Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengungkap jejak Kadipaten Terung di akhir Majapahit

Mengungkap jejak Kadipaten Terung di akhir Majapahit Sketsa Ir Henry Maclain Pont 1926. ©2013 Merdeka.com/Sketsa Ir Henry Maclain Pont 1926

Merdeka.com - Penemuan struktur dasar tembok, bekas bangunan kuno dari material bata merah kuno disebut-sebut sebagai penanda jejak kuno Kadipaten Terung--kota kecil di akhir Majapahit. Struktur itu memiliki panjang sekitar 5 meter, dan sudah terpendam sekitar dua meter di atas permukaan tanah.

Bangunan itu memanjang, satu sisi nampak dari luar, sementara ujung sisinya masih terpendam dalam tanah. Lokasi situs itu berada di daerah Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Menurut Kepala Pokja Penyelamatan dan Perlindungan BP3 Trowulan Danang Wahyu Utomo, Kadipaten Terung dulu disebut-sebut sebagai kota Sidoarjo kuno.

"Sebenarnya itu dulu sudah kelihatan, tapi sekarang digali lagi, diungkap lagi oleh warga. Zaman Majapahit akhir dulu, itu pusat kabupaten Sidoarjo," kata dia kepada merdeka.com, Kamis (22/8).

Namun demikian, belum terang benar apakah situs itu berkaitan dengan temuan jejak-jejak situs lainnya. Konteks temuannya juga belum menunjukkan keterkaitan. Namun demikian, data dan laporan ke BP3 sudah masuk, dan akan kembali diteliti.

Terung merupakan nama kadipaten yang sering disebut dalam tarikh Babad Tanah Jawa ataupun kitab Negarakertagama. Kadipaten ini konon berdiri di ujung masa kerajaan Majapahit. Diduga Kadipaten Terung berada di Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo.

Slamet Muljana menulis dalam bukunya yang berjudul: Runtuhnya Kerajaan Hindu -Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara, menulis bahwa Raden Hussen atau masyarakat menyebutnya Kusen, penguasa Terung di Krian, merupakan adik tiri Sultan Demak, Raden Patah.

Dia dijadikan sebagai adipati Terung untuk menjalankan misi spionase, memata-matai Majapahit, sebagai bagian dari strategi perang antara Demak dengan Majapahit. Karena ambisi besar Raden Patah memang ingin meluaskan kerajaan Islam hingga ke seluruh Jawa termasuk Majapahit yang dipimpin oleh ayahnya sendiri, yakni Raja Brawijaya.

Walhasil, strategi itu jitu. Sebab ketika menyerang Majapahit, Demak tidak mengalami kendala apa-apa karena dukungan intelijen yang kuat. Dalam tempo singkat, kerajaan pusat kota Majapahit di Trowulan, Mojokerto berhasil dikuasai. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Tentang Keajaiban Doa Sunan Prapen, yang Memunculkan Ribuan Tawon dan Membuat Pasukan Majapahit Panik
Cerita Tentang Keajaiban Doa Sunan Prapen, yang Memunculkan Ribuan Tawon dan Membuat Pasukan Majapahit Panik

Sunan Prapen merupakan keturunan Sunan Giri yang diyakini merupakan waliyullah yang memiliki karomah

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi

Dewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Ki Juru Martani, Aktor Intelektual di Balik Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Kisah Hidup Ki Juru Martani, Aktor Intelektual di Balik Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Ki Juru Martani dikenal sebagai pengatur strategi yang jitu. Ia menjadi dalang terbunuhnya Arya Penangsang.

Baca Selengkapnya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Kampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Desa Tempuran Blora, Banyak Warganya yang Jadi Polisi dan Tentara
Kisah Unik Desa Tempuran Blora, Banyak Warganya yang Jadi Polisi dan Tentara

Di Desa Tempuran, Kabupaten Blora, ada sebuah makam keramat milik Mbah Lembu Peteng. Konon dulunya ia adalah seorang prajurit.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Depati Amir, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Sosok Depati Amir, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Bangka Belitung

Dengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.

Baca Selengkapnya
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat

Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.

Baca Selengkapnya
Timur Pane, Dari Penjual Jengkol dan Pencopet sampai Jadi Jenderal Mayor
Timur Pane, Dari Penjual Jengkol dan Pencopet sampai Jadi Jenderal Mayor

Timur Pane, sang pejuang dari Sumatera yang memiliki reputasi yang terkenal dan menggelisahkan.

Baca Selengkapnya
Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said
Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said

Di desa itu ada sebuah gua yang dulunya sebagai tempat bertapa Raden Mas Said

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati
Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati

Ki Ageng Wonoboyo merupakan sosok yang disegani pada masanya.

Baca Selengkapnya