Revitalisasi Alun-Alun Tugu Kota Malang, Memorial Keluarga Belanda Dipindah
Merdeka.com - Tidak banyak pengunjung yang mengetahui jika di Alun Alun Tugu Kota Malang terdapat sebuah memorial atau penanda peninggalan dari keluarga Belanda. Memorial dalam bentuk tiga bongkahan batu andesit itu semula berada di sekitar kolam lurus dalam garis imajiner menghadap Balai Kota Malang.
Karena aktivitas revitalisasi Alun-Alun Tugu yang tengah berlangsung, batu dalam bentuk bangku berikut lencana yang tertempel harus diangkat dari posisinya. Saat ini bangku memorial tersebut diamankan petugas kontraktor untuk sementara waktu.
Rencananya bangku tersebut akan kembali diposisikan sesuai tempatnya semula. Sehingga bangku tersebut tetap menjadi memorial atau penanda bagi keluarga pemasangnya dan Kota Malang.
-
Kenapa Makam Belanda di Majalengka kumuh? Makam-makam ini terlihat tak terawat karena di sekelilingnya ditumbuhi bermacam semak belukar. Belum lagi pepohonan yang dibiarkan tumbuh tanpa ditebang, membuat pulasara bangsa Eropa itu makin terlihat kumuh.
-
Dimana lokasi makam Belanda? Kompleks permakaman Belanda di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur nasibnya miris.
-
Dimana kompleks pemakaman orang Inggris di Bengkulu? Kompleks pemakaman tersebut salah satunya ditemukan di Bengkulu, tepatnya di Jalan Veteran, Kelurahan Jitra, Kota Bengkulu.
-
Dimana letak kolam renang peninggalan Belanda? Kolam Bekas Belanda ini berada di Desa Marancar Godang, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan.
-
Dimana lokasi Makam Kuno ditemukan? Belasan makam ini ditemukan para arkeolog dari Institut Arkeologi Margulan saat melakukan penggalian di daerah Tautekeli di distrik Katon-Karagay.
-
Mengapa kompleks pemakaman Inggris dibuat di Bengkulu? Diserang Penyakit Pemicu dibuatnya kompleks pemakaman ini akibat banyaknya tentara-tentara EIC yang meninggal ketika berada di Bengkulu. Mulai dari meninggal akibat perang sampai ratusan orang terserang penyakit, seperti Malaria dan Disentri.
"Nanti akan ditempatkan lagi di tempatnya, sekarang diamankan," kata Muslimin, Pengawas Proyek Revitalisasi kepada Merdeka.com, Selasa (4/7).
Revitalisasi sendiri rencananya akan berlangsung selama empat Bulan ke depan, terhitung Jumat (16/6). Revitalisasi membongkar hampir seluruh bagian Alun Alun Tugu, kecuali kolam dan Tugu Kemerdekaan yang diresmikan Presiden Soekarno tersebut.
Revitalisasi dianggarkan Rp5,3 milliar untuk pembongkaran pagar, pelebaran pedestrian, jogging track, lampu dan kursi taman, penataan pola taman dan air mancur. Desain revitalisasi mengadopsi kelopak bunga teratai yang melambangkan perdamaian dan ketentraman Kota Malang.
Merdeka.com saat berada di lokasi pembangunan melihat tiga batu kotak yang sengaja ditutup kain spanduk. Batu kotak pertama bertulis ukiran huruf capital MALANG IN MEMORY OF.
Kotak kedua tertulis dalam dua baris yakni OOSTERHUIS dan BAPAK TONKO. Sementara sisi kanan terdapat plakat bulat serupa dengan lencana berdiameter sekitar 10 sentimeter.
Lencana tersebut terukir tanda anak panah yang mengarah pada ukiran nama yang tertera. Baris atas lencana terdapat tanda bintang yang berarti kelahiran dan dilanjutkan tulisan WESTERLEE 1896. Baris bawah terdapat tulisan diawali dengan tanda salib yang berarti berpulang atau meninggal, AMBON 1943.
Sedangkan bongkahan ketiga terukir JOHAN dan JAN berikut dua plakat lencana dengan ukuran sama. Lencana pertama terdapat tanda bintang dan ukiran KALABAHI 1927. Sementara baris di bawahnya terdapat tanda salib dan MALANG 1945.
Sedangkan plakat lencana kedua terdapat tanda bintang dan tulisan TJIMAHI 1933. Selain itu di baris bawah terdapat tanda salib dan LABUHANBAJO.
Restu Respati, Pemerhati Sejarah Kota Malang mengatakan, bangku tersebut merupakan monumen mengenang tiga nama yang tertera pada batu tersebut. Nama yang tertulis adalah Tonko, Johan dan Jan.
"Apalagi salah satu benda tersebut bertuliskan Malang In Memory Of yang dapat diartikan Malang untuk Mengenang," katanya.
Restu menguraikan, sebagian publik di Malang sejak awal mengetahui keberadaan bangku tersebut. Sehingga saat dilakukan revitalisasi Alun Alun Tugu mencari posisi benda tersebut.
Kontraktor dalam proyek tersebut telah mengamankan bangku itu, kendati beberapa bagian sempat terkena back hoe saat pengangkatan.
Bangku tersebut dibangun guna mengenang anggota keluarga yang meninggal di bekas Hindia Belanda (Indonesia). Keluarga Tonko Oosterhuis menempatkan Bangku Peringatan tersebut untuk warga Malang.
Tonko sendiri merupakan warga Belanda yang pernah menjadi Tentara Kerajaan Hindia Belanda KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger). Tonko pernah bertugas di Kota Malang dengan pangkat Sersan.
Sementara Agung H Buana, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang periode 2016-2021 mengatakan, bangku tersebut terpasang di tempatnya pada 2016. Kala itu keluarga dari Tonko meminta izin memasang di lokasi tersebut.
"2016 yang mau masang minta izin untuk diletakan di Tugu," tegasnya.
Agung juga menegaskan bahwa bangku tersebut bukan kategori Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Karena syarat masuk kategori OBCB harus berusia 50 Tahun. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa
Baca SelengkapnyaPesan kematian itu sebagai pengingat kepada siapapun yang datang mengunjungi kerkhof Cicurug
Baca SelengkapnyaBerbagai bentuk makam yang unik menjadi ciri khas Kerkhof Ampel. Nyaris semua model makam Eropa ada di sana.
Baca SelengkapnyaMakam di Wlingi Kabupaten Blitar ini dulunya adalah kompleks makam mewah. Kini lokasinya dijadikan areal persawahan.
Baca SelengkapnyaMakam Kembang Kuning Surabaya jadi salah satu peninggalan termegah kolonial Belanda. Ini potretnya.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPasutri crazy rich Belanda ini dimakamkan di tengah-tengah perkebunan yang dikelilingi perbukitan indah. Bangunan makam yang megah mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaLokasinya ada di tengah hutan dan cukup sulit untuk diakses
Baca SelengkapnyaSalah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
Baca SelengkapnyaDulunya tempat itu merupakan kawasan pemakaman Tionghoa
Baca SelengkapnyaTak banyak orang yang tahu keberadaan makam tua itu.
Baca SelengkapnyaPenjaga makam yang sudah puluhan tahun menjaga makam itu tidak pernah mendapat bayaran
Baca Selengkapnya