Mitos pesugihan di balik kasus pencurian tali pocong
Merdeka.com - Pembongkaran makam dan pencurian tali pocong kembali terjadi. Kali ini di kompleks TPU Mbeji, Jalan Landak Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap. Jenazah bayi yang dimakamkan 40 hari lalu dibongkar orang tak dikenal. Kasus ini diduga berkaitan dengan ilmu hitam.
Kapolsek Cilacap Utara AKP Made Arthana mengatakan, makam yang dibongkar merupakan makam bayi perempuan. Bayi tersebut putri dari pasangan Tasiwan dan Karsiyah. Meninggal dunia saat di lakukan persalinan di salah satu rumah bersalin di Cilacap 40 hari yang lalu.
Petugas Polsek Cilacap utara dan Inafis Sat Reskrim Polres Cilacap dengan dibantu warga membongkar makan tersebut. Setelah dilakukan pembongkaran dan dilakukan pengecekan yang disaksikan oleh keluarga bahwa mayat bayi dalam keadaan utuh.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
-
Siapa yang dikuburkan di makam? Dia juga menduga orang yang dimakamkan di dua kuburan itu mungkin adalah orang Romawi yang datang ke daerah ini selama penjajahan Romawi.
-
Siapa yang dikuburkan di makam itu? Arkeolog menemukan makam seorang wanita di antara belasan kuburan laki-laki.
-
Siapa yang dikuburkan dalam makam itu? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang meninggal di dalam makam tersebut? Menurut makalah yang diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science Reports, kerangka yang ditemukan di dalam kuburan itu hampir dipastikan seorang perempuan.
"Hanya sebagian kain kafan saja yang hilang," kata Made, Jumat (12/1).
Setelah dilakukan pemeriksaan, mayat bayi tersebut kembali di makamkan di lokasi semula.
Tasiwan pertama kali mendapatkan kabar makam putrinya dibongkar dari Sudiyah (61). Kaget bukan kepalang, dia tergopoh-gopoh menuju TPU Mbeji yang berjarak 300 meter dari kediamannya.
Saat sampai di lokasi, makam putrinya sudah dalam keadaan tumpukan tanah acak-acakan.
Tasiwan bercerita, putrinya meninggal satu jam usai persalinan sebab keracunan air ketuban. Pada Jumat (12/1), tepat 40 hari kepergian putri ketiganya itu.
"Kemungkinan pembongkaran makam itu pukul 02.00 atau 03.00 dini hari, pertama kali diketahui warga pukul 04.30 WIB," kata Tasiwan saat ditemui merdeka.com di kediamannya, Jumat (12/1).
Dari informasi warga, ia mendengar sejak Selasa (9/1) dan Rabu (10/1) kemarin, ada orang tak dikenal yang kerap mendatangi makam putrinya. Orang itu datang tiap sore menjelang magrib. Seringkali, orang tersebut berdiri dengan jarak 5 meter dari makam.
"Masyarakat sini enggak tahu siapa. Sebelumnya ya enggak ada yang curiga," ujarnya.
Tasiwan menduga pembongkaran makam putrinya praktik ilmu hitam. Ia kerap mendengar, pembongkaran makam bayi dan pengambilan potongan kain kafan atau tali pocong untuk syarat pesugihan, kekebalan atau kesaktian-kesaktian tertentu.
"Di makam putri saya itu, tali pocongnya hilang. Juga kain kafannya diambil sedikit. Dugaan saya untuk ilmu hitam, tapi saya inikan orang awam. Hanya menduga saja," katanya.
Sudiyah, saksi yang pertama kali mengetahui pembongkaran makam bayi, menceritakan saat itu tengah jalan-jalan bersama cucunya pukul 5.30 pagi. Ia kaget melihat keadaan makam acak-acakan. Seingatnya, saat itu tumpukan tanah dan potongan-potongan bambu tercecer di antara makam, juga ada jejak-jejak kaki.
Menurutnya, sangat mungkin memang pembongkaran makam bayi ini terkait praktik ilmu hitam berdasarkan cerita dari mulut ke mulut. Tapi di perkampungan mereka, baru kali ini terjadi peristiwa bikin geger soal pembongkaran makam.
"Saya kaget saja. Kalau kejadian semacam ini ya baru saat ini," katanya.
Sebelumnya kasus serupa juga terjadi di TPU Ciputat, Tangerang Selatan. Makam Muhammad Suhendra bin Solahi alias Hendra Capung dibongkar oleh MI (34), yang tak lain adalah teman Hendra.
Motif MI nekat membongkar makam pendiri perguruan silat tersebut sebagai syarat ritual pesugihan. Dia ingin angkutan umumnya ramai penumpang.
Pelaku selama ini bekerja sebagai sopir tembak angkutan kota D10 Ciputat-Pondok Aren. Penghasilannya Rp 30 ribu sampai Rp 60 ribu per hari. Selain untuk membuat ramai angkutan kota yang dia bawa, MI mengaku perbuatan itu dilakukan setelah terdesak keperluan untuk kelulusan sekolah sang adik.
"Dia ini nekat mencuri karena ingin tarikan angkotnya ramai, karena selama ini selalu sepi," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto di kantornya, Senin (8/1).
MI lantas memutar otak agar setorannya masuk. Ide mencuri tali pocong pun muncul. Ide itu didapatnya saat berbincang dengan penumpang angkutan kota dibawanya.
"Ngobrol-ngobrol sama penumpang, katanya nyimpen tali pocong kalau mau ramai," ucap MI.
Tak lama berselang Hendra wafat. Pembongkaran makam dilakukan pelaku malam harinya selama 3,5 jam memakai skop dan kayu. Karena sudah hampir pagi, MI tak sempat mengurung kembali makam Hendra yang dia bongkar menggunakan kayu.
Pelaku mengaku membongkar dan mencuri tali pocong seorang diri. Namun yang terjadi setelahnya, angkotnya tak kunjung ramai, tali pocong itu pun dibuang pelaku ke kali.
"Setelah curi tali pocong bukanya ramai angkotnya justru malah sepi. Dia kesal, akhirnya tali pocong itu dia buang. Barang bukti ini masih kami cari," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander di Mapolres Tangsel, Senin (8/1).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai menjadi buron sekian lama, Towe berhasil ditangkap di rumah istrinya di Kelurahan Banyuning Kabupaten Buleleng.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTotal tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaPolisi tengah memburu pelaku pembongkaran makam remaja putri tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaHingga kini, desa ini terkenal aman karena maling tidak berani beraksi di sini
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca Selengkapnya