Manusia Neanderthal adalah spesies lain kerabat manusia
Merdeka.com - Sampai sekarang ini, masih terjadi perdebatan terkait dengan keberadaan dan kehidupan manusia Neanderthal. Ada klaim terbaru dari peneliti yang menyebutkan bahwa manusia Neanderthal adalah spesies lain yang berbeda dengan manusia saat ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Suny Downstate Medical Centre di New York mengungkapkan bahwa ada bukti khusus kenapa manusia Neanderthal dapat disebut sebagai spesies lain.
Dikutip dari Daily Mail (19/11), hal itu disebabkan bentuk daerah hidung mereka berbeda dengan manusia modern (homo sapiens) sekarang ini.
-
Siapa yang meneliti nenek moyang makhluk hidup? Moody dan rekan-rekannya telah melangkah lebih jauh. Mereka fokus pada lima set gen 'paralog', atau duplikat, yang ditemukan pada banyak bakteri dan archaea, menunjukkan bahwa penggandaan terjadi sebelum LUCA terpecah dan berkembang biak.
-
Bagaimana keluarga itu ditemukan? Hasil penyelidikan DNA belum lama ini mengungkap bagaimana tragisnya sebuah keluarga dari tiga generasi menjadi korban dari pembantaian itu.
-
Siapa yang terlibat dalam proyek arkeologi? Penemuan ini merupakan bagian dari proyek arkeologi Pacopampa yang telah berlangsung sejak 2005. Proyek ini adalah upaya kolaboratif antara arkeolog dari Museum Etnologi Nasional Jepang dan Universitas Nasional San Marcos Peru.
-
Mengapa para arkeolog melibatkan sukarelawan? Keberhasilan ini menandakan pentingnya melibatkan relawan dalam arkeologi.
-
Siapa yang menemukan spesies manusia purba ini? Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
-
Dari mana keluarga ini berasal? Dikutip dari Hindustan Times, keluarga yang berasal dari Larkana ini memegang rekor Guinness World sejak 2019.
Para peneliti juga menyebutkan bahwa punahnya manusia Neanderthal ini disebabkan kalah bersaing dengan manusia modern dan juga karena tidak mampu beradaptasi dengan cuaca dingin.
Rongga hidung manusia Neanderthal juga berbeda apabila dibandingkan dengan manusia modern seperti Inuit atau juga bangsa-bangsa Eropa yang rongga hidungnya memiliki fungsi untuk dapat beradaptasi dengan iklim dingin.
Untuk mendukung klaimnya tersebut, para peneliti menggunakan morfometrik tradisional, metodologi morfometrik geometris berdasarkan koordinat data 3D dan pencitraan CT.
"Dengan melihat dari hasil penelitian terbaru ini, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia Neanderthal adalah kerabat kita (manusia) akan tetapi mereka bukan bagian dari kita," jelas Jeffrey Laitman dari Icahn School of Medicine.
Ian Tattersall dari American Museum of Natural History yang juga ikut dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa Dr Marquez selaku pemimpin penelitian beserta tim mereka telah membuat satu penemuan yang dapat dikatakan provokatif namun menarik.
"Diharapkan, dengan penelitian ini, maka akan menjadi rujukan untuk penelitian masa depan," kata Ian. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Homo sapiens dan Neanderthal adalah kerabat dekat manusia modern.
Baca SelengkapnyaNeanderthal dan homo sapiens kerap disebut memiliki banyak kesamaan. Benarkah mereka nenek moyang kita?
Baca SelengkapnyaSetelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan memahami para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.
Baca SelengkapnyaKunci untuk memahami volusi tidaklah berjalan linier.
Baca SelengkapnyaFosil tulang panggul bayi purba ini ditemukan di antara tulang belulang manusia Neanderthal.
Baca SelengkapnyaAda Berapa Banyak Spesies Manusia yang Pernah Hidup di Bumi? Ilmuwan Punya Jawabannya
Baca SelengkapnyaGenom populasi manusia modern di luar Afrika mengandung sekitar 1 persen hingga 2 persen DNA Neanderthal.
Baca SelengkapnyaTulang ini ditemukan di situs Paleolitikum terluas, yang ada di Prancis.
Baca SelengkapnyaPenelitian ilmuwan atas temuan fosil-fosil manusia prasejarah mengungkap apa yang dimakan Neanderthal ketika di Zaman Es.
Baca SelengkapnyaTak hanya di cerita fiksi, ternyata manusia pernah hidup sezaman dengan dinosaurus. Benarkah demikian?
Baca SelengkapnyaArkeolog di Kenya menemukan fosil tulang rahang dari spesies hominin yang hidup 4,3 juta tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDNA Neaderthal yang mengalir di manusia modern mempengaruhi sejumlah hal pada kesehatan kita saat ini.
Baca Selengkapnya