Kenali Apa Itu Revenge Bedtime Procrastination, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Fenomena menunda tidur untuk melakukan berbagai hal ini dikenal sebagai Revenge Bedtime Procrastination.
Kenali Apa Itu Revenge Bedtime Procrastination, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Pernahkah ketika Anda sudah merasa sangat lelah dengan aktivitas seharian, walau mata mengantuk tapi Anda masih ingin melakukan berbagai hal? Ini bisa berupa membuka smartphone hingga larut malam sekadar untuk membuka media sosial.
Ketika kesibukan hidup menyita waktu berharga kita, keputusan untuk menunda tidur demi menikmati waktu luang pribadi sering kali muncul sebagai alternatif yang menggoda. Namun, apa yang muncul sebagai hiburan singkat ini dapat berujung pada tidur yang kurang cukup, yang berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik kita.Fenomena menunda tidur untuk melakukan berbagai hal ini dikenal sebagai Revenge Bedtime Procrastination. Dilansir dari Sleep Foundation, kebiasaan ini sesungguhnya tidak ideal dan bisa berdampak buruk terhadap istirahat malam kita.
Apa Itu "Revenge Bedtime Procrastination"?
Revenge bedtime procrastination adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan keputusan seseorang untuk mengorbankan waktu tidur demi waktu luang pribadi. Ini seringkali merupakan respons terhadap jadwal harian yang sangat padat, yang memberikan sedikit waktu luang untuk bersantai.
-
Apa kebiasaan buruk yang bisa mengganggu tidur? Sayangnya, kebiasaan negatif sebelum tidur sering kali mengganggu kualitas tidur yang seharusnya.
-
Apa saja dampak buruk tidur larut? Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Beberapa dampak yang sering terjadi antara lain kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, obesitas, pertumbuhan terhambat, imun menurun, ketidakstabilan mood, dan penurunan kinerja sekolah.
-
Apa saja dampak buruk begadang pada tubuh? Dari penurunan kualitas tidur hingga gangguan kesehatan serius, kebiasaan ini dapat mengganggu keseimbangan fisik dan mental seseorang.
-
Apa dampak buruk kurang tidur? Kurang tidur yang berkepanjangan memaksa tubuh untuk melepaskan lebih banyak kortisol, yaitu hormon stres yang biasanya meningkat dalam situasi penuh tekanan. Ketidakseimbangan hormon ini berdampak pada perubahan suasana hati dan peningkatan tingkat stres.
-
Bagaimana tidur terlalu lama berpengaruh ke kesehatan? Efeknya terlihat pada gangguan metabolisme dan hormon, seperti insulin, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
-
Apa saja dampak buruk kebiasaan menunda? Kebiasaan menunda-nunda ini jika dibiarkan terus-menerus dapat menimbulkan dampak buruk, seperti tertinggal dalam karir, kehilangan waktu secara sia-sia, dan target pekerjaan yang tidak tercapai.
Meskipun keputusan ini mungkin terasa menggoda pada saat itu, tidur larut diikuti dengan bangun pagi yang awal dapat langsung mengakibatkan kurang tidur yang serius. Mengorbankan tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada kesehatan mental, fisik, dan emosional kita dengan konsekuensi jangka pendek dan panjang.
Gejala Bedtime Procrastination
Terkadang, kita tidak menyadari ketika kita terlibat dalam bedtime procrastination. Ada beberapa gejala yang dapat membantu kita mengenali perilaku ini:
Tidur Larut MalamKeputusan tidur larut malam dengan sengaja, bahkan jika Anda tahu Anda harus bangun awal.
Begadang Tanpa Alasan
Tidur larut tanpa alasan yang valid, seperti kejadian darurat atau penyakit yang mendasari.
Kesadaran akan Konsekuensi
Menunda waktu tidur dengan sadar mengetahui bahwa ini dapat mengakibatkan konsekuensi negatif, seperti kelelahan di pagi hari.
Perilaku bedtime procrastination ini mencerminkan keraguandalam konteks lain, seperti menghindari pekerjaan rumah atau tugas lainnya. Namun, tidur sering kali dipotong demi aktivitas yang memberikan kenikmatan segera, seperti menonton TV, berkumpul dengan teman, atau bermain video game.
Kenapa Disebut "Revenge"?
Penambahan kata "revenge" (membalas) pada konsep bedtime procrastination muncul dari terjemahan ekspresi dalam bahasa Tiongkok yang mencerminkan frustrasi terkait dengan jam kerja yang panjang dan sedikit waktu luang untuk bersenang-senang. Sebagai respons terhadap jam kerja yang menguras energi, bedtime procrastination dianggap sebagai cara untuk "membalas dendam" pada jam kerja dan mendapatkan sedikit waktu untuk hiburan pribadi.
