Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanah Cengau Banyak Menyimpan Peninggalan Sejarah

Tanah Cengau Banyak Menyimpan Peninggalan Sejarah Mencari Harta Karun Sriwijaya di Cengal. ©2019 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Sepanjang jalur Sungai Pelimbangan, Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, diyakini menjadi permukiman masyarakat pra, masa, dan usai Kerajaan Sriwijaya. Tidak heran, banyak peninggalan harta karun yang ditemukan warga di pinggiran sungai.

Menurut Sukas (50) warga Cengal, tidak sulit mencari tempat yang disinyalir banyak tersimpan emas. Pemburu hanya menggali tanah di tepian sungai untuk menemukan tiang bekas rumah dan gerabah.

"Ya kalau ada tiang atau gerabah tandanya rumah mereka, biasanya ada harta karunnya, pengalaman kami memang begitu," ungkap Sukas beberapa hari lalu.

Untuk memastikan tiang itu telah ada sejak masa lampau, warga harus mencari lagi tiang pasangannya setiap sudut. Jika keduanya sudah didapat, barulah warga menggali dan melimbang tanahnya.

"Hari ini kami temukan banyak tiang kayu, ini pasti bekas rumah penduduk waktu itu. Dari tiang ke tiang berukuran tiga sampai empat meter, tiap sudutnya lengkap, apalagi banyak pecahan kendi. Di sinilah kami fokuskan mencari emas," kata dia.

Tiang berdiameter sekitar 30 sentimeter tersebut diperkirakan sedalam dua meter. Pemburu harus menggali lebih dalam karena harta karun itu tersimpan di hampir seperempat tiang yang tertanam.

Untuk mempercepat galian, setidaknya memerlukan banyak tenaga. Di situlah letak kekompakan para pemburu dan tidak menguasai titik-titik tertentu.

"Tidak ada istilah geng-geng atau menguasai lapak-lapak tertentu, semuanya bisa gabung. Kalau mau gali saja, kan lebih cepat lebih bagus, siapa tahu emasnya ada," ujarnya.

Bagi pemburu, diperlukan keyakinan untuk menentukan lokasi perburuan. Selama ini mereka tidak menggunakan kekuatan ilmu mistis atau gaib dalam memburu emas.

"Kami percaya sama Tuhan saja, ngapain pakai mistis-mistis segala. Lagian tak pakai dukun saja, kami dapat harta karun itu, jadi kami anggap syirik aja pakai begituan," ujarnya.

Berharap Tak Dilarang Pemerintah

Warga berharap perburuan harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya terus berlangsung sepanjang tahun setiap musim kemarau tiba. Barang yang didapat mampu mengurangi beban hidup mereka.

Otong (40) mengatakan, berkah peninggalan itu semestinya dapat dirasakan masyarakat kecil ketika mata pencarian tengah sulit. Jika usaha itu dilarang pemerintah, dapat membuat gaduh masyarakat karena ada ratusan orang yang terlibat di dalamnya.

"Kami tidak tahu ada aturannya atau tidak, kami cuma berharap memburu harta karun cuma sekali sekali waktu musim kemarau. Lagian kami cuma ambil emas sama manik-manik saja," kata dia.

Jika pemerintah khawatir perburuan mengganggu penelitian, warga meminta pemerintah ikut melakukan penggalian atau melimbang. Apa salahnya juga pihak terkait menurunkan tim ke lokasi sehingga bisa memilah barang apa saja yang diteliti.

Sementara emas atau manik-manik, harus dibeli pemerintah dengan harga standar. Mereka tidak bakal menyerahkan begitu saja barang-barang itu karena memiliki nilai ekonomis.

"Panas-panasan cari, capai, lapar, giliran dapat mau diambil pemerintah, tidak bakal dikasih. Kalau mau ikut gali juga, masa tinggal ambil saja," ujarnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya

Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Baca Selengkapnya
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti

Dulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu

Baca Selengkapnya
Cerita Masa Lalu Sungai Cibanten, Pernah Jadi Jalur Kapal Rempah di Zamah Kolonial
Cerita Masa Lalu Sungai Cibanten, Pernah Jadi Jalur Kapal Rempah di Zamah Kolonial

Sungai Cibanten dulu menjadi tonggak kehidupan sosial masyarakat di Banten

Baca Selengkapnya
Berenang di Mata Air Cihunjuran Pandeglang Sambil Melihat Situs Purbakala, Gambarkan Sisa Kehidupan Megalitikum
Berenang di Mata Air Cihunjuran Pandeglang Sambil Melihat Situs Purbakala, Gambarkan Sisa Kehidupan Megalitikum

Tempatnya asri berada di kawasan Gunung Pulosari, dengan cerita masa lampung yang masih menjadi misteri.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Negeri Seribu Menhir di Sumbar, Pameran Mahakarya Seni dari Zaman Prasejarah
Mengunjungi Negeri Seribu Menhir di Sumbar, Pameran Mahakarya Seni dari Zaman Prasejarah

Menhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17

Pengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemancing Temukan
Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun

Situs kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Gunungkidul, Dulunya Tempat Pelarian Manusia Purba dari Banjir
Menilik Sejarah Gunungkidul, Dulunya Tempat Pelarian Manusia Purba dari Banjir

Gunungkidul konon dulu menjadi tempat yang nyaman bagi manusia purba

Baca Selengkapnya
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang

Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.

Baca Selengkapnya
13 Wisata Banjarmasin yang Menarik Dikunjungi, Cocok untuk Rekomendasi Liburan
13 Wisata Banjarmasin yang Menarik Dikunjungi, Cocok untuk Rekomendasi Liburan

Dari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.

Baca Selengkapnya
Dulu Leluhur Orang Sunda Dikenal sebagai Bangsa Akuatik, Peradaban Dimulai dari Sungai Citarum
Dulu Leluhur Orang Sunda Dikenal sebagai Bangsa Akuatik, Peradaban Dimulai dari Sungai Citarum

Sungai Citarum jadi bukti kalau orang Sunda zaman dulu merupakan bangsa akuatik.

Baca Selengkapnya
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda

Seorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.

Baca Selengkapnya