Makrame adalah Seni Kerajinan dari Tali, Ini Asal-usul dan Jenisnya
Makrame adalah seni merajut atau menganyam benang menjadi pola yang indah dan berseni.
Makrame adalah teknik mengikat berbagai jenis simpul untuk menghasilkan barang dekoratif.
Makrame adalah Seni Kerajinan dari Tali, Ini Asal-usul dan Jenisnya
Makrame adalah bentuk seni trendi dan serbaguna yang melibatkan simpul tali atau benang untuk menciptakan pola yang indah dan rumit. Membuat makrame adalah cara yang tepat untuk melepaskan kreativitas Anda dan menambahkan sentuhan boho-chic pada dekorasi rumah.
Makrame adalah seni yang tekniknya sudah ada sejak zaman kuno, dan kembali populer sebagai tren seni kerajinan tangan modern.
Dengan menggunakan simpul dan anyaman khusus, para pengrajin makrame menciptakan berbagai macam barang, mulai dari hiasan dinding dan gantungan pot tanaman hingga tas dan aksesori fashion.
Jika Anda penasaran dengan makrame dan ingin mempelajari lebih lanjut, baca terus artikel yang telah merdeka.com susun berikut mengenai hal-hal yang perlu diketahui tentang makrame.
-
Dimana kerajinan simpul berasal? Kesenian ini berasal dari Arab di awal abad pertengahan.
-
Apa itu Tari Kain? Mengenal Tari Kain, Kesenian Tradisional Mirip Gerakan Silat dari Pesisir Selatan Sumbar Sejarah Singkat Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Kain lahir dan berkembang di lapisan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Apa yang dimaksud dengan kerajinan simpul? Makrame adalah suatu seni yang menyatukan simpul yang terdiri atas beberapa tali atau benang untuk membuat sebuah karya tangan. Disebut karya tangan mekrame memang dibuat dengan tangan atau biasa handmade.
-
Kenapa Vivi Suparmiati membuat kain macrame? 'Sejak 2020 saya merintis dan awalnya dari kesenangan menghias rumah. Ketika itu saya lihat di media sosial tutorial membuat kain simpul (macrame). Saya coba praktek dan alhamdulillah bisa membuatnya menjadi tas,' kata pemudi bernama Vivi Suparmiati, mengutip Liputan6.
-
Siapa saja yang menarikan Tari Kain? Masih melansir dari sumber yang sama, Tari Kain menjadi salah satu syarat uji kompetensi bagi kaum laki-laki di daerah tersebut. Setiap laki-laki baik orang tua atau pemuda yang akan hadir dan ingin meramaikan alek, mereka harus memiliki kemampuan Tari Kain.
-
Dari mana asal Kain Tapis? Salah satunya berasal dari Lampung bernama Kain Tapis yang dibuat sambil berdoa.
Asal-usul Seni Makrame
Makrame adalah suatu bentuk tekstil yang diproduksi dengan menggunakan teknik simpul. Makrame diyakini berasal dari penenun Arab abad ke-13. Para perajin mengikat kelebihan benang di sepanjang tepi kain tenun tangan mereka menjadi pinggiran dekoratif.
Menariknya, beberapa sumber menyatakan bahwa asal-usul makrame dapat ditelusuri lebih jauh lagi ke belakang, yakni ke peradaban Asiria dan Babilonia. Ya, anyaman dan kepang dari tali-temali ini telah menghiasi pakaian pada masa itu dan diabadikan dalam patung batunya.
Kata 'makrame' dalam bahasa Spanyol berasal dari bahasa Arab migramah (مقرمة), yang artinya “handuk bergaris”, “pinggiran hiasan”, atau “kerudung bordir”.
Setelah penaklukan bangsa Moor, seni ini dibawa ke Spanyol, kemudian ke Italia, khususnya di wilayah Liguria, dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.
Makrame diperkenalkan ke Inggris di istana Mary II pada akhir abad ke-17. Ratu Mary pun mengajarkan seni makrame kepada dayang-dayangnya.
Para pelaut membuat makrame di waktu senggang mereka saat berada di laut, dan menjual atau menukarnya saat mereka mendarat sehingga menyebarkan karya seni ini ke tempat-tempat seperti Tiongkok dan Dunia Baru.
Pelaut Inggris dan Amerika abad kesembilan belas membuat tempat tidur gantung, pinggiran lonceng, dan ikat pinggang dari makrame. Makrame paling populer di era Victoria. Sylvia's Book of Macramé Lace (1882) menjelaskan kebanyakan rumah bergaya Victoria dihiasi oleh kerajinan ini. Makrame digunakan untuk membuat barang-barang rumah tangga seperti taplak meja, seprai dan tirai.
