Mengungkap jejak Kadipaten Terung di akhir Majapahit
Merdeka.com - Penemuan struktur dasar tembok, bekas bangunan kuno dari material bata merah kuno disebut-sebut sebagai penanda jejak kuno Kadipaten Terung--kota kecil di akhir Majapahit. Struktur itu memiliki panjang sekitar 5 meter, dan sudah terpendam sekitar dua meter di atas permukaan tanah.
Bangunan itu memanjang, satu sisi nampak dari luar, sementara ujung sisinya masih terpendam dalam tanah. Lokasi situs itu berada di daerah Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Menurut Kepala Pokja Penyelamatan dan Perlindungan BP3 Trowulan Danang Wahyu Utomo, Kadipaten Terung dulu disebut-sebut sebagai kota Sidoarjo kuno.
"Sebenarnya itu dulu sudah kelihatan, tapi sekarang digali lagi, diungkap lagi oleh warga. Zaman Majapahit akhir dulu, itu pusat kabupaten Sidoarjo," kata dia kepada merdeka.com, Kamis (22/8).
-
Kenapa Demak penting di masa Hindu? Arkeolog Aris Munandar menduga, pada masa Hindu wilayah Demak dan sekitarnya sudah berkembang menjadi kota-kota dagang hingga di ujung masa klasik.
-
Mengapa Demak menjadi tempat penimbunan padi? Pada saat itu, Demak juga menjadi tempat penimbunan komoditi perdagangan padi yang berasal dari daerah-daerah di sekitarnya.
-
Apa yang dilakukan Dewi Suhita untuk Majapahit? Ratu Suhita menghidupkan kembali kearifan lokal yang sempat terabaikan selama masa ricuh Perang Paregreg.
-
Dimana Antapura De Djati berada? Kehadiran Antapura De Djati di Cibiuk Kaler ini turut memberikan pengalaman wisata lewat keindahan alam, kuliner lokal, atraksi bermain, pemandangan sawah yang menawan, dan perbukitan khas Priangan.
-
Mengapa Sedekah Bumi Demak disebut Apitan? Tradisi dinamakan 'Apitan' karena dilaksanakan setiap bulan Apit, yaitu sebelum bulan besar dalam penanggalan Jawa atau bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Islam.
-
Dimana pertempuran di Tebing Tinggi terjadi? Pertempuran ini terjadi di beberapa wilayah seperti di Dolok Merawan dan di Paya Pinang.
Namun demikian, belum terang benar apakah situs itu berkaitan dengan temuan jejak-jejak situs lainnya. Konteks temuannya juga belum menunjukkan keterkaitan. Namun demikian, data dan laporan ke BP3 sudah masuk, dan akan kembali diteliti.
Terung merupakan nama kadipaten yang sering disebut dalam tarikh Babad Tanah Jawa ataupun kitab Negarakertagama. Kadipaten ini konon berdiri di ujung masa kerajaan Majapahit. Diduga Kadipaten Terung berada di Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Slamet Muljana menulis dalam bukunya yang berjudul: Runtuhnya Kerajaan Hindu -Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara, menulis bahwa Raden Hussen atau masyarakat menyebutnya Kusen, penguasa Terung di Krian, merupakan adik tiri Sultan Demak, Raden Patah.
Dia dijadikan sebagai adipati Terung untuk menjalankan misi spionase, memata-matai Majapahit, sebagai bagian dari strategi perang antara Demak dengan Majapahit. Karena ambisi besar Raden Patah memang ingin meluaskan kerajaan Islam hingga ke seluruh Jawa termasuk Majapahit yang dipimpin oleh ayahnya sendiri, yakni Raja Brawijaya.
Walhasil, strategi itu jitu. Sebab ketika menyerang Majapahit, Demak tidak mengalami kendala apa-apa karena dukungan intelijen yang kuat. Dalam tempo singkat, kerajaan pusat kota Majapahit di Trowulan, Mojokerto berhasil dikuasai. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sunan Prapen merupakan keturunan Sunan Giri yang diyakini merupakan waliyullah yang memiliki karomah
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKi Juru Martani dikenal sebagai pengatur strategi yang jitu. Ia menjadi dalang terbunuhnya Arya Penangsang.
Baca SelengkapnyaKampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaDi Desa Tempuran, Kabupaten Blora, ada sebuah makam keramat milik Mbah Lembu Peteng. Konon dulunya ia adalah seorang prajurit.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca SelengkapnyaDengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
Baca SelengkapnyaPenemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaTimur Pane, sang pejuang dari Sumatera yang memiliki reputasi yang terkenal dan menggelisahkan.
Baca SelengkapnyaDi desa itu ada sebuah gua yang dulunya sebagai tempat bertapa Raden Mas Said
Baca SelengkapnyaKi Ageng Wonoboyo merupakan sosok yang disegani pada masanya.
Baca Selengkapnya