Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Dusun Watu Gepeng Banyuwangi yang lahir dari batu

Kisah Dusun Watu Gepeng Banyuwangi yang lahir dari batu Dusun Watu Gepeng Banyuwangi yang lahir dari batu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Di Banyuwangi nama Dusun Watu Gepeng sangatlah tak asing di telinga masyarakat, khususnya warga Desa Telmung, Kecamatan Kalipuro. Dusun yang berada di sebelah barat Kota Banyuwangi ini dinamakan Watu Gepeng karena berkaitan dengan penemuan sebuah situs batu berbentuk gepeng di sana.

Seorang juru kunci batu gepeng yang kerap dikenal masyarakat dengan nama Watu Gepeng, Sa'i (61) mengatakan, batu tersebut pertama kali ditemukan oleh kakek buyutnya yang bernama Mbah Supani saat akan membangun sebuah lahan pemukiman yang tadinya hutan belantara.

Sa'i mengatakan, saat sedang membuka kawasan yang tadinya hutan belantara itu, kakek buyutnya menemukan sebuah batu besar yang berdiri tegak setinggi 1 meter dan lebar 70 centimeter.

"Buyut saya yang menemukan saat itu batunya berbentuk pipih dengan tinggi 1 meter dan lebar 70 centimeter. Pas dicoba untuk memindahkan buyut saya pakai cara dengan menggali tanah di bawahnya. Tapi nggak bisa karena batunya tertanam sangat dalam," ungkap Sa'i saat ditemui merdeka.com, Minggu (19/10).

Karena hal tersebut, Mbah Supani pun menamakan kawasan tersebut dengan nama Dusun Watu Gepeng. Setelah kabar penemuan sebuah batu besar yang tak bisa dipindahkan tersebut menyebar, Sa'i mengatakan, pada tahun 1946 terdapat sekelompok orang yang ingin mengetahui seberapa dalam batu itu tertanam.

"Pas sudah digali dalam, mereka juga gagal seperti uyut saya. Batu itu dipercaya tertanam hingga ke inti bumi," ujar Sa'i.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada yang bisa menemukan dasar dari batu tersebut tertanam. Menurut kisah yang Sa'i terima dari anak Mbah Supani yang tidak lain adalah kakeknya, Mbah Mujemar, semakin dalam tanah di sekitar batu itu digali, banyak batu yang ditemukan saling menyambung dan terus menancap makin dalam.

"Selama ini tidak ada yang bisa menemukan dasar batunya. Kata mbah saya, Mbah Mujemar, generasi kedua dari mbah Supani, Batu ini semakin digali semakin banyak bagian-bagian batu yang seperti saling menyambung," kata Sa'i.

Dia menambahkan, bila pernah mendapat cerita dari Mbah Mujemar, kakeknya, konon jika Watu Gepeng bagian dari akar Watu Dodol, batu raksasa yang berdiri kokoh di tengah jalan raya Banyuwangi-Situbondo Desa Ketapang. Watu Dodol sendiri berada belasan kilometer, Timur Laut situs Watu Gepeng.

Karena keanehan dari situs Watu Gepeng yang merupakan cikal bakal dari Dusun Watu Gepeng, Sa'i mengatakan, banyak orang berdatangan untuk bersemedi dan meminta nomor buntut togel. Tapi bukannya untung, malah warga tersebut mendapatkan musibah yang mengakibatkan dirinya cacat hingga sekarang.

"Di sini ada warga yang sampai sekarang masih belum sembuh sakitnya. Dulu orang itu sering menginap di Watu Gepeng dengan harapan dapat nomor buntut, tapi malah wajahnya cacat sampai sekarang," tambahnya.

Selain masyarakat sekitaran Banyuwangi, keberadaan situs Watu Gepeng ini bahkan dikenal hingga ke luar pulau Jawa. Sa'i mengaku kerap menjumpai peziarah yang mengaku datang dari seberang Pulau Jawa yaitu Kalimantan.

