6 Penyebab Darah Rendah, Lengkap dengan Gejala dan Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Salah satu penyebab darah rendah yang kerap menyerang manusia adalah anemia. Anemia merupakan sebuah kondisi di mana seseorang mengalami kekurangan darah. Sehingga membuat kadar hemoglobin di dalam tubuh berada di bawah angka normal.
Darah rendah sendiri adalah suatu kondisi di mana tekanan darah yang dihasilkan tidak sesuai dengan ukuran normal saat jantung memompa darah ke seluruh arteri darah dalam tubuh. Tidak hanya anemia, penyebab darah rendah ada beragam.
Berikut penyebab darah rendah lengkap dengan gejala dan cara mengatasinya yang dilansir dari beberapa sumber.
-
Bagaimana darah rendah bisa terjadi? Jika Anda berdiri terlalu cepat setelah duduk atau tidur, tekanan darah Anda bisa turun secara tiba-tiba. Hal ini disebut sebagai hipotensi ortostatik.
-
Apa bahaya darah rendah? Darah rendah bisa menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah dengan baik, sehingga aliran darah ke organ vital berkurang. Hal ini bisa menimbulkan gagal jantung, gangguan irama jantung, atau serangan jantung.
-
Kenapa darah rendah berbahaya? Darah rendah tidak lebih baik dari darah tinggi. Kondisi ini bisa memicu masalah lain yang berbahaya.
-
Siapa yang sering alami tekanan darah tinggi? Hal ini biasa terjadi akibat tingginya konsumsi daging kambing selama beberapa hari terakhir.
-
Apa kebiasaan yang sebabkan darah tinggi? Hipertensi bisa didapatkan ketika Anda memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk berikut ini.
-
Kenapa Darah Tinggi berbahaya? Seperti diketahui, tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit berbahaya dan memiliki sifat membunuh secara diam-diam. Sebab, Anda tidak bisa mengetahui penyakit ini kecuali dengan mengukur tekanan darah.
Penyebab Darah Rendah: Kehamilan
Melansir dari halodoc, Senin (11/5/2020), penyebab darah rendah yang pertama yakni kehamilan. Perlu untuk diketahui sistem peredaran darah selama masa kehamilan mampu meluas dengan cepat. Tak ayal, tekanan darah ibu hamil cenderung turun. Hal ini karena adanya perubahan hormonal pada ibu hamil.
Perubahan tersebut kemudian menyebabkan pembuluh darah membesar serta tekanan darah menurun. Pada umumnya, tekanan darah mulai turun sejak awal masa kehamilan. Inilah mengapa, ibu hamil dianjurkan untuk memeriksa tekanan darahnya secara rutin. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.
Namun jangan khawatir, turunnya tekanan darah pada ibu hamil merupakan hal yang wajar terjadi. Biasanya, tekanan darah ibu akan kembali normal usai melahirkan buah hati.
Penyebab Darah Rendah: Penyakit Jantung
Penyebab darah rendah yang kedua yakni adanya masalah atau penyakit jantung. Penderita penyakit jantung memang lebih mudah terserang darah rendah. Melansir dari Liputan6.com, Senin (11/5/2020), hal ini akibat dari darah yang tidak bisa dipompa dengan baik oleh jantung yang bermasalah. Sehingga, tak heran akan terjadi penurunan tekanan darah.Lemahnya otot jantung juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami darah rendah. Biasanya, lemahnya otot jantung disebabkan oleh adanya infeksi tertentu atau serangan jantung. Tak hanya itu, beberapa kondisi jantung juga mampu menyebabkan tekanan darah rendah. Mulai dari denyut jantung yang sangat rendah (bradikardia), gangguan pada katup jantung, serangan jantung hingga gagal jantung.
Penyebab Darah Rendah: Dehidrasi
Berikutnya, dehidrasi juga bisa menjadi penyebab darah rendah. Saat tubuh kehilangan banyak cairan yang dibutuhkan, kondisi itu mampu menimbulkan seseorang mengalami pusing, lemah dan lelah. Sudah menjadi rahasia umum, komposisi utama tubuh manusia dalam darah yakni air.Tak heran, saat kadar air di dalam tubuh tidak mencukupi, volume darah juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang bisa dijadikan penyebab darah rendah. Selain itu, beberapa faktor ini juga bisa menjadi penyebab darah rendah seperti demam, diare berat, muntah, olahraga berat hingga konsumsi obat diuretik.
