Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lahan relokasi korban banjir Manado dipermasalahkan pemilik tanah

Lahan relokasi korban banjir Manado dipermasalahkan pemilik tanah lahan tempat relokasi korban banjir manado. ©2017 Merdeka.com/tommy a lasut

Merdeka.com - Lokasi Perumahan Pemukiman Relokasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Kota Manado di Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, yang diperuntukkan bagi korban banjir 2014 silam diduga bermasalah.

Lahan dengan luas sekitar 1000 hektar itu diklaim sebagai tanah milik dari keluarga Karengkeng-Karungu yang dikuasai dan dimasuki oleh Belanda sejak tahun 1919.

"Mereka menerbitkan HGU, tetapi kita tahu HGU itu bersyarat, bertanggal dan bertahun, ternyata HGU itu berakhir di 2005," ujar Sofie A Bawuna, ahli waris dari Karengkeng-Karungu, Jumat (3/2).

Menurut dia, seharusnya tahun 2005, tanah tersebut sudah harus kembali kepada keluarga, namun tiba-tiba dari BNPB masuk mendirikan perumahan korban banjir, entah mereka membeli tanah tersebut dari siapa.

"Setelah berembuk dengan keluarga, sebagai delapan ahli waris, yang mana kami harus tindak lanjuti ini, dengan sekian tahun kami urus tapi tidak ada hasilnya," jelas Bawuna.

Bawuna mengaku telah menyurat kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey dengan tembusan BNPB Provinsi, Walikota Manado, Kapolda dan Kapolsek. Bawuna mengaku sudah sempat ke Jakarta ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo, tapi tidak ketemu, dirinya hanya bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan membuat surat perjanjian.

Copian surat dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pertanahan Provinsi Sulut menurut Bawuna, sudah sampai kepadanya dan sudah ada disposisi dimana mereka meminta waktu untuk ditunda sampai bulan Februari 2017.

"Harus diuangkan, kalau boleh hitung berapa banyak yang ada terpakai sekarang dan sisanya kami minta, kepada pemerintah harus dikembalikan seluruhnya karena itu adalah milik kami. Baik dalam bentuk uang, dalam bentuk tanah kalau masih kosong harus dikembalikan. Ini ilegal, saya tidak tahu dari mana sampai BNPB pusat bisa masuk memfasilitisasi perumahan bagi korban banjir di tanah kami," pungkasnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Napak Tilas Kolam Renang Peninggalan Belanda di Tapsel, Lokasinya Dikelilingi Hutan Pinus dan Lahan Sawit
Napak Tilas Kolam Renang Peninggalan Belanda di Tapsel, Lokasinya Dikelilingi Hutan Pinus dan Lahan Sawit

Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.

Baca Selengkapnya
Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana
Nasib Ratusan Warga Bojonegoro Jadi Pekerja Kontrak di Perkebunan Suriname, Ingin Pulang ke Indonesia Berujung Meninggal di Sana

Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.

Baca Selengkapnya
Dulu Lokasi Favorit Prewedding Penjajah Belanda, Begini Potret Megah Bendungan di Banyuwangi
Dulu Lokasi Favorit Prewedding Penjajah Belanda, Begini Potret Megah Bendungan di Banyuwangi

Bendungan ini dulu jadi lokasi prewedding favorit para penjajah Belanda.

Baca Selengkapnya
Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah
Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah

Makam di Wlingi Kabupaten Blitar ini dulunya adalah kompleks makam mewah. Kini lokasinya dijadikan areal persawahan.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai

Plisi menemukan bahwa ada perseteruan tanah ulayat antara Kaum Saogo dan Kaum Sakerebeu.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar

Kejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.

Baca Selengkapnya
Cerita Kampung yang Mulai Tenggelam di Jakarta Barat, Dulunya Asri dan Jadi Tempat Bermain Anak
Cerita Kampung yang Mulai Tenggelam di Jakarta Barat, Dulunya Asri dan Jadi Tempat Bermain Anak

Dulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.

Baca Selengkapnya
Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah
Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah

Selain kopi, perkebunan itu punya berbagai komoditas yang dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari

Warga salah satu desa di Kabupaten Jombang Jawa Timur ini tidak menggunakan bahasa Jawa. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya
Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga
Mulai Tenggelam Akibat Proyek Waduk, Ini Riwayat Kampung Sinday Lebak yang Sempat Dihuni Warga

Kini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air

Baca Selengkapnya
Dulunya Berjarak 1 Km dari Pantai, Desa di Pekalongan ini Kini Sudah Tenggelam oleh Air Laut
Dulunya Berjarak 1 Km dari Pantai, Desa di Pekalongan ini Kini Sudah Tenggelam oleh Air Laut

Air laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.

Baca Selengkapnya
Kini Dibuatkan Prasasti, Begini Fakta Sejarah Bedol Desa Warga Terdampak Pembangunan Waduk Sermo Kulon Progo
Kini Dibuatkan Prasasti, Begini Fakta Sejarah Bedol Desa Warga Terdampak Pembangunan Waduk Sermo Kulon Progo

Ribuan warga asli melakukan transmigrasi demi pembangunan Waduk Sermo

Baca Selengkapnya