Betawi rasa Kristiani di Kampung Sawah Bekasi
Merdeka.com - Pada akhir abad ke-19, sebagian besar warga Kampung Sawah, Bekasi, telah menganut agama Islam. Walaupun demikian ritual-ritual animisme masih sering mereka lakukan, terutama bila mereka memasuki tempat-tempat yang dianggap angker.
Wilayah Kampung Sawah saat itu masih seperti hutan belantara yang gelap. Mayoritas penghuninya adalah orang-orang Betawi yang berbahasa Melayu dan terdiri dari percampuran berbagai macam kebudayaan dan keturunan.
Perpaduan antara budaya Betawi dengan kekristenan sebenarnya sudah terjadi sebelum masuknya Katolik ke Kampung Sawah. Meester Anthing adalah orang Protestan pertama yang berhasil masuk ke dalam budaya Betawi. Ia berhasil mendirikan jemaat di Kampung Sawah dan berhasil memadukan ritus-ritus budaya dengan kekristenan yang menitikberatkan pada ngelmu dan hal-hal mistik lainnya.
-
Siapa yang membaca doa pembuka Ibadah Katolik? Pada umumnya, doa pembuka Ibadah Katolik ini dibaca sebelum memulai proses ibadah di Gereja.
-
Kapan Gereja Batak Karo Protestan diresmikan? Ketika warga sekitar mulai menerima, ia bersama rombongan lantas menginisiasi pendirian Gereja Batak Karo Protestan dan meresmikannya pada 18 April 1890.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Siapa yang memberikan kunci gereja? Kunci yang dibuat pada 15 Juli 1149 ini dititipkan oleh Sultan Ayyubiyah Saladin yang legendaris kepada dua keluarga Muslim di Yerusalem.
-
Siapa pendeta Batak yang berperan penting dalam gereja Indonesia? Seorang putra asal Tarutung bernama Soritua Albert Ernst Nababan atau biasa disingkat S.A.E Nababan merupakan salah satu tokoh pendeta yang cukup berpengaruh di Indonesia bahkan hingga kancah internasional.
-
Apa isi doa pembuka Ibadah Katolik? Doa pembuka ibadah Katolik sendiri adalah wujud dari ungkapan rasa syukur karena telah diberikan kesehatan dan kesejahteraan oleh Tuhan. Selain rasa syukur, doa ini juga sebagai bentuk permohonan ampun atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
Sayangnya hal tersebut dianggap sinkretisme dan semakin lama praktik-praktik tersebut mulai memudar. Saat ini masih tersisa beberapa anggota jemaat yang menggunakan doa Bapa Kami dalam bahasa Betawi untuk melindungi mereka di tempat-tempat angker.
Paroki Santo Servatius Kampung Sawah sendiri merupakan sempalan dari Gereja Protestan Kampung Sawah yang dirintis oleh Meester Anthing. Pada tahun 1895 jemaat Protestan Kampung Sawah terpecah menjadi tiga fraksi yang saling bermusuhan.
Fraksi pertama adalah kelompok guru Laban yang bermarkas di Kampung Sawah barat, fraksi kedua adalah kelompok Yoseh yang mengadakan kebaktian di Kampung Sawah timur dan fraksi ketiga adalah kelompok guru Nathanael yang memilih Katolik Roma untuk masuk ke Kampung Sawah.
Guru Nathanael sendiri melakukan hal tersebut setelah ia dipecat dari jabatan guru pembantu di Gereja Protestan Kampung Sawah. Ia kemudian mencari bantuan ke gereja Katedral yang berada di Lapangan Banteng, Jakarta.
Pada tanggal 6 Oktober dianggap sebagai hari kelahiran umat Katolik Kampung Sawah (sebutan awal untuk Paroki Santo Servatius Kampung Sawah) setelah Pastor Schweitz membaptis 18 anak di Kampung Sawah.
Dewan Paroki Santo Servatius Kampung Sawah, Matheus Nalih Ungin, membenarkan bahwa gereja perdana diawali oleh 18 orang betawi asli Kampung Sawah yang mengikrarkan diri untuk memeluk agama Katolik.
"Waktu itu tahun 1896, dan mereka lah yang memulai menggunakan tradisi betawi di kampung sawah, khusus untuk warga Katolik," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (19/12).
Hari ini, merdeka.com akan mengulas tentang cerita suku betawi yang menganut agama kristen di Bekasi, juga tentang akulturasi Jawa Hindu dan Belanda. Simak berita selanjutnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gereja ini jadi saksi perkembangan agama Kristen di Indramayu.
Baca SelengkapnyaSaat ini GKI Purbalingga melayani 560 orang. Dalam setahun, ada 10-15 orang yang dibaptis di sana.
Baca SelengkapnyaSeiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaDesa Buluh Awar memegang peranan penting dalam penyebaran Agama Kristen Protestan yang ada di wilayah Karo.
Baca SelengkapnyaDi sana juga terdapat tiga makam besar dari keluarga G.B Walter yang merupakan warga keturunan Belanda kelahiran Sumedang pada 1879.
Baca SelengkapnyaNamanya Gereja Kristen Pasundan yang sudah berdiri sejak tahun 1788.
Baca SelengkapnyaRukun dan damai perkampungan kristen di Desa Tanjung Basung Nagari Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan kampung Sunda Kristen di Lembang, Bandung. Ternyata menyimpan banyak sejarah.
Baca SelengkapnyaPenyebaran ajaran Kristen di wilayah Baki, Sukoharjo sudah dimulai sejak zaman Kyai Sadrach Sura Pranata sekitar tahun 1860
Baca SelengkapnyaAbad ke-17, Gereja Salib Batavia mencerminkan kemewahan dan kontras dengan panggilan rohaniah.
Baca SelengkapnyaKampung di Jombang ini dikenal sebagai pusat penyebaran agama kristen di Jawa. Miris, kompleks makamnya kini dipenuhi semak belukar.
Baca SelengkapnyaSaat ini adalah lebih dari 1.000 masjid dan lebih dari 4.000 musala berdiri di Sidoarjo
Baca Selengkapnya