Minum 3 Cangkir Kopi Tiap Hari Bisa Kurangi Risiko Terkena Diabetes, Stroke, dan Penyakit Jantung
Para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi kopi dan kafein pada semua tingkatan menurunkan risiko pengembangan CM (multimorbiditas kardiometabolik).
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Tiongkok menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah yang wajar dapat mengurangi risiko berkembangnya kombinasi diabetes, stroke, dan penyakit jantung, yang dikenal sebagai multimorbiditas kardiometabolik.
Para peneliti menyatakan bahwa mengonsumsi tiga cangkir kopi per hari, setara dengan 200-300 miligram kafein, dapat menurunkan kemungkinan tersebut lebih dari 40% jika dibandingkan dengan individu yang tidak mengonsumsi kopi atau yang mengonsumsinya dalam jumlah sedikit.
-
Apa manfaat minum kopi untuk kesehatan? Pasalnya, di dalam kopi terdapat berbagai senyawa bioaktif seperti kafein dan antioksidan, yang memiliki potensi manfaat kesehatan.
-
Bagaimana minum kopi mengurangi risiko kematian? Hasil riset ini tentu sangat mengejutkan apalagi berolahraga saja mungkin tidak sepenuhnya melindungi dampak buruk kesehatan jangka panjang akibat duduk dalam waktu lama.
-
Kenapa minum kopi bisa turunkan risiko kematian? Penelitian di Universitas Soochow di Tiongkok mengatakan riset mereka yang pertama mengevaluasi bagaimana manfaat kopi bagi kesehatan dapat melawan peningkatan risiko kematian akibat duduk terlalu lama.
-
Apa manfaat minum kopi? Peminum kopi dapat bersorak karena studi dari Harvard University menunjukkan bahwa minum kopi secara moderat dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit tertentu.
-
Kenapa minum kopi menurunkan risiko kematian? Hasil ini menyoroti kebiasaan minum kopi menunjukkan manfaat dalam meningkatkan kelangsungan hidup pada orang dewasa dengan perilaku sedentary. Kopi mengandung senyawa seperti kafein dan polifenol yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Selain itu, menurut penelitian, mengkonsumsi kopi dapat menurunkan risiko permasalahan metabolisme yang dapat memperburuk peradangan.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mendorong konsumsi kopi atau kafein dalam jumlah moderat sebagai bagian dari pola makan bagi individu yang sehat mungkin memiliki manfaat yang signifikan dalam pencegahan [multimorbiditas kardiometabolik]," ungkap Dr. Chaofu Ke, penulis utama studi dari Suzhou Medical College of Soochow University.
Multimorbiditas kardiometabolik didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang mengalami dua atau lebih penyakit kardiometabolik, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, atau stroke. Data pemerintah menunjukkan bahwa sekitar 34 juta orang dewasa di AS mengalami kondisi ini pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, sekitar 360.400 penduduk Inggris melaporkan asupan kafein, kopi, atau teh mereka setiap hari.
Para peneliti mengikuti perkembangan peserta selama sekitar 12 tahun, di mana sekitar 2.700 di antaranya mengembangkan CM. Tim juga menganalisis sampel plasma dari hampir 185.000 peserta, mengukur 168 metabolit plasma, yang merupakan molekul kecil yang dihasilkan oleh sel dan berperan dalam berbagai reaksi metabolisme di seluruh tubuh. Metabolit ini memberikan wawasan tentang metabolisme kolesterol, komposisi asam lemak, dan proses lainnya pada partisipan.
Para peneliti menemukan bahwa konsumsi kopi dan kafein pada semua tingkat dapat mengurangi risiko pengembangan CM, dengan risiko terendah terkait dengan konsumsi yang moderat. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada hari Selasa di Jurnal Endokrinologi & Metabolisme Klinis Masyarakat Endokrin.
Pengidentifikasian Beragam Metabolit yang Berhubungan dengan Kopi, Teh, dan Kafein
Penelitian ini memiliki beberapa batasan, salah satunya adalah bahwa asupan kafein yang diteliti hanya berkaitan dengan kopi dan teh, tanpa mempertimbangkan minuman bersoda atau minuman energi.
Meski demikian, para penulis menyatakan bahwa penelitian mereka berhasil mengidentifikasi "beragam" metabolit yang berhubungan dengan kopi, teh, dan kafein, yang dapat memberikan wawasan tentang reaksi kimia dalam tubuh.
Mereka menekankan perlunya penelitian di masa depan untuk memahami lebih dalam tentang jalur yang menghubungkan asupan kopi, teh, dan kafein dengan metabolit yang beredar, serta dampaknya terhadap CM.
Selain itu, mereka juga mencatat bahwa kafein terbukti dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang merupakan indikator diabetes tipe 2, serta kolesterol jahat. Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Dampak Kafein Terhadap Tubuh
Kopi dan teh juga merupakan sumber penting asam fenolik dan polifenol, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Peradangan jangka panjang telah dihubungkan dengan resistensi insulin.
"Berdasarkan penelitian sebelumnya, kami menemukan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah moderat memiliki dampak yang cenderung netral terhadap penyakit kardiovaskular, tetapi dapat memberikan perlindungan terhadap diabetes," ujar Dr. Nisha Parikh, salah satu direktur Pusat Kesehatan Jantung Wanita di Institut Kardiovaskular Northwell, kepada Pos.
"Dengan mempertimbangkan penelitian yang ada, saat ini saya memberitahu pasien bahwa konsumsi kafein dalam jumlah moderat tidak berkontribusi pada aterosklerosis (atau penumpukan plak di pembuluh darah), meskipun dapat menyebabkan detak jantung yang cepat, dan memberikan sedikit perlindungan terhadap diabetes," tambah Parikh, yang tidak terlibat dalam penelitian terbaru.
Badan Pengawas Obat dan Makanan merekomendasikan agar orang dewasa yang sehat tidak mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein per hari. Kelebihan kafein terbukti dapat menyebabkan kecemasan, pusing, kegugupan, sakit kepala, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Sementara itu, konsumsi kafein yang berlebihan di siang hari dapat mengganggu kualitas tidur.