Lokasinya hanya berjarak 2,7 meter dari bibir pantai selatan.
Di lokasi kompleks pemakaman itu, ada situs peninggalan berbentuk kayu. Konon tunggang kayu itu digunakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk bertapa. Maka dari itu, kayu itu memiliki kekuatan yang tidak sembarangan.
Bahkan warga setempat meyakini kayu itu tidak mempan dipotong. Setiap akan menghancurkannya dengan alat pemotong kayu lainnya, kayu itu akan berpindah tempat dengan sendirinya. Bahkan kampaknya juga akan hilang dengan sendiri saat akan memotongnya.
Peziarah di Makam Syekh Mubin
©YouTube/History Track
Dikutip dari Nu.or.id, makam Syekh Mubin menjadi rapi karena ada peziarah yang datang dari luar daerah meminta sesuatu lewat perantara Syekh Mubin, lalu ketika sukses ia berjanji akan datang kembali untuk membenahi makam tersebut. “Silakan mas memohon permintaan yang diinginkan. Insya Allah akan banyak terkabulnya. Saya juga kadang setelah menjemput anak, saya sempatkan untuk ziarah ke sini,” kata Pak Kamad, salah seorang warga Kebumen yang berziarah ke makam Syekh Mubin. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan berdagang dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaPerjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Baca SelengkapnyaUlama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo
Baca SelengkapnyaSosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.
Baca SelengkapnyaSosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon
Baca SelengkapnyaSyekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOrang Bali awalnya tak mengenal istilah Wali Pitu.
Baca SelengkapnyaSunan Gresik tidak hanya seorang tokoh agama. Ia juga seorang pedagang, tabib, serta pemimpin yang ramah dan toleran.
Baca SelengkapnyaRaja Champa meminta prajuritnya membunuh Syekh Ibrahim Asmoroqondi karena tak suka dengan dakwah Islam yang dilakukannya.
Baca SelengkapnyaMetode Wali Songo dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca SelengkapnyaSelain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.
Baca Selengkapnya