Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Pustaha Laklak, Karya Tulis Warisan Leluhur Suku Batak

Mengenal Pustaha Laklak, Karya Tulis Warisan Leluhur Suku Batak Mengenal Pustaha Laklak, Karya Tulis Warisan Leluhur Suku Batak. indonesia.go.id ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa di Nusantara yang kaya akan budaya, salah satunya adalah budaya karya tulis. Tradisi menulis ini telah diwariskan oleh nenek moyang mereka dengan nama Pustaha Laklak.

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Pustaha Laklak adalah kitab-kitab kuno yang ditulis pada kulit kayu. Kata 'pustaha' adaptasi dari kata 'pustaka' yang berasal dari Bahasa Sanskerta.

Terdapat lima jenis karya tulis yang ditinggalkan oleh nenek moyang suku Batak, di antaranya Aksara Toba, Aksara Karo, Aksara Mandailing, Aksara Dairi, dan Aksara Simalungun. Peninggalan karya tulis tersebut menjadi acuan penulisan karya tulis Pustaka Laklak.

Media Penulisan Pustaha Laklak

Penulisan naskah Pustaha Laklak menggunakan tiga jenis bahan, kulit kayu (laklak), bambu, dan tanduk kerbau. Isi tulisan dari ketiga bahan tersebut hanya menuliskan hal-hal khusus dengan kalimat singkat.

Selain itu, sebagai sarana penyimpan ilmu-ilmu yang dimilikinya. Para datu menggunakan media berupa kulit kayu yang dilipat untuk memuat tulisan sebanyak mungkin.

Dilansir dari indonesia.go.id, naskah Pustaha Laklak juga berisikan tulisan ilmu putih dan ilmu hitam. Ilmu hitam yang ada pada naskah seperti pangulubalang, tunggal panaluan, pamanu tanduk, gadam.

Sedangkan ilmu putih seperti penolak balak dan pagar juga ilmu nujum seperti meramal dengan menggunakan tanda-tanda binatang.  Yang tidak kalah menariknya adalah rahasia pengobatan tradisional menggunakan ramuan tanaman rempah-rempah.

Keberadaan Pustaha Laklak Sekarang

Saat ini Pustaha Laklak masih tersimpan baik di beberapa keluarga Batak, dan sudah dianggap sebagai warisan turun temurun.

Di Kota Medan, karya tulis ini masih bisa dijumpai sebagai koleksi Museum Negeri Sumatera Utara. Selain itu, benda ini masih bagian koleksi di beberapa museum di Indonesia dan Eropa seperti Belanda dan Jerman.

Deskripsi Tentang Kemaritiman

Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, terdapat beberapa hal yang diketahui dari Pustaha Laklak berkaitan dengan kemaritiman, dan dunia perairan.

Parau

Parau atau perahu dalam Pustaha Laklak tidak hanya ditulis menggunakan tinta berwarna hitam, tetapi terdapat gambar empat orang penumpang yang ikut berlayar. Penggambaran perahu begitu jelas pada bagian buritan dan depan kapal.

Kata 'perahu' juga dijumpai pada Pustaha Laklak yang ada di perpustakaan Leiden University Belanda. Pustaha Laklak yang dimaksud tentang desa marga Lontung. Memiliki rumah beratapkan kecil terbuat dari anyaman pandan, memiliki perahu yang terbuat dari batang pohon, ada kumbang hitam pengerat kayu, dan ada burung nanggarjati.

Dalam Pustaha Laklak juga memperlihatkan rumah berbanjar di hulu, beratap kecil dan terbuat dari anyaman pandan, ada berperahu yang besar, menggunakan ikat kepala yang dililitkan di kepala.

