68 Preman ditangkap dalam keributan hotel di Kuta Bali
Merdeka.com - Polresta Denpasar menangkap 68 pria berbadan kekar karena terlibat keributan di Kuta, Bali, Senin (20/1). Mereka diduga ingin menguasai paksa sebuah hotel di kawasan wisata itu.
Hingga malam ini, pria berbadan kekar yang merupakan anggota sebuah ormas itu masih diperiksa intensif di Mapolresta Denpasar. "Pemeriksaan masih berlangsung," kata Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana ketika dihubungi.
Keributan berlangsung petang tadi di hotel Bali Kuta Residence (BKR). Berawal dari kedatangan ratusan preman itu di depan hotel yang terletak di Jalan Majapahit Kuta ini, mereka selanjutnya memaksa masuk ke dalam hotel yang masih dalam sengketa itu.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Siapa saja anggota PREP? Band yang dipunggawai oleh Tom Havelock, Llywelyn ap Myrddin, Guillaume Jambel, dan Dan Radclyffe ini mulai manggung pada pukul 20.00 WIB.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Ratusan polisi yang sudah berjaga di lokasi kemudian memblokade mereka. Meski demikian, mereka melawan dan mencoba menerobos barikade polisi.
Keributan pun tidak bisa dihindari. Aksi kejar-kejaran antara polisi dan massa pun terjadi dan berakhir dengan ditangkapnya 68 orang dan langsung diangkut ke truk Dalmas menuju Polresta Denpasar.
Tomy Nasution, salah satu kuasa hukum kurator menyayangkan sikap kurator rekanan yang mengambil cara-cara premanisme.
"Sangat disayangkan cara-cara kurang baik seperti itu. Apalagi di sini kan daerah pariwisata,” katanya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaHingga kini, total ada enam orang ditangkap, tiga di antaranya menyandang status sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua komplotan jambret yang menyasar para turis atau Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca Selengkapnya