Cekcok rumah tangga, suami di Mojokerto tega racuni anak istri
Merdeka.com - Petugas Kepolisian Resor Mojokerto Kota memburu seorang pria berinisial AP yang diduga merupakan pelaku peracunan satu keluarga di Mojokerto. Tersangka diduga telah menabur racun dalam air galon hingga menyebabkan tiga orang dalam satu keluarga menjadi korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto Kota AKP Maryoko mengatakan, pelaku diduga kuat sebagai penabur racun ke dalam air galon yang biasa menjadi tempat satu keluarga tersebut minum.
"Kami menduga pelaku ini menaburkan racun di galon dan itu terlihat adanya bekas serbuk racun yang ada di sekitar galon," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/10).
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang terkena racun? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Menurut AKP Maryoko, kejadian ini bermuara saat diketahuinya pelaku AP dan korban WL merupakan suami-istri. Hasil dari penyelidikan lapangan menunjukkan bahwa sebelumnya pasangan ini kerap terlibat dalam pertengkaran akibat adanya masalah rumah tangga.
"Setelah bertengkar dengan istrinya itulah, diduga kuat AP menaburkan serbuk racun ke dalam galon air. Masalahnya, saat olah TKP (tempat kejadian perkara), polisi menemukan serbuk yang diduga racun menempel pada mulut galon dan tercecer di tembok rumah," katanya.
Saat ini, kata dia, petugas sedang melakukan pengejaran kepada pelaku dan juga mengirimkan serbuk yang diduga sebagai racun tersebut ke laboratorium untuk kepastiannya.
Sebelumnya, satu keluarga yang bertempat tinggal di Jalan Raya Empunala Kota Mojokerto tiba-tiba terkapar setelah meminum air galon. Diduga kuat seseorang telah mencampurkan serbuk racun dalam air yang diminum ketiga korban.
"Ada tiga korban dalam peristiwa ini yakni WL, TS dan juga RM yang masih satu keluarga. kini WL sudah diperbolehkan pulang sementara TS dan RM masih harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca Selengkapnya"RK sudah ditalak tiga sama anak saya, kami sangat tidak terima perbuatannya," kata ayah korban.
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaTersangka ditangkap di tempat persembunyiannya di salah satu penginapan di Palembang sebelum kabur ke Lampung, Kamis (19/12) dini hari.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaPelaku dikabarkan telah ditangkap polisi sebelum kabur ke luar kota.
Baca SelengkapnyaSeorang balita berusia 3,5 tahun tewas usai diracun dan dianiaya oleh kekasih sang ibu.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca Selengkapnya