Pertapaan Bancolono, petilasan Brawijaya V konon bertuah
Merdeka.com - Gunung Lawu bukanlah tempat asing bagi masyarakat Jawa khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Terletak di perbatasan antara Jawa Tengah di Kabupaten Karanganyar dan Jawa Timur, di Kabupaten Magetan.
Gunung Lawu tak hanya memiliki panorama alam yang indah, tetapi juga menyimpan obyek sakral bersejarah. Sehingga tak sedikit turis datang mendaki dan menikmati keindahan alam, atau berziarah.
Gunung yang konon dijaga kekuatan gaib Sunan Lawu ini menyimpan kisah misteri yang hingga kini belum terkuak. Salah satunya adalah tempat pertapaan Bancolono, yang kabarnya merupakan petilasan Raja Majapahit terakhir, Raja Brawijaya V. Pertapaan ini berada di wilayah Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, atau tepatnya di bawah jembatan Bancolono, merupakan tapal batas antara Jawa tengah dan Jawa Timur.
-
Kenapa pertemuan itu dilakukan di Setu Babakan? Terlebih, ingin mengetahui budaya Betawi atau Jakarta.
-
Kenapa orang bertapa di Gunung Kendali Sodo? Pak Rabin mengatakan, sebelum melakukan pertapaan, biasanya para petapa akan terlebih dahulu melakukan pensucian diri.
-
Siapa yang diyakini pernah singgah di tempat pertapaan di Gunung Merbabu? Di sekitar Gunung Merbabu terdapat tempat pertapaan terkenal yang dulu konon pernah disinggahi Pujangga Manik pada abad ke-15.
-
Siapa yang pernah bertapa di Gunung Kendali Sodo? Konon, dahulu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan Presiden Soeharto pernah bertapa di sana.
-
Dimana penjarah menemukan makam kuno? Di sebuah pemakaman di China tengah, seorang penjarah mulai menggali tanah dan dia berhasil menemukan sebuah makam kuno kemudian mencuri sejumlah artefak dan melarikan diri.
-
Dimana Batagak Penghulu diselenggarakan? Upacara adat Minangkabau ini diperuntukkan ketika seseorang menjadi Panghulu atau disebut dengan pemimpin adat atau klan yang cukup sakral.
Menurut Mbah Sarju (91), juru kunci pertapaan Bancolono, setelah tumbangnya Kerajaan Majapahit, maka Raja Brawijaya V dan pengawalnya lari hingga lereng Gunung Lawu. Sebelum naik ke puncak Gunung Lawu, raja, kerabat, dan para pengawalnya bersuci (mandi) di sebuah sendang (sumur).
"Para kerabat raja yang putri bersuci di Sendang Wedok (sendang putri) di sebelah timur. Dan yang putra bersuci di Sendang Lanang (putra). Mereka juga diwajibkan minum air suci yang mengalir," ujar Mbah Sarju, saat ditemui di lokasi pertapaan.
Mbah Sarju melanjutkan, setelah bersuci, Brawijaya V dan pengawalnya lantas mendaki Gunung Lawu hingga puncak. Sesampainya di sana, mereka mendirikan kerajaan. Tempat mandi Raja Brawijaya V itu saat ini dikenal sebagai Pertapaan Bancolono. Pertapaan ini masih dianggap keramat oleh banyak orang. Konon, mereka yang tirakat di pertapaan ini, hampir semua permohonannya terkabul.
Sebagai juru kunci, Mbah Sarju sudah sering melihat banyak orang berkunjung ke Bancolono buat berdoa, bersemadi meminta keselamatan, jodoh, kesehatan, pangkat, dan kelancaran rezeki. Bahkan menurut dia, tak sedikit para pejabat datang untuk melakukan meditasi. Di antaranya Ir. Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, Bibit Waluyo sebelum maju sebagai Gubernur Jawa Tengah, serta sejumlah bupati dan wali kota.
"Pak SBY dulu pernah ke sini, tapi yo enggak rame-rame. Bu Megawati, Pak Harto (Soeharto) juga pernah. Terus Pak Bibit Waluyo, sebelum pemilihan gubernur, dan para calon-calon pimpinan daerah lain juga banyak. Tidak hanya dari Jawa, dari luar Jawa juga banyak," ucap Mbah Sarju.
Sarju menambahkan, kebanyakan para pengunjung melakukan ritual saban malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon. Selain itu, mereka juga bertapa pada bulan Sura atau saat persembahan, dan Dukutan setiap tujuh bulan sekali.
"Setiap 7 bulan sekali, masyarakat di sini ada ritual Dhukutan, ada ayam ingkung dan persembahan lainnya," ujar Mbah Sarju. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di puncak Bukit Botorono, terdapat dua batu yang dikeramatkan penduduk setempat. Sebelum sampai di bukit, pengunjung dianjurkan untuk mengucapkan salam.
Baca SelengkapnyaBatu itu sempat tidak bisa dipindahkan dari tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaBukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.
Baca SelengkapnyaDi dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati
Baca SelengkapnyaTempat yang diyakini sebagai lokasi moksa Raja Kediri ini sering dikunjungi peziarah.
Baca SelengkapnyaMakamnya banyak dikunjungi orang yang ingin cari jodoh, kekayaan, hingga jabatan
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.
Baca SelengkapnyaLokasi ini konon jadi tempat pertapaan Raja Prabu Siliwangi.
Baca SelengkapnyaPara pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.
Baca SelengkapnyaPertapaan di dataran tinggi Dieng Ini selalu ramai pengunjung karena dipercaya permudah urusan studi hingga menikah.
Baca Selengkapnya