"Waktu saya sedang menengok Watu Gepeng, saya pernah menemui peziarah yang ngaku datang dari Kalimantan. Saya tanya tahu darimana ada Watu Gepeng di sini, mereka ngakunya dapat mimpi yang memberitahu ada batu sakti di Bumi Blambangan," kisah Sa'i.

Sa'i mengatakan setiap bulan Dzulhijah atau Bulan Haji, tepatnya setiap Jumat Legi, banyak warga yang menggelar selamatan di sana.

"Biasanya kita mulai acara selamatan, sejak pukul 07.00 WIB sampai sebelum salat Jumat. Tak ada maksud lain kecuali hanya untuk tempat doa bersama," pungkasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda

Seorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.

Baca Selengkapnya
Jarang Diketahui, Ternyata Ini Sejarah di Balik Terbentuknya Desa Butuh yang Dijuluki
Jarang Diketahui, Ternyata Ini Sejarah di Balik Terbentuknya Desa Butuh yang Dijuluki "Nepal Van Java"

Sebelum populer, jalur pendakian via Dusun Butuh lebih dikenal sebagai "jalur spiritual".

Baca Selengkapnya
Potret Candi Wates Umpak, Permukiman Elite pada Masa Jawa Kuno Kini Dikelilingi Sawah
Potret Candi Wates Umpak, Permukiman Elite pada Masa Jawa Kuno Kini Dikelilingi Sawah

Bekas permukiman elite zaman Majapahit ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga

Baca Selengkapnya
Dulu Hutan Belantara yang Tak Dilirik Orang, Ini Kisah di Balik Berdirinya Kabupaten Pacitan
Dulu Hutan Belantara yang Tak Dilirik Orang, Ini Kisah di Balik Berdirinya Kabupaten Pacitan

Orang-orang pertama yang berjasa mengubah hutan jadi permukiman penduduk merupakan para pendakwah Islam

Baca Selengkapnya
Berawal dari Aktivitas Pendakian, Begini Asal Mula Desa di Lereng Gunung Sumbing dapat Julukan “Nepal Van Java”
Berawal dari Aktivitas Pendakian, Begini Asal Mula Desa di Lereng Gunung Sumbing dapat Julukan “Nepal Van Java”

Keberhasilan Dusun Butuh menjadi desa wisata tak lepas dari kekompakan warganya

Baca Selengkapnya
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti

Dulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Baca Selengkapnya
Kebudayaan Berusia Ribuan Tahun di Bekasi dan Karawang
Kebudayaan Berusia Ribuan Tahun di Bekasi dan Karawang

Kebudayaan Buni yang berkembang di Pesisir adalah kebudayaan kuno tembikar tanah liat di masa prasejarah.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Gunungkidul, Dulunya Tempat Pelarian Manusia Purba dari Banjir
Menilik Sejarah Gunungkidul, Dulunya Tempat Pelarian Manusia Purba dari Banjir

Gunungkidul konon dulu menjadi tempat yang nyaman bagi manusia purba

Baca Selengkapnya
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat

Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.

Baca Selengkapnya
Terkenal sebagai Desa Paling Romantis di Jombang, Asal Usul Desa Pacarpeluk Ternyata Bukan Perkara Cinta
Terkenal sebagai Desa Paling Romantis di Jombang, Asal Usul Desa Pacarpeluk Ternyata Bukan Perkara Cinta

Pacarpeluk merupakan desa dengan potensi pertanian yang menjanjikan.

Baca Selengkapnya
Gali Tanah Mau Bangun Rumah, Warga Sragen Temukan Fosil Gading Gajah Berusia 800 Ribu Tahun
Gali Tanah Mau Bangun Rumah, Warga Sragen Temukan Fosil Gading Gajah Berusia 800 Ribu Tahun

fosil gading gajah itu memiliki panjang 3,25 meter, diperkirakan berusia 800 ribu tahun.

Baca Selengkapnya