Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rekrutmen Gafatar mirip NII, anggota diminta setor uang

Rekrutmen Gafatar mirip NII, anggota diminta setor uang Eks Gafatar di Cipayung. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pola rekrutmen anggota Gafatar diduga mirip dengan Negara Islam Indonesia (NII) yang dibentuk Ahmad Musadeq dan Panji Gumilang pada tahun 1996. Jika telisik, Gafatar sendiri masih memiliki akar sejarah dari NII yang sama-sama dibentuk Ahmad Musadeq.

Shinta Maharani, salah seorang warga Yogyakarta yang nyaris direkrut NII menjelaskan pada waktu itu merekrut anggota lewat kampus. Mereka memiliki kader untuk mempengaruhi orang agar mau bergabung bersama mereka.

"Sekadar berbagi pengalaman ketika kuliah dan tinggal selangkah lagi dibaiat sama NII. Saat itu sekitar 2005, saya baru semester 2, saya diajak diskusi dengan teman satu kelas, soal kajian Alquran, teman saya itu sangat intens mendatangi kos saya. Saya juga diajak ikut diskusi di sebuah rumah di dekat area persawahan di Banguntapan," kata Shinta yang merupakan alumni kampus UPN yang juga merupakan kampus Faza Anangga Novansyah yang merupakan mantan pengurus Gafatar Sleman, Selasa (26/1).

Dalam diskusi tersebut para perekrut menceritakan gagasan membuat negara yang ideal. Shinta pun mengaku tertarik karena dia mendapatkan banyak wawasan. Namun setelah diskusi dia kerap diminta temannya untuk menyetor sejumlah uang.

"Alasannya untuk biaya hijrah dan mendirikan masyarakat ideal di Surabaya, di tempat itu pula saya rencananya dibaiat, dan permintaan uang itu sangat sering," ungkapnya.

Bahkan Shinta diminta untuk berbohong pada orang tuanya. Sebab berbohong pada orangtua tidak masalah demi hijrah. Karena merasa tidak benar, Shinta pun akhirnya memutuskan menjauhi temannya itu.

"Saya merasa terintimidasi waktu itu. Diminta setor uang terus. Saya akhirnya menghindari teman saya. Kalau dia ke kos saya bilang tidak di kos. SMS tidak saya balas," tandasnya.

Shinta pun mengaku prihatin dengan kejadian Gafatar saat ini. Dia berharap para korban bisa pulang dengan keadaan baik. Sebab sepengalamannya ada korban yang direkrut NII dan berakhir dengan gangguan jiwa.

"Semoga lekas ketemu semua keluarga korban. Saya pernah merasakan hal yang cukup mengerikan," pungkasnya.

Sementara itu rekrutmen Gafatar pun tidak jauh berbeda. Hanya saja Gafatar menggunakan pendekatan kegiatan sosial. Dalam kasus Faza misalnya, keluarga mengaku Faza terlibat dengan Gafatar lewat kampus.

"Lewatnya kegiatan donor darah. Kami dulu nggak sangka. Mungkin ada pertemuan juga yang kami tidak tahu. Tujuan untuk cuci otak," kata Sukardi ayah Faza.

Keluarga menduga Faza juga menyetorkan sejumlah uang ke Gafatar. Sebab selama bekerja, Faza tidak memiliki uang tabungan dan hidup pas-pasan.

"Pekerjaan yang dilakukan Faza itu kami menduga uangnya untuk Gafatar. Faza sendiri tidak dapat, uang disetor ke Gafatar," ungkapnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akal Bulus Sindikat Jual Beli Ginjal di Bekasi, Rekrut Korban Lewat Facebook dan Bayar Rp135 Juta
Akal Bulus Sindikat Jual Beli Ginjal di Bekasi, Rekrut Korban Lewat Facebook dan Bayar Rp135 Juta

Para korban diberangkatkan ke Kamboja untuk melakukan transplantasi ginjal dengan modus family gathering.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura

Tercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.

Baca Selengkapnya
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera

Beredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'
Kampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'

Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta

'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.

Baca Selengkapnya
Terbongkar Modus Jual Beli Rekening Sasar Warga di Kampung, Dijual ke Bandar Judi
Terbongkar Modus Jual Beli Rekening Sasar Warga di Kampung, Dijual ke Bandar Judi

Pelaku akan menyerahkan rekening yang jumlahnya bisa ratusan kepada pengepul.

Baca Selengkapnya
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Begini Penipuan Masuk Akpol Dialami Crazy Rich Muda Makassar Gonzalo Alghazali hingga Rogok Kocek Rp4,9 Miliar
Begini Penipuan Masuk Akpol Dialami Crazy Rich Muda Makassar Gonzalo Alghazali hingga Rogok Kocek Rp4,9 Miliar

Hingga saat ini, polisi baru menerima satu laporan dari keluarga Gonzalo Alghazali.

Baca Selengkapnya
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya
Janjikan Jadi Teknisi PT KAI, Polisi Tipu Warga Rp50 Juta
Janjikan Jadi Teknisi PT KAI, Polisi Tipu Warga Rp50 Juta

Polisi mengiming-imingi korban bisa bekerja  di PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Modus Sejoli Mahasiswa Unisba Jerat Ratusan Korban Lewat Bisnis Arisan Bodong Total Rp1,9 Miliar
Modus Sejoli Mahasiswa Unisba Jerat Ratusan Korban Lewat Bisnis Arisan Bodong Total Rp1,9 Miliar

Jika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.

Baca Selengkapnya