Derai Air Mata Laila Menanti Aji Sadar dari Koma usai Dikeroyok Anggota Klab Mobil Jambi, Berharap Polisi Adil
Mahasiswa Jambi Muhammad Arsyad Ramzi alias Aji sejak 1 April terbaring tak berdaya di rumah sakit.
Disebut-sebut motif cemburu menjadi penyebab
Derai Air Mata Laila Menanti Aji Sadar dari Koma usai Dikeroyok Anggota Klab Mobil Jambi, Berharap Polisi Adil
Derai air mata Laila tak kunjung berhenti. Sebagai ibu, hatinya terluka melihat buah hati tercinta Muhammad Arsyad Ramzi alias Aji terbaring tak berdaya di rumah sakit.
Mahasiswa Jambi itu menjadi korban penganiayaan anggota klab mobil di Jambi pada awal April 2024 lalu. Peristiwa itu terjadi di depan kantor RRI Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Akibat penganiayaan itu, Aji masih dirawat di RS Raden Mattaher karena koma dan belum sadarkan diri.
Di tengah kegelisahan menanti kesembuhan anaknya, Laila makin terpukul mendengar pernyataan kepolisian yang menyebut penganiayaan itu dipicu cinta segita. Dia pastikan tudingan itu tidak benar. Kabar itu dia baca dari sejumlah pemberitaan.
"Kami dan pengacara keluarga bisa membuktikan hal tersebut bahwa tidak adanya unsur cinta segitiga dari anak kami," kata Laila saat diwawancarai merdeka.com, Rabu (17/4).
Isu adanya cinta segitiga di balik penganiayaan Aji, kata Laila, membuat keluarga malu.
"Kami dari keluarga malu, padahal tidak benar atas informasinya tersebut," katanya menangis tersedu.
Namun demikian, harapan Laila saat ini adalah anaknya segera sadar dari koma. Hati Laila begitu hancur. Dia berharap hukum benar-benar ditegakkan dalam kasus ini.
"Anak saya terbaring lemah di ruang tersebut, hukum harus ditegakkan karena orang yang mengeroyok anak saya orang yang begitu kejam sekali, saat melihat kondisi saat ini sangat miris sekali," ucap Laila lirih.
Hal yang sama juga diungkapkan kuasa hukum keluarga korban, Zainal Abidin. Kliennya hingga kini belum sadarkan diri. Namun, pihaknya berterima kasih polisi segera menangkap pelaku.
"Untuk kondisi korban saat ini baru keluar dari ruangan ICU RS Raden Mattaher dan keadaan masih miris belum sadar kan dir. Kami beri apresiasi terhadap aparat kepolisian yang telah bekerja untuk menangkap pelaku tersebut, namun kami berharap untuk bertindak tegas untuk mengungkap peristiwa tersebut, karena dari keterangan polisi bahwa pelaku hanya dua orang saja," ujarnya.
Pengacara mengatakan, berdasarkan CCTV yang dilihat, kejadian itu bukan penganiayaan melainkan pengeroyokan karena melibatkan beberapa orang dengan peran berbeda-beda.
“Sehingga Kami juga berharap untuk kasus ini diambil alih oleh Polda Jambi, karena kami merasa kurang puas dari hasil di Polsek maupun Polresta Jambi,”tegasnya.
Pengacara juga memastikan tidak ada persoalan cinta dalam kasus penganiayaan ini.
“Kami katakan tidak adanya unsur cinta segitiga, karena ini hanya pertemanan anak sesama Batanghari saja," tegas pengacara.
Sebelumnya diberitakan, Aji dikeroyok dengan motif cemburu. Dua orang sudah diamankan.
Peristiwa itu terjadi pada 1 April dini hari. Muhammad Arsyad Ramzi dikeroyok oleh anggota klab mobil.
“Kita sudah tahan kedua tersangka di rutan Polresta Jambi," kata Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi.