Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Revitalisasi Alun-Alun Tugu Kota Malang, Memorial Keluarga Belanda Dipindah

Revitalisasi Alun-Alun Tugu Kota Malang, Memorial Keluarga Belanda Dipindah Memorial peninggalan keluarga Belanda di alun-alun tugu Malang. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Tidak banyak pengunjung yang mengetahui jika di Alun Alun Tugu Kota Malang terdapat sebuah memorial atau penanda peninggalan dari keluarga Belanda. Memorial dalam bentuk tiga bongkahan batu andesit itu semula berada di sekitar kolam lurus dalam garis imajiner menghadap Balai Kota Malang.

Karena aktivitas revitalisasi Alun-Alun Tugu yang tengah berlangsung, batu dalam bentuk bangku berikut lencana yang tertempel harus diangkat dari posisinya. Saat ini bangku memorial tersebut diamankan petugas kontraktor untuk sementara waktu.

Rencananya bangku tersebut akan kembali diposisikan sesuai tempatnya semula. Sehingga bangku tersebut tetap menjadi memorial atau penanda bagi keluarga pemasangnya dan Kota Malang.

"Nanti akan ditempatkan lagi di tempatnya, sekarang diamankan," kata Muslimin, Pengawas Proyek Revitalisasi kepada Merdeka.com, Selasa (4/7).

Revitalisasi sendiri rencananya akan berlangsung selama empat Bulan ke depan, terhitung Jumat (16/6). Revitalisasi membongkar hampir seluruh bagian Alun Alun Tugu, kecuali kolam dan Tugu Kemerdekaan yang diresmikan Presiden Soekarno tersebut.

Revitalisasi dianggarkan Rp5,3 milliar untuk pembongkaran pagar, pelebaran pedestrian, jogging track, lampu dan kursi taman, penataan pola taman dan air mancur. Desain revitalisasi mengadopsi kelopak bunga teratai yang melambangkan perdamaian dan ketentraman Kota Malang.

Merdeka.com saat berada di lokasi pembangunan melihat tiga batu kotak yang sengaja ditutup kain spanduk. Batu kotak pertama bertulis ukiran huruf capital MALANG IN MEMORY OF.

Kotak kedua tertulis dalam dua baris yakni OOSTERHUIS dan BAPAK TONKO. Sementara sisi kanan terdapat plakat bulat serupa dengan lencana berdiameter sekitar 10 sentimeter.

Lencana tersebut terukir tanda anak panah yang mengarah pada ukiran nama yang tertera. Baris atas lencana terdapat tanda bintang yang berarti kelahiran dan dilanjutkan tulisan WESTERLEE 1896. Baris bawah terdapat tulisan diawali dengan tanda salib yang berarti berpulang atau meninggal, AMBON 1943.

Sedangkan bongkahan ketiga terukir JOHAN dan JAN berikut dua plakat lencana dengan ukuran sama. Lencana pertama terdapat tanda bintang dan ukiran KALABAHI 1927. Sementara baris di bawahnya terdapat tanda salib dan MALANG 1945.

Sedangkan plakat lencana kedua terdapat tanda bintang dan tulisan TJIMAHI 1933. Selain itu di baris bawah terdapat tanda salib dan LABUHANBAJO.

Restu Respati, Pemerhati Sejarah Kota Malang mengatakan, bangku tersebut merupakan monumen mengenang tiga nama yang tertera pada batu tersebut. Nama yang tertulis adalah Tonko, Johan dan Jan.

"Apalagi salah satu benda tersebut bertuliskan Malang In Memory Of yang dapat diartikan Malang untuk Mengenang," katanya.

Restu menguraikan, sebagian publik di Malang sejak awal mengetahui keberadaan bangku tersebut. Sehingga saat dilakukan revitalisasi Alun Alun Tugu mencari posisi benda tersebut.

Kontraktor dalam proyek tersebut telah mengamankan bangku itu, kendati beberapa bagian sempat terkena back hoe saat pengangkatan.

Bangku tersebut dibangun guna mengenang anggota keluarga yang meninggal di bekas Hindia Belanda (Indonesia). Keluarga Tonko Oosterhuis menempatkan Bangku Peringatan tersebut untuk warga Malang.

Tonko sendiri merupakan warga Belanda yang pernah menjadi Tentara Kerajaan Hindia Belanda KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger). Tonko pernah bertugas di Kota Malang dengan pangkat Sersan.

Sementara Agung H Buana, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang periode 2016-2021 mengatakan, bangku tersebut terpasang di tempatnya pada 2016. Kala itu keluarga dari Tonko meminta izin memasang di lokasi tersebut.

"2016 yang mau masang minta izin untuk diletakan di Tugu," tegasnya.

Agung juga menegaskan bahwa bangku tersebut bukan kategori Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Karena syarat masuk kategori OBCB harus berusia 50 Tahun. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menelusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kampung Recosari Boyolali, Ini Potretnya
Menelusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kampung Recosari Boyolali, Ini Potretnya

Saat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa

Baca Selengkapnya
Intip Kompleks Makam Belanda di Majalengka Peninggalan Tahun 1830, Megah Tertulis Pesan Kematian Berbahasa Latin
Intip Kompleks Makam Belanda di Majalengka Peninggalan Tahun 1830, Megah Tertulis Pesan Kematian Berbahasa Latin

Pesan kematian itu sebagai pengingat kepada siapapun yang datang mengunjungi kerkhof Cicurug

Baca Selengkapnya
Keunikan Bentuk Nisan Makam di Kerkhof Ampel Boyolali, Banyak yang Bentuknya Monumental
Keunikan Bentuk Nisan Makam di Kerkhof Ampel Boyolali, Banyak yang Bentuknya Monumental

Berbagai bentuk makam yang unik menjadi ciri khas Kerkhof Ampel. Nyaris semua model makam Eropa ada di sana.

Baca Selengkapnya
Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah
Jejak Makam Mewah Bersejarah di Blitar, Banyak Batu Marmer Hilang Kini Lokasinya Jadi Sawah

Makam di Wlingi Kabupaten Blitar ini dulunya adalah kompleks makam mewah. Kini lokasinya dijadikan areal persawahan.

Baca Selengkapnya
Megah dan Eksklusif, Ini Potret Makam Kembang Kuning Surabaya Peninggalan Belanda
Megah dan Eksklusif, Ini Potret Makam Kembang Kuning Surabaya Peninggalan Belanda

Makam Kembang Kuning Surabaya jadi salah satu peninggalan termegah kolonial Belanda. Ini potretnya.

Baca Selengkapnya
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Berdiri Megah di Tengah Perkebunan Dikelilingi Perbukitan Indah
Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Berdiri Megah di Tengah Perkebunan Dikelilingi Perbukitan Indah

Pasutri crazy rich Belanda ini dimakamkan di tengah-tengah perkebunan yang dikelilingi perbukitan indah. Bangunan makam yang megah mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Keindahan Situ Patenggang Ciwidey, Ada Misteri Rumah dan Makam Belanda yang Belum Terpecahkan
Kisah di Balik Keindahan Situ Patenggang Ciwidey, Ada Misteri Rumah dan Makam Belanda yang Belum Terpecahkan

Lokasinya ada di tengah hutan dan cukup sulit untuk diakses

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Kolam Renang Peninggalan Belanda di Tapsel, Lokasinya Dikelilingi Hutan Pinus dan Lahan Sawit
Napak Tilas Kolam Renang Peninggalan Belanda di Tapsel, Lokasinya Dikelilingi Hutan Pinus dan Lahan Sawit

Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Makam Tunggal di Tanjakan Gombel Semarang, Masih Dikasih Sesaji hingga Sekarang
Menguak Misteri Makam Tunggal di Tanjakan Gombel Semarang, Masih Dikasih Sesaji hingga Sekarang

Dulunya tempat itu merupakan kawasan pemakaman Tionghoa

Baca Selengkapnya
Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga
Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga

Tak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Makam Tan Gee Tjhiang di Salatiga, Kolongmerat Tionghoa pada Era VOC
Mengunjungi Makam Tan Gee Tjhiang di Salatiga, Kolongmerat Tionghoa pada Era VOC

Penjaga makam yang sudah puluhan tahun menjaga makam itu tidak pernah mendapat bayaran

Baca Selengkapnya