Penyebab Darah Rendah: Anemia
Penyebab darah rendah selanjutnya adalah anemia. Dikatakan sebelumnya, anemia merupakan sebuah kondisi di mana seseorang mengalami kekurangan darah. Sehingga membuat kadar hemoglobin di dalam tubuh berada di bawah angka normal.
©Thinkstock photos/ Getty Images
Selain itu, anemia juga bisa disebabkan oleh adanya pendarahan yang terjadi di bagian tubuh tertentu.
Penyebab Darah Rendah: Mengonsumsi Obat Tertentu
Tahukah kalian, beberapa obat bisa menjadi penyebab darah rendah. Ya, sejumlah obat memiliki efek samping menurunkan tekanan darah pada pengonsumsinya. Melansir dari Liputan6.com, beberapa obat-obatan tersebut berupa alpha bloker, beta bloker dan antidepresan. Kendati begitu, tetaplah memerhatikan obat-obatan apa saja yang masuk ke dalam tubuh. bila ditemukan gejala darah rendah usai mengonsumsi obat tertentu, segara periksa dan konsultasi ke dokter. Selain itu, ada baiknya kalian berhenti terlebih dahulu mengonsumsi obat tersebut sebelum ada perintah selanjutnya dari dokter.
Penyebab Darah Rendah: Anafilaksis
Anafilaksis juga bisa menjadi penyebab darah rendah. Melansir dari halodoc, anafilaksis merupakan reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam jiwa seseorang. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari alergi makanan, lateks, obat-obatan tertentu hingga racun serangga.Perlu diketahui, anafilaksis mampu menimbulkan beberapa gangguan pada pernapasan, tenggorokan bengkak, gatal-gatal hingga terjadi penurunan tekanan darah yang ekstrem.
Gejala Darah Rendah
Melansir Dream.co.id, Senin (11/5/2020), Seseorang yang mengalami darah rendah bisa menunjukkan beberapa gejala. Berikut gejala darah rendah yang harus diketahui dan diwaspadai:
Cara Mengatasi Darah Rendah
Melansir halodoc, dengan mengonsumsi makanan kaya akan garam bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi darah rendah. Karena odium pada garam bisa menaikkan tekanan darah. Akan tetapi, tidak hanya itu saja cara mengatasi darah rendah.
©Thinkstock photos/ Getty Images
Melansir dari Mayo Clinic oleh Halodoc, berikut cara mengatasi darah rendah yang bisa diterapkan:
- Ubah posisi untuk tidak berdiri terlalu lama sebisa mungkin dan perlahan
- Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan volume darah
- Menumpuk 2-3 bantal saat hendak tidur agar sewaktu bangun dan berdiri tidak mengalami penurunan tekanan darah secara drastis
- Mengonsumsi secangkir kopi di pagi hari juga bisa membantu mengatasi darah rendah
- Kurangi mengonsumsi minuman beralkohol
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Darah rendah dapat menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya tidak mencukupi, sehingga menimbulkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan.
Baca SelengkapnyaSelain untuk mengatur tekanan darah, buah-buahan ini juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaHemoglobin adalah komponen penting dalam darah yang bertanggung jawab atas jalannya oksigen ke seluruh tubuh. Tapi bukan berarti tingginya Hb pertanda baik.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beberapa jenis sayur dan buah dapat membantu produksi pembentukan sel darah dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaAnemia akut adalah kondisi saat sel darah merah mengalami penurunan yang drastis. Ciri-ciri anemia akut melibatkan rasa lelah, nyeri, hingga sakit kepala.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaKelelahan adalah masalah umum yang sering diabaikan, namun bisa menjadi indikator dari kondisi medis yang mendasarinya.
Baca SelengkapnyaUntuk dapat mengatasi kondisi tubuh yang mudah lemas dan lelah, maka kamu wajib tahu dulu apa saja yang menyebabkannya.
Baca SelengkapnyaSirkulasi darah yang tidak lancar dapat berdampak serius pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk tahu apa saja penyebab sirkulasi darah tidak lancar.
Baca SelengkapnyaKesadaran akan gejala dan penyebab gula darah terlalu rendah dapat membantu mencegah kondisi yang dapat membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaPenyebab dan tanda hipertensi pada tubuh yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak karena mempengaruhi mulai nafsu makan, gangguan perilaku, emosi dan motorik anak.
Baca Selengkapnya