Ditinggal orangtua tidur, bocah tewas tergilas ban mobil di rumahnya
Merdeka.com - Diduga akibat kelalaian orangtua, Putri Kese, seorang anak berusia 6 tahun di Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, harus meregang nyawa setelah tergilas ban mobil tanki air yang dikendarai oleh ayah kandungnya sendiri, Senin (5/6) siang.
Kejadian ini berawal ketika, Yunus Kese, ayah korban pulang ke rumah setelah mengantar air bersih menggunakan mobil tanki bernomor polisi DH 8674 BD kepada pelanggannya sekira pukul 12.00 WITA. Setelah memarkir mobil, Yunus masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.
Sekira tiga jam kemudian, Yunus terbangun usai mendengar teriakan sang istri bahwa mobil mereka berjalan sendiri. Mendengar teriakan itu sontak Yunus bangun dan mendapati mobil yang terpakir di samping kios mereka sudah berpindah tempat sekitar 6 meter.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
"Mobil jalan sendiri jadi saya langsung kejar dan buka pintu lalu masuk ke dalam untuk berhentikan mobil. Setelah itu saya turun lihat anak saya sudah tergeletak di depan rumah, tempat semula saya parkirkan mobil," kata Yunus ketika memberikan keterangan kepada polisi di Mapolres Kupang Kota, Senin (5/6) sore.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi yang melihat korban bermain di depan rumah, sebelum ditemukan tewas akibat tergilas ban mobil tanki yang dikendarai oleh ayahnya tersebut.
"Para saksi kita masih periksa dan kita masih dalam proses. Sementara barang bukti berupa mobil tanki tersebut sudah diamankan di Mapolresta," kata Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP Lalu Musti Ali, ketika dihubungi, Senin (5/6) malam.
Selain Yunus, ibu korban yakni Maria Pade Rohi, beserta dua orang saksi lain pun ikut diperiksa. Sementara jenazah korban langsung dibawa ke rumah Siloam Kupang, guna dilakukan pemeriksaan lanjut, sebelum dibawa kembali ke rumah duka untuk disemayamkan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaDari video dengan durasi 45 detik yang beredar, awalnya terlihat seorang bocah bermain sendirian.
Baca SelengkapnyaUsai menabrak, pengemudi kabur dan tampak dikejar pengendara mobil lainnya.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaKetika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi kejadian maut bocah terlindas bus saat meminta klakson telolet berdasarkan video yang beredar.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca Selengkapnya