Mengenal Thomas Karsten, Arsitek di Balik Bangunan Heritage di Pulau Jawa
Merdeka.com - Pembangunan kota-kota di Pulau Jawa sudah masif dilakukan sejak zaman Hindia Belanda. Pada zaman itu ada sosok arsitek terkenal bernama Thomas Karsten. Beberapa bangunan heritage yang masih berfungsi sampai sekarang adalah karya arsitekturnya.
Dilansir dari Wikipedia, Thomas Karsten lahir di Amsterdam pada 22 April 1884. Ia berangkat ke Hindia Belanda pada tahun 1914 karena ajakan seniornya, Henri Maclaine Pont, yang memiliki biro arsitektur.
Di Hindia Belanda Karsten ia menjadi perencana dan penasihat beberapa proyek bangunan publik pada beberapa kota yang mulai berkembang di antaranya Batavia, Meester Cornelis, Bandung, Buitenzorg, Semarang, Surakarta, Malang, Purwokerto, Magelang, dan masih banyak lagi.
-
Siapa yang membangun Kota Tua Kalianget? Saat itu Sumenep berada di bawah pemerintahan Pangeran Rama alias Cakranegara II.
-
Dimana teras klasik Jawa dibangun? Sejarah teras rumah klasik Jawa berakar dari kebudayaan Jawa kuno.
-
Kapan teras Jawa mulai dibangun? Sejarah teras rumah klasik Jawa berakar dari kebudayaan Jawa kuno.
-
Kapan kota kuno itu dibangun? Kota kuno ini tampaknya dibangun pada akhir abad ke-6 SM dan bertahan hingga abad ke-6 Masehi.
-
Kapan Kota Tua Kalianget mulai dibangun? Mengutip dari Instagram @kominfosumenep, kota ini mulai dibangun pada tahun 1705 Masehi.
Gaya arsitektur bangunan khas Karsten adalah kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan menghargai nilai kemanusiaan. Dia tidak pernah melupakan kalangan berpenghasilan rendah, sesuai yang jarang ditemui pada orang-orang Belanda pada waktu itu. Lalu bagaimana sepak terjang Karsten selama ikut dalam proyek pembangunan Pulau Jawa pada waktu itu?
Filosofi Arsitektur Karsten
©ipb.ac.id
Pada tahun 1921, Karsten menikah dengan Soembinah Mangunredjo dan dikaruniai empat orang anak yaitu Regia (1924), Simon (1926), Jons (1928), dan Barta (1929). Pada waktu itu, dia juga bergabung dengan Instituut de Java, sebuah perkumpulan yang peduli terhadap budaya Jawa. Dalam banyak diskusi, Karsten mengkritik banyak arsitek Belanda sebelumnya yang lebih berkonsep “menaruh Belanda di Jawa”. Baginya, Jawa adalah Jawa, bukan Belanda.
Dalam setiap perencanaan pembangunan kota atau pemukiman penduduk, Karsten selalu menganggap penting keberadaan taman-taman kota serta ruang terbuka. Akibat filosofi ini, munculah gaya arsitektur “indisch” yang populer pada masa pra-kemerdekaan.
Penasihat Tata Kota Malang©2022 Merdeka.com
Pada tahun 1914-1929, Thomas Karsten diangkat sebagai penasihat Tata Kota Malang oleh Walikota Malang pertama, Bussemaker. Salah satu karya Karsten yang masih terlihat di Kota Malang adalah Idjen Boulevard atau Jalan Ijen. Ia membangun jalan itu dengan konsep Boulevard, yaitu jalan kembar dengan pembatas berupa taman di bagian tengah.
Selain itu, antara jalur pejalan kaki dengan jalan kendaraan diberi taman yang ditanami deretan pohon palem. Penataan jalan dan akses-akses ke jalan-jalan sekitar seperti semeru, kawi, salak, juga sangat diperhatikan baik dalam segi keindahan maupun kemudahan.
Thomas Karsten Membangun Kampung di Magelang
©2022 Merdeka.com
Salah satu karya pembangunan karya Thomas Karsten selama menetap di jawa adalah Kampung Kwarasan yang ada di Kota Magelang. Dilansir dari uki.ac.id, topografi kampung yang berkontur justru dimanfaatkan Karsten untuk membuat sebuah pemukiman yang indah.
Rumah-rumah di sana sengaja dibangun menghadap ke arah Gunung Sumbing, Sindoro, dan Sungai Progo. Dari pola yang ada di Kwarasan, terlihat Thomas Karsten ingin mentransformasikan kehidupan masyarakat Jawa tradisional ke dalam lingkungan sosial kolonial yang modern. Tak lupa dia juga membangun lapangan kecil di kampung itu sebagai fasilitas publik.
Pembangunan Pasar Gede©2020 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Selain membangun pemukiman, Thomas Karsten juga membangun beberapa bangunan heritage yang masih berfungsi hingga kini. Di antara bangunan itu ada Pasar Gede. Thomas Karsten membangun Pasar Gede pada tahun 1927.
Dilansir dari surakarta.go.id, bangunan Pasar Gede dilihat dari segi arsitekturnya memiliki langgam arsitektur kolonial yang beradaptasi dengan langgam arsitektur khas Jawa. Dari sejak dibangun hingga kini, fungsi bangunannya tidak berubah. Yaitu sebagai tempat berniaga para pedagang di Kota Solo dan sekitarnya.
Pembangunan Pasar Johar
©2022 fimela.com
Salah satu mahakarya arsitektur Thomas Karsten adalah bangunan Pasar Johar. Ia mendirikan pasar terbesar di Kota Semarang itu pada tahun 1933. Dalam membangun pasar itu, ia mempertimbangkan banyak aspek seperti kondisi iklim, cuaca, dan perilaku masyarakat Semarang.
Dengan rancangan Thomas Karsten, sinar matahari bisa masuk ke seluruh penjuru pasar tanpa ada efek panas yang ditimbulkan. Dengan arsitektur dan manajemen yang bagus, pada tahun 1955 Pasar Johar disebut-sebut sebagai yang terbaik di Asia Tenggara.
Karya-Karya Thomas Karsen yang Lain©ipb.ac.id
Selain karya-karya arsitektur yang sudah disebutkan di atas, masih banyak karya Karsten lainnya selama ia tinggal di Hindia Belanda seperti Pasar Jatingaleh Semarang, Stasiun Solo Balapan, Museum Sonobudoyo Jogja, dan lain-lain.
Selain berkarya di bidang arsitektur, pada tahun 1941 Karsten diangkat sebagai staf pengajar di Technische Hoogeschool te Bandoeng yang kemudian dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Murid-muridnya banyak yang menjadi arsitek generasi pertama Indonesia. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan sosok arsitek Belanda ini, Kota Bandung disulap bak taman yang indah.
Baca SelengkapnyaDi masa itu, banyak gedung-gedung megah dan warga Belanda yang beraktivitas di jalanan Kota Bandung. Ini membuat kota kembang seolah sebagai "Eropa kecil".
Baca SelengkapnyaWilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda.
Baca SelengkapnyaKota Padang merupakan salah satu wilayah yang cukup penting bagi pemerintah kolonial kala itu. Kini, beberapa jejak peninggalan mereka masih dijumpai.
Baca SelengkapnyaKini rumah ini menjadi sebuah museum yang bisa dikunjungi wisatawan secara gratis
Baca SelengkapnyaLetak rumah ini berada di pinggir jalan Cirebon-Bandung.
Baca SelengkapnyaDidesain sebagai kota modern pada era VOC, salah satu daerah di Sumenep ini sibuk banget pada zamannya. Aktivitas perdagangan seolah tiada henti.
Baca SelengkapnyaTak hanya dikenal di Surabaya, ia juga membangun sejumlah bangunan di Malang dan Semarang.
Baca SelengkapnyaAda gedung termegah pada masanya hingga replika mobil Jenderal Mallaby
Baca SelengkapnyaKota Tua, jalur perdagangan strategis dan cukup populer di masa lalu. Kini, daerah tersebut menjelma menjadi destinasi wisata yang penuh dengan sejarah bangsa.
Baca SelengkapnyaKota Babat punya peranan penting dalam perkembangan sejarah Kabupaten Lamongan.
Baca SelengkapnyaBekasi sudah dikenal sebagai kota industri sejak zaman kerajaan. Kini di sana juga ditemukan sumber minyak baru.
Baca Selengkapnya