Nelayan di Cilacap urus izin PAS kapal mengaku digetok Rp 13 juta
Merdeka.com - Keluhan adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam pembuatan PAS kapal di Syahbandar Cilacap Jawa Tengah, dikeluhkan salah satu nelayan di wilayah tersebut. Persoalan tersebut disampaikannya melalui sosial media Facebook dengan akun Kustoro Payau beberapa waktu lalu.
Dalam postingannya, Kustoro mengaku terkejut dengan adanya tulisan berisi angka-angka yang disodorkan kepadanya, usai memenuhi beberapa form pengisian surat keterangan pemilikan kapal, keterangan mekanik dan keterangan dari mekanik.
"Setelah itu, saya datang lagi ke syahbandar, menemui orang yang sama. Langsung saya disodori tulisan yang isinya angka-angka, di mana saya harus memenuhi sejumlah uang yang harus dibayar untuk pengurusan surat kapal ini," tulisnya di akun Facebook.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kenapa nelayan Indramayu bayar uang ke preman? 'Biar saya nyari ikannya nggak keluar dari wilayah,' kata si nelayan.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dia mengemukakan tulisan tersebut ditulis dari atas ke bawah dengan nominal Rp 6,5 juta sampai Rp 7 juta untuk dalam, Rp 2 juta untuk meja satu, Rp 2 juta untuk meja dua, Rp 1 juta untuk meja tiga, Rp 1 juta untuk meja empat, serta Rp 350 ribu untuk biaya meng-online-kan.
"Total Rp 13,350 juta. Shock saya mendengarnya, saya sedang diperas, pikir saya. Selembar perizinan harus saya dapat dengan memberikan sejumlah uang yang jumlahnya diluar kemampuan saya untuk membayarnya," tulisnya.
Saat dihubungi, Kustoro mengaku saat itu hanya membawa uang Rp 3 juta. Dia sendiri mendengarkan, alasan uang tersebut sudah diatur dalam PP Nomor 15 tahun 2016 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak yang menurutnya tidak lebih dari Rp 100 ribu.
Kustoro sendiri mengemukakan dimensi kapal yang diajukan untuk mendapatkan PAS izin tersebut berukuran panjang 18 meter, lebar 3,60 meter dan tinggi dari dasar kapal ke atas 1,26 meter. "Saya meyakini praktik seperti ini, tampaknya sudah terjadi sudah lama. Kalau ini dibiarkan mau jadi apa negara kita ini," katanya saat dihubungi, Rabu
(24/8).
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap, Nelson menyanggahnya. "Itu enggak benar. Semua solusi pelayanan ada di saya. Dan saya belum berkomunikasi dengan dia," katanya saat dihubungi.
Dia menyayangkan, adanya informasi yang disampaikan Kustoro tersebut. Menurutnya, persoalan penerbitan PAS sudah diatur dalam PNBP yang disesuaikan dengan kapasitas berdasarakan groos tonnya. "Aturan mengenai PNBP sesuai dengan jenis-jenis kewajiban pemilik kapal," ucapnya.
Dalam konteks tersebut, Nelson menjelaskan untuk memutuskan kelaikan kapal agar bisa beroperasi di laut, harus melalu pengesahan dari pusat. Setelah disahkan dari pusat, pihaknya yang kemudian memberikan sertifikat. "Sertifikat yang dikeluarkan dalam bentuk permanen. Ada beberapa item untuk pendaftaran baru, yang harus dipenuhi," ucapnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di dalam tas NY petugas melihat ada uang Rp15.328.200
Baca SelengkapnyaKR mengklaim uang yang dimintanya pada AN untuk kepentingan adat dan budaya.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaBukannya mengembalikan, sopir taksi tersebut malah membawa tas milik WNA Perancis ke rumah.
Baca SelengkapnyaKata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai.
Baca SelengkapnyaDirjen Holtikultura Kementan mengaku tidak tahu dari mana asal muasal permintaan itu.
Baca SelengkapnyaGanjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca Selengkapnya