Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KaBNN ingin TNI tembak mati bandar narkoba, jenazah diurus Polri

KaBNN ingin TNI tembak mati bandar narkoba, jenazah diurus Polri Budi Waseso. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengusulkan jika anggota TNI diberikan kewenangan untuk menembak mati bandar narkoba. Menurutnya, bandar narkoba adalah musuh negara sehingga TNI berhak memerangi dengan mengangkat senjatanya.

"Malah ide saya. Ide gila saya karena Presiden sudah menyatakan Indonesia darurat narkoba. Tindak tegas, kalau perlu titik titik titik. Kita perang terhadap narkoba. Itu Presiden yang menyampaikan berarti sudah undang-undang. Harusnya teman-teman DPR langsung menyambut itu dan menguatkan apa yang menjadi keinginan Presiden. Maka kalau perang, peran teman-teman TNI itu sudah berjalan," ujar Budi Waseso dalam acara Sinergitas Penanganan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap (P4G) narkotika di Gedung Prahurit Makodam IV Diponegoro/Jateng di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Selasa (4/4).

Bahkan, Waseso mengaku sudah berkali-kali menyampaikan usulan jika anggota TNI diberikan kewenangan untuk menembak bandar narkoba kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya sudah sampaikan berkali-kali kepada Pak Presiden, apa Pak Buwas? Kalau manggil saya Pak Buwas. Apa itu peran TNI? Pak pencegahan oke tetapi dalam kondisi perang maka TNI lah tugasnya ahlinya dalam perang. Ahlinya dalam perang. Lah terus bagaimana dalam perang itu? Loh pak, bandar itu kan diposisikan posisi sebagai musuh negara karena sasarannya adalah negara, bangsa ini. Maka di situlah TNI berbuat bagaimana untuk tahu bandar itu siapa? Datanya dari kami dan di kepolisian," terangnya.

Waseso membeberkan, untuk mengetahui siapa bandar yang menjadi target sasaran tembak mati TNI, data akan dipasok oleh pihak Polri. Sehingga, kecil kemungkinan saat TNI bertindak sebagai eksekutor terjadi kesalahan tembak oleh anggota TNI.

"Direktur narkoba ini tahu, Bandar kayak apa, dimana, siapa saja sudah tahu. Cuma kita menangani secara hukum kita harus dapat barang buktinya. Kan begitu. Nah kalau TNI, enggak usah bicara barang bukti. Musuh negara, selesai. Wong TNI dikasih senjata untuk negara, ahli, trampil untuk bertempur. Kalau lawan Bandar mah gampang, lihat saja fotonya bener dari polisi dan BNN, clear. Kamu namanya ini yah? Cocok, tembak saja. Derrr. Habis. Gitu kan," tandas Buwas yang disambut tepuk tangan meriah peserta.

Waseso mengungkapkan jika soal proses hukum usai penembakan terhadap bandar narkoba yang dilakukan oleh TNI, semuanya akan ditangani oleh pihak BNN dan Mabes Polri.

"Ndak usah TNI berpikir masalah hukum karena bukan ranahnya. Dia hanya bicara ini pasukan. Tempur, perang, membunuh atau dibunuh. Selesaikan. Urusan nanti tinggal saja biar urusan polisi sama BNN yang ngurus jenazahnya," tandasnya.

Untuk meyakinkan usulan ini, Waseso bahkan tidak hanya mengusulkan ke Presiden Jokowi saja. Namun, dirinya juga meyakinkan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla.

"Saya bicara begini dengan Panglima TNI, Kapolri dan Pak Presiden, saya sampaikan karena orang tidak pernah melihat narkotika secara utuh. Khan sayang, saya bilang Panglima, sayang nih. Ya kan. Kita latih anggota kita mau model apa saja. Wah, antiteror apalah, hebat lah. TNI saja yang dikalahkan. Kalau enggak dipakai, saya bilang sama Pak Wapres tuh, pak kalau TNI tidak digiatkan, maka akan ada masalah. Dia (TNI) punya kekuatan, punya energi jadi kalau ada anggota TNI yang melanggar bukan salah dia. Karena selama ini tidak pernah digunakan. Dia ingin mengukur kemampuan dia, benar enggak saya ini dilatih punya kemampuan ini? Akhirnya cari sasaran, lawannya polisi, lawannya yang lainnya. Kan begitu. Sebenarnya dalam rangka uji coba," ujarnya.

Waseso menambahkan jika usulannya tentang pemberian kewenangan TNI untuk menembak mati bandar narkoba ini bukan mengikuti atau meniru langkah Presiden Filipina Duterte. Namun, negara Indonesia merupakan negara hukum sehingga pihaknya perlu memilah-milah antara tugas TNI-Polri dan lembaga lainnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tegas, Jenderal Bintang Tiga Bakal Miskinkan Aparat Terlibat Bandar Narkoba
Tegas, Jenderal Bintang Tiga Bakal Miskinkan Aparat Terlibat Bandar Narkoba

Martinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Ada Aparat Penegak Hukum Terlibat Peredaran Narkoba
Jokowi Ungkap Ada Aparat Penegak Hukum Terlibat Peredaran Narkoba

Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.

Baca Selengkapnya
Tiga Cara Kepala BNN Marthinus Hukom Tangani Narkotika di Indonesia
Tiga Cara Kepala BNN Marthinus Hukom Tangani Narkotika di Indonesia

Pola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.

Baca Selengkapnya
Bandar dan Kurir Narkoba Bakal Dijerat Pasal Pencucian Uang, Bareskrim: Untuk Dimiskinkan
Bandar dan Kurir Narkoba Bakal Dijerat Pasal Pencucian Uang, Bareskrim: Untuk Dimiskinkan

Bukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)

Baca Selengkapnya
Komisi III Percaya BNN-Polri Berani Berantas 900 Kampung Narkoba
Komisi III Percaya BNN-Polri Berani Berantas 900 Kampung Narkoba

Martinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas

Pelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya
Berkacama Hitam, Jenderal TNI Darah Kopassus Musnahkan Miras Hingga Senpi Kasus Prajurit Nakal
Berkacama Hitam, Jenderal TNI Darah Kopassus Musnahkan Miras Hingga Senpi Kasus Prajurit Nakal

Berikut potret Jenderal TNI musnahkan miras hingga senpi dengan kacamata hitamnya.

Baca Selengkapnya
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Mafia Tanah Zero Toleransi, Kita Gas Terus!
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Mafia Tanah Zero Toleransi, Kita Gas Terus!

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di Mabes Polri, Jumat (8/11).

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut
DPR Dukung Tuntutan Mati 49 Terdakwa Kasus Narkoba di Sumut

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan

Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini

Baca Selengkapnya
Temui BNN Pusat, Bupati Ipuk Dukung BNN Banyuwangi Terbentuk Tanggulangi Narkoba
Temui BNN Pusat, Bupati Ipuk Dukung BNN Banyuwangi Terbentuk Tanggulangi Narkoba

Bersama jajaran Forkopimda, Bupati Ipuk telah menemui BNN belum lama ini.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu
Detik-Detik Polisi di Medan Diserang Saat Tangkap Tersangka Narkoba Hingga Dilempari Batu

Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.

Baca Selengkapnya