Dengke atau ihan (ikan)

Dengke atau ihan ternyata sebagai salah satu syarat yang harus disiapkan untuk upacara. Ikan yang digunakan bukan ikan yang hidup, melainkan ikan yang mati di laut. Dalam adat Batak, ikan digunakan sebagai simbol yang biasa disebut dengke saur, ikan yang dibumbui dengan air limau, aek pangir, hunik (kunyit). Biasanya sebagai santapan dalam upacara adat. Hidangan ikan ini dimakan bersama-sama sebagai simbol agar keinginan dapat terwujud.

Boru Saniang Naga

Boru Saniang Naga dalam Pustaha Laklak sebagai seorang tokoh nenek moyang yang dianggap memiliki kemampuan untuk menenangkan air di danau atau menenangkan putaran air. Boru Saniang Naga juga dewa air, dan ia dipercaya oleh para nelayan sebagai penguasa yang berperan dalam mendapatkan ikan sebagai hasil tangkapan yang diharapkan. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui

Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.

Baca Selengkapnya
Parhalaan, Sistem Penanggalan Milik Suku Batak yang Jarang Diketahui
Parhalaan, Sistem Penanggalan Milik Suku Batak yang Jarang Diketahui

Suku Batak tidak hanya memilik kalender kuno yang digunakan oleh leluhur.

Baca Selengkapnya
Keunikan Kertas Daluang, Dulu Jadi Media Tulis Masyarakat Yogyakarta
Keunikan Kertas Daluang, Dulu Jadi Media Tulis Masyarakat Yogyakarta

Pemanfaatan kertas ini sudah berkembang di era pra-Islam

Baca Selengkapnya
20 Pantun Batak Lucu yang Kocak dan Menghibur
20 Pantun Batak Lucu yang Kocak dan Menghibur

Pantun Batak lucu biasanya berisi sindiran, ejekan, atau lelucon yang tidak terlalu kasar, tetapi tetap menyentil.

Baca Selengkapnya
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi

Nenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.

Baca Selengkapnya
Menilik Keunikan Lak, Kerajinan Tradisional Palembang dari Air Liur Serangga
Menilik Keunikan Lak, Kerajinan Tradisional Palembang dari Air Liur Serangga

Kriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kwitansi Belanja Masyarakat Mesopotamia Kuno, Ini Barang-barang yang Dibeli
Arkeolog Temukan Kwitansi Belanja Masyarakat Mesopotamia Kuno, Ini Barang-barang yang Dibeli

Ini menandakan masyarakat Mesopotamia Kuno ini melek dengan administrasi.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu,  Ternyata Beda dengan Naskah Jawa
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu, Ternyata Beda dengan Naskah Jawa

Keberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak
Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak

Batu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Daftar Belanjaan Berusia 3.500 Tahun, Ini Barang-Barang yang Tertulis dalam Daftar
Arkeolog Temukan Daftar Belanjaan Berusia 3.500 Tahun, Ini Barang-Barang yang Tertulis dalam Daftar

Arkeolog Temukan Daftar Belanjaan Berusia 3.500 Tahun, Ini Barang-Barang yang Ada dalam Daftar

Baca Selengkapnya
Dari Pahatan Tulisan di Batu Ilmuwan Berhasil Pecahkan Isi Naskah Bahasa Kuno Berusia 2000 Tahun
Dari Pahatan Tulisan di Batu Ilmuwan Berhasil Pecahkan Isi Naskah Bahasa Kuno Berusia 2000 Tahun

Ilmuwan berhasil memecahkan isi 'Naskah Kushan' yang selama ini membuat penasaran ahli bahasa sejak ditemukan pada 1950-an.

Baca Selengkapnya
Mengulik Kitab Topah, Bukti Sejarah Perkembangan Agama Islam di Minangkabau
Mengulik Kitab Topah, Bukti Sejarah Perkembangan Agama Islam di Minangkabau

Rumah yang kini menjadi Cagar Budaya Kabupaten Agam itu dulunya dijaga oleh Syech Muhammad Saidi beserta keturunannya.

Baca Selengkapnya