Awalnya diekspresikan oleh orang-orang di Tiongkok, konsep ini menyebar ke seluruh dunia dan semakin populer saat pandemi COVID-19 menyebabkan stres yang lebih besar akibat peningkatan jam kerja.
Psikologi di Balik Bedtime Procrastination
Prokrastinasi tidur masih merupakan konsep yang baru dalam ilmu tidur dan banyak perdebatan tentang psikologi di balik perilaku ini. Seseorang yang terlibat dalam bedtime procrastination mungkin memiliki kesenjangan antara niat dan perilaku.
Ada beberapa penjelasan yang mungkin terkait dengan fenomena ini:Kegagalan dalam Regulasi Diri
Revenge bedtime procrastination bisa terjadi karena kegagalan dalam mengendalikan diri. Kapasitas untuk mengendalikan diri biasanya berada pada tingkat terendahnya pada akhir hari, yang dapat memudahkan tidur larut. Beberapa orang mungkin cenderung bawaan untuk melakukan prokrastinasi secara umum, termasuk terkait waktu tidur.
Kronotipe Malam
Bagi beberapa orang yang memiliki kronotipe "burung hantu" (night owls), mereka mungkin dipaksa untuk mencoba menyesuaikan diri dengan jadwal yang lebih sesuai bagi "burung pagi" (early birds). Revenge bedtime procrastination dapat dianggap sebagai cara untuk mendapatkan waktu untuk diri mereka sendiri sebagai upaya pemulihan dari stres.
Dampak dari Prokrastinasi Tidur
Prokrastinasi tidur dapat menyebabkan kurang tidur, yang berdampak luas pada kesehatan fisik dan mental kita. Kurang tidur dapat mengakibatkan:
Pengurangan Kemampuan Berpikir, Daya Ingat, dan Pengambilan Keputusan
Kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, termasuk berpikir, daya ingat, dan kemampuan mengambil keputusan.
Kesulitan Mengatur Emosi
Kurang tidur dapat meningkatkan iritabilitas dan kesulitan dalam mengatur emosi.
Kurang tidur telah terkait dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Masalah Kesehatan Fisik
Kurang tidur meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung dan diabetes.
Penurunan Kekebalan Tubuh
Terutama dalam konteks pandemi COVID-19, kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Dampak dari kekurangan tidur bisa muncul secara cepat atau berkembang seiring waktu, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang yang signifikan. Dalam kasus prokrastinasi tidur, efek dari kurang tidur mungkin lebih mengkhawatirkan karena dapat menjadi bagian dari siklus negatif yang memperkuat kurang tidur dan buruknya kesehatan secara keseluruhan.
Cara Mencegah Revenge bedtime procrastination
Langkah terbaik untuk mencegah prokrastinasi tidur adalah menjalani kebersihan tidur yang sehat, yang melibatkan menciptakan kebiasaan tidur yang baik dan menciptakan lingkungan yang mendukung tidur.
Penting untuk diingat bahwa butuh waktu untuk benar-benar mengembangkan kebiasaan tidur yang baik. Menciptakan rutinitas tidur yang tetap dapat membuat perilaku terasa hampir otomatis.
Beberapa kebiasaan tidur yang positif yang dapat membantu mencegah prokrastinasi tidur meliputi:
Cobalah untuk menjaga jadwal tidur dan bangun yang konsisten, bahkan di hari libur.
Menghindari Alkohol dan Kafein
Hindari konsumsi alkohol atau kafein di sore atau malam hari yang dapat mengganggu tidur.
Hentikan Penggunaan Perangkat Elektronik
Berhentilah menggunakan perangkat elektronik, termasuk ponsel dan tablet, setidaknya setengah jam, dan lebih baik lagi lebih lama, sebelum tidur.
Mengembangkan Rutinitas Malam yang Stabil
Membangun rutinitas malam sebelum tidur, seperti membaca buku, meditasi, atau peregangan ringan, dapat membantu mempersiapkan diri untuk tidur.
Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Membuat kamar tidur yang gelap, tenang, dan nyaman dengan kasur dan seprai yang nyaman dapat membuat tidur lebih menarik.
Jika Anda mengalami masalah tidur yang berlanjut atau mengalami mengantuk yang signifikan di siang hari, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang dokter. Dokter dapat menilai kebiasaan tidur Anda, menentukan apakah Anda menderita gangguan tidur, dan merencanakan bantuan yang sesuai untuk tidur yang lebih baik.