Bahan Pembuatan Makrame
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat makrame antara lain adalah benang katun, linen, rami, kulit, dan nilon. Tali pusat diidentifikasi berdasarkan konstruksinya, seperti tali pusat 3 lapis, terbuat dari tiga lembar serat yang dipilin menjadi satu.
Perhiasan makrame sering kali dibuat dengan kombinasi simpul dan berbagai manik-manik (kaca, kayu, dan sebagainya), liontin, hingga kerang. Untuk potongan dekoratif yang lebih besar, seperti hiasan dinding atau gorden penutup jendela, makrame dapat dimulai pada batang kayu atau logam sebagai intinya.
Kriteria memilih bahan yang tepat untuk proyek makrame Anda didasarkan pada kualitas berikut ini yang patut Anda ketahui:
1. Kekuatan
Kekuatan makrame sangat bergantung pada proses pembuatannya, apakah masing-masing benang yang digunakan untuk membuat bahan tersebut dipelintir atau dikepang. Beberapa bahan yang paling kuat untuk membuat kerajinan makrame adalah rami, kulit, dan nilon.
2. Tekstur
Anda pasti tak ingin membuat makrame dengan bahan yang kasar di kulit, apalagi jika Anda membuat perhiasan makrame. Rami adalah bahan yang sangat baik karena cenderung melunak saat digunakan. Katun dan kulit juga merupakan pilihan lain yang bisa digunakan.
3. Kekakuan
Bahan makrame juga harus cukup fleksibel untuk ditekuk. Jika Anda ingin membuat perhiasan, rami dan cotton adalah pilihan lembut dan sangat fleksibel. Jika Anda berencana menggunakan kulit, pastikan lebarnya kurang dari 2 mm.
4. Diameter
Saat membeli benang makrame, Anda akan menemukan ketebalan-ketebalannya ditunjukkan dalam skala milimeter (mm). Pilih ketebalannya dengan hati-hati, terutama jika Anda menggunakan kancing, manik-manik, dan hiasan lainnya untuk membuat karya makrame.
Jenis-Jenis Simpul Makrame
Teknik makrame melibatkan berbagai jenis simpul yang membentuk pola dan tekstur yang indah. Berikut beberapa jenis simpul makrame yang umum digunakan:
1. Simpul Dasar (Overhand Knot). Simpul dasar adalah simpul paling sederhana dalam makrame, di mana dua ujung tali ditarik melalui satu sama lain untuk membentuk simpul kecil.
2. Simpul Kait (Lark's Head Knot). Simpul ini digunakan untuk menggantung tali di sebuah objek. Caranya dengan melipat tali menjadi setengah, lalu melewatkannya melalui objek dan menarik ujung-ujungnya melalui loop.
3. Simpul Pasak (Square Knot). Simpul pasak atau square knot adalah simpul dasar yang membentuk pola kotak atau segi empat. Ini sering digunakan dalam pembuatan gelang dan hiasan dinding makrame.
4. Simpul Heringbone (Half Hitch Knot). Simpul ini terdiri dari satu atau lebih simpul dasar yang diikat pada tali utama. Jika diikat secara berulang, dapat menciptakan pola seperti jala atau zig-zag.
5. Simpul Mendalam (Josephine Knot). Simpul ini menghasilkan bentuk bulat yang kompleks dan sering digunakan dalam pembuatan perhiasan atau hiasan tali.
6. Simpul Pita (Ribbon Knot). Simpul pita menciptakan bentuk yang menyerupai pita atau pita yang terikat. Ini sering digunakan dalam proyek-proyek dekoratif atau aksesori.
7. Simpul Double Half Hitch. Sama seperti simpul half hitch, tetapi menggunakan dua simpul untuk membentuk lebih banyak pola dan detail.
8. Simpul Spiral (Spiral Knot). Simpul ini menciptakan efek spiral pada tali dan sering digunakan untuk membuat desain yang menarik pada gelang atau hiasan dinding.
9. Simpul Carrick Bend. Digunakan untuk menggabungkan dua tali dengan cara yang aman dan estetis.
10. Simpul Celtic (Celtic Knot). Simpul ini seringkali kompleks dan menghasilkan pola geometris yang menarik, memberikan sentuhan artistik pada karya makrame.
11. Simpul Button (Button Knot). Simpul ini digunakan untuk membuat tutup atau kaitan di ujung tali dan sering ditemukan pada proyek-proyek tas atau aksesori.