Foto Langka saat Pendeta Inggris Doakan Musuhnya yang Terluka di Peperangan
Sebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Sebuah foto yang viral di internet memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Foto Langka saat Pendeta Inggris Doakan Musuhnya yang Terluka di Peperangan
Inggris dan Jerman adalah musuh bebuyutan dalam Perang Dunia I. mereka saling bertempur untuk saling berebut menguasai Eropa.
Salah satu pertempuran terbesar yang pernah mereka lakukan adalah Pertempuran Epehy atau Battle of Epehy.
Meski merupakan musuh bebuyutan dalam perang, mereka masih memiliki hubungan kemanusiaan. Hal itu terlihat dalam sebuah foto langka yang tersebar di media sosial pada saat peperangan tersebut.
Foto itu memperlihatkan seorang pendeta dari Inggris sedang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terluka di sebuah peperangan. Simak ulasannya sebagai berikut.
Foto Langka Pendeta Inggris Doakan Musuh
Dalam foto yang diunggah oleh akun Tiktok @divisi_sejarah memperlihatkan pemandangan unik seorang pendeta dari Inggris yang sedang menunaikan kewajibannya sebagai seorang pemuka agama pada Perang Dunia I
Ia terlihat sedang mendoakan tentara Jerman yang sedang mengalami luka berat dan hanya bisa tidur di atas tandu yang dibuat seadanya. Padahal, Jerman adalah musuh bebuyutan dari Inggris.
Diketahui, foto tersebut diambil saat berlangsungnya pertempuran Epehy, pada 18 September 1918.
Hal tersebut membuktikan bahwa pada saat peperangan pun, kemanusiaan tetap dijunjung tinggi.
“Ini adalah foto yang menunjukkan seorang pendeta Inggris sedang mendoakan seorang tentara Jerman yang terluka pada Perang Dunia I,”
tulis keterangan di akun Tiktok @divisi_sejarah.
Pertempuran Epehy
Pertempuran Epehy adalah sebuah pertempuran yang terjadi selama Perang Dunia I, tepatnya pada tanggal 18 September 1918. Pertempuran tersebut melibatkan angkatan darat keempat Inggris di bawah komando Jenderal Henry Rawlinson. Mereka melawan posisi pos terdepan Jerman di depan garis Hindenburg.
Pertempuran tersebut tercatat sedikit sekali menggunakan tank. Maka dari itu, para tentara mengandalkan serangan artileri. Pertempuran dimulai pada 05.20 pagi dan diikuti juga oleh beberapa negara pendukung seperti Perancis dan Australia.
Pada pertempuran tersebut menandai bahwa Jerman telah mengalami kemunduran dan melemah. Hal itu membuat sekutu dengan mudah untuk melanjutkan Pertempuran Kanal Quentin.
Tempat yang digunakan untuk memakamkan pada korban Pertempuran Epehy adalah sebuah pemakaman dekat pemakaman dekat peternakan kayu Epehy.